Selamat Datang di Blog LapakBunda

Dapatkan beragam berita dan artikel yang bermanfaat untuk Bunda dan keluarga

Minggu, 25 Mei 2014

Anakku Belum Bisa Jalan....

Yuk bunda, mari kita baca artikelnya, mungkin mengalami hal serupa, anak lain seusia anak kita ada yang sudah bisa berlari, sementara anak kita berjalan saja belum bisa.

Artikel ini ditulis oleh Dr Widodo Judarwanto SpA

Keterlambatan Berjalan pada Anak, Penyebab dan Penanganannya

Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya bisa berjalan lebih cepat dibanding anak lainnya. Namun ternyata, perkembangan motorik khususnya kemampuan berjalan usia normal sebenarnya bervariasi mulai dari usia 9 bulan sampai 18 bulan.
Orang tua harus mulai khawatir ketika anak tidak bisa berjalan ketika usianya sudah mencapai 18 bulan. Memang, bisa berjalan saat usia 15-18 bulan adalah masih dalam batas normal, tetapi biasanya anak seperti ini mempunyai gangguan motorik kasar dan gangguan keseimbangan yang ringan yang akan lebih baik diberikan intervensi dan stimulasi sejak dini.
Pada umumnya, anak terlambat jarang disertai keterlambatan gerakan motorik kasar lainnya dan gangguan keseimbangan. Seringkali orangtua atau beberapa dokter menganggap anak tidak percaya diri atau trauma saat berjalan. Padahal, sebagian dari anak tersebut mengalami keterlambatan motorik kasar dan gangguan keseimbangan baik dalam tingkat yang ringan atau yang tidak ringan. Sebaiknya, orangtua memerhatikan perkembangan motorik kasar, gangguan vestibularis dan gangguan sensoris pada anak yang sering menjadi penyebab anak terlambat berjalan.
Tahap perkembangan gerakan motorik normal
- 6-8 bulan: Duduk dan merangkak dengan dua dengkul kaki.
- 12-18 bulan: Berdiri tanpa bantuan, Berjalan dengan merambat ke perabotan di rumah, Berjalan 2 atau 3 langkah tanpa bantuan, Berjalan 10-20 menit tanpa bantuan.
- 18-24 bulan: Berjalan tanpa kesulitan, Menarik mainan sambil berjalan, Membawa mainan besar sambil berjalan, Naik/turun bangku tanpa bantuan, Menemukan cara sendiri untuk berjalan mundur, Bisa naik/turun tangga dengan bantuan.
- 24-36 bulan Umumnya mampu memanjat dengan baik, berjalan naik/turun tangga dengan menggunakan satu kaki per anak tangga, Berjalan jinjit.

Penyebab tersering anak terlambat berjalan

1. Ketidakmatangan Persyarafan
Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunan syarat belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakan motorik. Pada usia ± 5 tahun, syaraf-syaraf ini sudah mencapai kematangan, dan menstimulasi berbagai kegiatan motorik. Otot-otot besar yang mengontrol gerakan motorik kasar, seperti berjalan,berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan otot-otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus, seperti menggunakan jari-jari tangan untuk menyusun puzzle , memegang pensil atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah liat, dan sebagainya.

2. Gangguan vestibularis atau keseimbangan
Pada anak yang mengalami dysfunction of sensory integration (DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan yang terjadi ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri. Gangguan keseimbangan ini biasanya ditandai dengan anak takut saat berenang, menaiki mainan yang bergerak dan bergoyang seperti ayunan, mainan kuda-kudaan listrik dengan koin, naik lift atau eskalator. Anak tidak suka naik umumnya di dalam mobil. Anak mungkin tidak kooperatif sebagai upaya menghindari sensasi yang membuat anak terganggu. Anak yang underreactive untuk input vestibular tampaknya tidak pusing bahkan setelah berputar untuk waktu yang lama, dan tampaknya menikmati gerakan cepat seperti berayun. Bila berjalan terburu-buru, gerakannya canggung, mudah tersandung atau jatuh. Dia mungkin tidak membuat upaya untuk menangkap dirinya sendiri ketika dia jatuh. Anak tampak kesulitan memegang kepalanya sambil duduk. Anak tidak cenderung untuk melakukannya dengan baik dalam olahraga. Dia mungkin memiliki gaya canggung, atau gerakan yang tidak biasa ketika bergerak lengan atau kepala. Biasanya juga disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.

3. Keterlambatan ringan perkembangan motorik kasar
Seorang anak yang terlambat berjalan, kemungkinan juga terlambat dalam duduk dan merangkak. Namun sayangnya, keterlambatan ini bukanlah hal pertama yang mungkin disadari oleh para orangtua. Jika ini penyebabnya, maka dokter akan melihat jalan anak dalam konteks yang berbeda dan mencari tahu berada dimana ia dalam rangkaian perkembangan motoriknya. Biasanya juga disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.

