Selamat Datang di Blog LapakBunda

Dapatkan beragam berita dan artikel yang bermanfaat untuk Bunda dan keluarga

Selasa, 12 Agustus 2014

Atasi Kebiasaan Susah Tidur

 

Apakah susah tidur menjadi problem bagi Anda belakangan ini? Jika, ya, jangan dibiarkan, ya, Ma. Sebab, hal ini dapat mengganggu metabolisme tubuh, membuat tubuh mudah lelah dan sakit, serta menurunkan kemampuan konsentrasi. Nah, Anda dapat mencoba beberapa tips di bawah ini untuk membantu Anda tidur nyenyak dan bangun dengan tubuh yang segar.

 

 1.    Tentukan berapa lama waktu tidur Anda. Idealnya, minimal Anda tidur 8 jam. Tetapi, Anda bisa menentukan sendiri berapa lama Anda tidur (tentunya tidak terlalu sedikit, ya). “Sebelum menikmati kopi di pagi hari, coba resapi apa yang Anda rasakan 20 menit setelah bangun tidur,” kata Dr. Meir Kryger, M.D., penulis Guide to Sleep. Jika Anda merasa tidak nyaman, berarti tidur Anda tidak tercukupi, sehingga Anda harus tidur lebih awal malam ini.

2.    Buatlah diri sendiri nyaman. Sudah pukul 10 malam Anda masih merasa segar? Jangan tergoda untuk menonton TV atau menyalakan DVD player. Cobalah mandi (berendam) dengan air hangat atau baca buku. Membaca buku yang seru membuat Anda makin semangat? Coba pilih textbook atau buku-buku yang tidak terlalu menarik bagi Anda.

3.    Pakai aromaterapi. Aroma lavender dipercaya membantu Anda tidur nyenyak. Oleskan lotion beraroma lavender di tubuh Anda. Atau, semprotkan pillow mist beraroma lavender di bantal Anda.

4.    Ngemil sebelum tidur. Jangan tidur dengan perut lapar. Produk susu mengandung amino acid tryptophan yang tinggi, yang bisa membantu memproduksi serotonin di otak yang memicu kantuk. Vitamin B6 di dalam karbohidrat kompleks juga memicu serotonin. Jadi, sebelum tidur, cobalah ngemil semangkuk sereal dengan susu skim.

 
(parenting.co.id)

Senin, 11 Agustus 2014

Membatasi Gadget = Pelanggaran Hak Anak?

 

Di era digital seperti sekarang ini, sudah hal yang umum bahwa anak-anak akrab bermain gadget. Bahkan beberapa anak sudah memainkan tablet sejak usia dini.

Agar anak tak kecanduan gadget, maka para orang tua menetapkan batasan dalam bermain gadget. Tetapi apakah ini berarti bentuk pelanggaran hak anak? Tentu tidak, Ma. Memberi batasan untuk bermain gadget tentu saja perlu dilakukan agar anak tak kebablasan.

Selain itu, pembatasan menggunakan gadget akan memberi kesempatan kepada anak mengembangkan aspek-aspek penting dalam hidupnya, seperti aspek sosial (berinteraksi dengan orang lain), aspek intelektual (berkaitan dengan waktu sekolah dan belajar serta kemampuan akademis), maupun aspek fisik (motorik kasar akan terlatih jika ia aktif bergerak, bukan bermain gadget).

Membatasi tak selalu berarti melanggar hak anak. Berbeda jika Anda melarangnya bermain lumpur yang ternyata justru membantunya mengembangkan motorik kasar. Coba ingat lagi, apa sebenarnya alasan Anda memberi batasan untuk anak, benarkah demi kepentingan anak atau justru untuk kepentingan Anda sendiri?

(parenting.co.id)