Selamat Datang di Blog LapakBunda

Dapatkan beragam berita dan artikel yang bermanfaat untuk Bunda dan keluarga

Rabu, 21 Mei 2014

Buah Lemon Dan Manfaatnya Untuk Kecantikan

 


Alam memang sudah menyediakan banyak kebutuhan Anda, termasuk kebutuhan nutrisi kulit Anda. Salah satunya adalah buah lemon, buah yang segar untuk dimakan itu, punya banyak manfaat, tidak hanya untuk kesehatan tapi juga untuk kecantikan. Kandungan nutrisi yang ada dalam buah lemon, seperti Vitamin C, Vitamin D, karbohidrat dan fosfor dapat menjadi bahan yang tepat untuk mengatasi jerawat, flek hitam dan banyak lagi masalah kecantikan lainnya yang bisa diobati dengan buah lemon.
Berikut adalah beberapa masalah kulit yang bisa diatasi dengan buah lemon:

  • Jerawat
Untuk menggunakannya, siapkan beberapa buah lemon segar, kemudian peras dan campur dengan sedikit air, setelah itu, celupkan kapas ke sari lemon tadi, dan oleskan pada wajah yang berjerawat. Setelah itu biarkan saja selama kurang lebih 15 menit, kemudian bilas wajah Anda menggunakan air bersih. Atau, Anda juga bisa mengatasi jerawat dengan langsung meminum sari perasan lemon tadi dengan ditambah dengan tiga gelas air putih. Simpan sari lemonnya ke dalam botol, sehingga Anda bisa meminumnya di lain waktu.
  •     Flek hitam dan pigmentasi
Selain mengatasi jerawat, buah lemon juga bermanfaat untuk menghilangkan flek hitam dan pigmentasi. Cara menggunakannya adalah, oleskan irisan atau sari buah lemon ke area wajah yang berbintik-bintik hitam dan flek hitam. Kandungan bahan-bahan alami dalam air buah lemon akan membantu dalam memutihkan dan membersihkan wajah hingga tampak cerah. Air buah lemon akan membantu pengelupasan kulit mati dan menggantinya dengan kulit baru, serta bisa mengurangi pigmentasi.
  •     Bekas Jerawat

Buah lemon juga dipercaya dapat menyamarkan bekas jerawat yang menghitam pada wajah. Cara menggunakannya, tempelkan irisan buah lemon ke area wajah Anda yang ada bekas jerawatnya, dan diamkan selama setidaknya 10 menit. Lakukan cara ini secara rvin setiap hari, sampai bekas jerawat pada wajah Anda sudah benar-benar hilang.
  •     Komedo
Buah lemon, juga dapat diandalkan untuk menghilangkan komedo. Cara menggunakannya, tempelkan irisan buah lemon segar pada area kulit yang berkomedo. Agar mendapatkan hasil yang optimal, gunakan cara ini dua kali selama satu minggu.
  •     Mencerahkan kulit yang kusam
Buah lemon memiliki kandungan bahan-bahan alami yang akan bermanfaat untuk mencerahkan kulit dan wajah Anda. Cara menggunakannya adalah peras atau blender buah lemon, kemudian campur dengan air bersih, lalu usapkan pada wajah dan kulit Anda dan biarkan selama kurang lebih 20 – 25 menit, selanjutnya bilas dengan air bersih. Anda juga bisa menambahkan madu pada sari lemon tadi, madu akan bermanfaat untuk memulihkan iritasi kulit. Perpaduan antara lemon dan madu, akan menjadikan kulit Anda tampak bersih dan cerah.
  •     Mencerahkan warna kulit siku
Pada umumnya, kulit siku yang melipat cenderung berwarna hitam. Nah, lemon bisa menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut. Caranya, usapkan kulit buah lemon pada siku, lakukan cara ini secara rvin agar kulit siku Anda tampak putìh dan cerah
  •     Mempercantik kuku
Buah lemon juga memiliki kandungan protein serta keratin yang bisa menjadikan kuku Anda lebiih kuat dan sehat, cara menggunakannya, peras lemon ke dalam mangkuk, kemudian celupkan jari Anda ke dalam mangkok tersebut, dan biarkan selama 20 menit, sehingga, air buah lemon nya bisa meresap ke dalam kuku.

Cukup banyak bukan, manfaat dari buah lemon^^
Dari KiatCantik.com

Dampak Anak Lengket Dengan Ibu

 


Ada dua macam kelekatan anak dengan Mama, yaitu kelekatan positif dan kelekatan negatif. Wajar saja bila anak lekat pada mamanya. Tapi, setelah berusia satu tahun, biasanya anak sudah ingin mulai ‘lepas’ dari mama untuk lebih mengeksplorasi lingkungan maupun orang lain di sekelilingnya. Anak masih akan rewel kalau lepas dari mama agak lama, misalnya ketika mama pergi bekerja, tapi ketika melihat mama pulang bekerja mungkin ia akan melonjak kegirangan.

Itulah attachment atau kelekatan yang positif. Kelekatan positif tadi bisa berubah menjadi negatif apabila misalnya, di atas usia tiga tahun, ia masih saja hanya mau menempel dan merasa nyaman dengan mama, dan terlihat sangat tidak nyaman bila bersama orang lain. Padahal, mungkin sebetulnya si orang lain itu tidak terlalu asing baginya, seperti tante, atau ibu guru di sekolahnya.

Dampak dari kelekatan negatif antara anak dengan Mama adalah pertama, level of trust terhadap orang lain atau lingkungan luar akan menjadi buruk, karena anak kurang bisa mempercayai orang lain selain Mama.

Anak akan cenderung merasa tidak percaya diri saat berada di lingkungan yang tidak membuatnya merasa nyaman tadi. Padahal, kemandirian anak sangat ditentukan oleh rasa percaya dirinya, sehingga bila rasa percaya diri anak kurang berkembang, kemandiriannya juga tak akan ikut berkembang. Keduanya sangat erat berkaitan.

Selain itu, anak yang tidak percaya pada lingkungannya biasanya juga jadi lebih sulit untuk bergaul dengan orang lain. Ia bisa tumbuh menjadi anak yang kuper dan sulit untuk berteman. Padahal, bergaul dengan teman merupakan sumber berbagai macam pembelajaran, mulai dari keluasan wawasan, informasi, keterampilan sosial, kemampuan bernegosiasi, kemampuan persuasi dan sebagainya. Semua itu akan sangat terasah lewat pergaulan dengan teman-temannya.

Dampak lain bila anak tidak bisa lepas dari Mama adalah, perkembangan motorik kasarnya mungkin saja akan terhambat. Apalagi biasanya para Mama lebih kalem dan tidak terlalu energik, sehingga bila anak hanya lekat pada mamanya, perkembangan motorik kasarnya pun bisa ikut terganggu. Padahal, perkembangan motorik kasar inilah yang sebetulnya menjadi dasar dari perkembangan kecerdasan anak. Anak yang banyak bergerak, syaraf-syarafnya pun akan lebih terstimulasi sehingga perkembangannya berjalan dengan baik.

Selasa, 20 Mei 2014

5 Cara Jelaskan Kekerasan Pada Anak







Akibat paparan informasi dan berita tentang kekerasan yang makin gencar, dalam beragam media sehingga tak bisa dihindari lagi oleh anak Anda, melesat masuklah ke telinganya kata-kata yang identik dengan berita kekerasan. Dan ketika ia bertanya arti kata-kata itu pada Anda, Anda seringkali speechless, tak mampu menjawab.

Menurut psikolog Anna Surti Ariyani, M.Si, ketika anak mengajukan ‘pertanyaan berat’, beri jawaban secara garis besar saja, tak perlu detil. Tak perlu penjelasan lebih lanjut, dan bila bertanya lagi, alihkan perhatiannya.

Lakukan ini saat menjelaskan pada anak:

1. Perkosaan.  “Dipaksa buka baju oleh orang lain kemudian disakiti.”
Tak perlu penjelasan detil karena disesuaikan dengan konteks kata yang dipahami balita.

2. Penculikan.  “Ada anak yang diajak pergi tapi tidak minta izin bunda dan ayahnya. Biasanya yang mengajak pergi sambil menawarkan permen, makanan atau mau diajak ke mal.”

3. Mutilasi.  “Ada orang jahat yang memotong orang lain yang sudah mati.”
Bila anak bertanya lagi, jelaskan bahwa orang yang melakukan itu jahat karena yang biasa dipotong adalah ayam, daging atau kue. Bukan orang. Mendengar arti kata ‘mutilasi’ tidak masalah untuk balita, asalkan cegah ia memikirkannya terus menerus. Karena itu setelah Anda menerangkan kata ini, segera alihkan perhatiannya dengan kegiatan lain.

4. Perampokan. “Mengambil barang bukan miliknya dengan paksa yang dilakukan oleh orang jahat.”

5. Tawuran.  “Berantem ramai-ramai, karena tidak sengaja terdorong atau berebutan uang.”  Jelaskan dengan kata-kata yang sederhana seperti ‘berebut uang’ yang mudah dipahami balita.

5. Sodomi.  “Dipaksa buka celana, lalu pantatnya ditusuk.”
Menjelaskan kata yang dianggap kasar memang harus dilakukan orangtua, karena orangtua tidak boleh bohong.

Jika dirinya bertanya lagi, lebih baik Anda balik bertanya, “Menurutmu apa sodomi itu?” Lalu cari tahu dari mana ia mendengar kata itu agar Anda mengetahui sejauh mana dampak kata ini pada anak. Seringkali anak memahami sebuah kata dengan arti yang berbeda.

(Ayahbunda.co.id)

Menyelamatkan Anak dari Tindakan Pelecehan







Maraknya kasus pelecehan terhadap anak di Indonesia belakangan ini mewajibkan orangtua harus selalu mengawasi pergaulan anak. Namun tetaplah bijak dalam mengawasi semua kegiatan anak. Jika terlalu ketat anak akan merasa terlalu dibatasi, dimana perasaan tersebut malah bisa menimbulkan tindakan sembunyi-sembunyi di luar batas. Berikut ini cara menyelamatkan anak dari tindakan pelecehan.
Usia 2 sampai 4 tahun
Gunakan bahasa yang tepat. lupakan eufemisme (ungkapan halus pengganti ungkapan kasar). Katakan vagina untuk vagina dan penis untuk penis. Hal ini akan mengurangi potensi kebingungan dan meningkatkan kemampuan anak Anda saat berdikusi atau berhadapan dengan situasi yang berhubungan seksual.
Jelaskan apa itu area pribadi. Katakan padanya bahwa selain dirinya, orangtua, dan dokter (dan pengasuh jika anak Anda masih menggunakan popok), tidak ada yang boleh menyentuh bagian-bagian pribadinya. Jika ada yang berani menyentuh, beritahu bahwa ada orang yang akan marah.
Minta dia melindungi semua bagian tubuhnya. Apakah ada orang asing yang pernah mengacak-acak rambut anak Anda, sambil berkata “lucunya sekali rambutnya?” Anda mungkin akan bersikap sopan terhadap perilaku tersebut. Tapi itu momen tepat untuk mendidik. Katakan "Saya tidak merasa nyaman jika ada seseorang yang tidak saya kenal menyentuh anak saya" Ajari anak Anda untuk mengatakan "tidak" saat ada orang asing yang mau menyentuhnya.
Abaikan perasaan tabu seputar seksualitas. Misalkan anak Anda yang berusia 4 tahun bertanya dari mana bayi berasal, berikan jawaban singkat, jujur​​, dan sesuai dengan usia. "Daripada memberitahu anak bahwa dia belum cukup usia untuk mengetahui hal tersebut dan mengatakan terlalu banyak bertanya, Anda bisa bilang bahwa pertanyaan yang dia ajukan sudah melewati batas.
Usia 5 sampai 8
Perkuat batasan. Dukung anak Anda jika dia ingin mengatakan "Tidak, terima kasih" saat ada kerabat yang ingin memeluk atau mencium. Jika anak Anda menggeliat dan menjauh saat neneknya mau menciumnya, Anda dapat mengatakan, "sepertinya Vincent sedang tidak mau  dicium sekarang, tidak apa-apa kan nek?”
Abaikan perasaan bersalah. Jangan menunggu sampai Anda menungga ada sesuatu yang salah. "Anak-anak perlu tahu bahwa bukan kesalahannya jika ada orang yang pernah melecehkan secara seksual kepada mereka dan jika hal itu terjadi mereka bisa melapor kepada Anda," kata Jolie Logan, CEO Darkness to Light. Dengan begitu, Anda mematahkan ancaman paling kuat pelaku pelecehan yaitu “rasa malu dan takut.” Mandi adalah waktu yang tepat untuk berbicara tentang bagian tubuh dan batasannya. Bilang kepada anak "Ibu ingin orang lain tidak boleh menyentuh bagian pribadimu begitu pula sebaliknya kamu tidak boleh menyentuh mereka." Atau gunakan peristiwa terkini: "Ada orang dewasa yang suka melakukan hal-hal yang tidak pantas kepada anak-anak, dan itu tugas ibu sebagai orangtua untuk membuatmu aman. Kamu bisa bilang pada ibu jika merasa tidak nyaman atas perilaku orang lain."
Ajarkan keamanan internet. Banyak ahli menganggap anak-anak sekarang terlalu muda untuk online sendiri. Gunakan “parental control” untuk membatasi aksesnya, dan jelaskan bahwa orang lain tidak selalu memberikan data yang benar secara online. Minta anak Anda untuk tidak pernah mengungkapkan informasi pribadi, dan minta dia untuk memberitahu Anda jika ada yang pernah membuatnya merasa tidak nyaman tentang pesan yang diterimanya secara online. (parentsindonesia.com)