4. Gangguan sensoris
Pada kasus tertentu, anak sering mengalami sensitif pada telapak tangan dan kaki. Sehingga hal ini mengakibatkan anak sering jinjit. Selama ini, jalan jinjit atau Tip Toe masih belum diketahui penyebabnya. Meskipun bukan karena kelainan anatomis. Selama ini, orangtua menganggap hal itu adalah memang perilaku anak. Pada anak dengan gangguan sensoris raba biasanya disetai gangguan sensoris suara dan cahaya. Gangguan sensoris suara biasanya anak takut dan tidak nyaman ketika mendengar suara dengan frekuensi tertentu seperti suara blender, suara bayi menangis, suara gergaji listrik. Gangguan sensoris cahaya biasanya anak sangat sensitif terhadap cahaya terang dan sinar matahari.

Faktor Predisposisi

Keterlambatan berjalan biasanya sering terjadi pada kelompok anak tertentu seperti :
Bayi prematur, obesitas atau kegemukan, bayi lahir dengan berat bada rendah atau kurang dari 2.500 gram, anak dengan gangguan hipersensitif saluraan cerna seperti gastropoesepageal refluks, sering muntah, mual atau sering sulit buang air besar. Keadaan ini sering terjadi pada anak alergi atau hipersensitif saluran cerna. Sangat jarang pada anak menderita tumor otak, retardasi mental dan cerebral palsy.

Penanganan
Jika terjadi keterlambatan si kecil dalam berjalan, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah memastikan adanya gangguan persarafan dengan melakukan pemeriksaan neurologis, penilaian terhadap fleksibilitas sendi, kekuatan otot dan berbagai gerakan.

Bila penyebabnya disebabkan karena adanya keterlambatan motorik dan gangguan keseimbangan maka sebaiknya dilakukan beberapa stimulasi intervensi latihan untuk memperbaikinya. Stimulasi dan intervensi bila dilakukan pada keterlambatan berjalan yang ringan karena akan berdampak dengan kemampuan motorik lainnya dimasa depan.

Terapi fisik dilakukan tenaga terlatih khususnya Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi untuk kasus dengan gangguan keterlambatan berjalan ringan hingga berat.
Kriteria penggolongan keterlambatan berjalan disertai intervensinya

Bisa berjalan usia 8 bulan-12 bulan :
Kemampuan berjalan sangat baik dan sangat cepat, biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat baik. Pada kelompok ini mungkin tidak perlu intervensi atau stimulasi karena anak akan belajar berjalan sendiri dengan baik tanpa bantuan.

Bisa berjalan usia 12 bulan-15 bulan :
Kemampuan berjalan biasa dan rata-rata anak seusia. Biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya normal. Pada kelompok ini mungkin intervensi atau stimulasi ringan akan lebih baik.

Bisa berjalan usia 15 bulan-18 bulan :
Kemampuan berjalan normal tetapi kurang optimal. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya kurang begitu baik. Pada kelompok ini perlu intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis lebih baik

Bisa berjalan usia 18 bulan-24 bulan :
Kemampuan berjalan terlambat ringan. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya tidak baik. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Sebaiknya dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi

Bisa berjalan usia 24 bulan-32 bulan :
Kemampuan berjalan terlambat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya buruk. Dalam keadaan seperti ini, biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi

Belum bisa berjalan sampai usia 32 bulan :
Kemampuan berjalan terlambat sangat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat buruk. Dalam keadaan seperti ini, biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat yang sangat berat seperti penderita Cerebral palsy. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi.

Prognosis
- Anak dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disetrai keterlambatan lainnya seperti keterlambatan merangkak, duduk, berlari atau melompat.
- Anak dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disertai gangguan motorik kasar dan keseimbangan. Pada keadaan ini harus diwaspadai biasanya anak mudah terjatuh dan tersandung. Saat jatuhpun biasanya anak lebih tidak bisa menguasai diri sehingga sering terbentur kepala atau dagunya.
- Di masa depan anak dengan keterlambatan berjalan biasanya tidak menyukai olahraga atau nilai olahraganya tidak bagus. Anak seperti ini biasanya hanya senang melihat televisi, main game atau bermain di dalam rumah. Demikian juga saat sekolah biasanya hanya lebih senang menonton temannya yang sedang bermain di halaman.
- Tetapi pada anak dengan keterlambatan ringan motorik kasar biasanya akan mempunyai ketrampilan motorik halus yang sangat baik seperti kerajinan tangan, menggunting, main puzzle, main game atau permainan elektronik lainnya. Biasanya kemampuan tangan lebih baik daripada keterampilan kaki. Sehingga olahraga yang lebih disukai dan dikuasai adalah tenis, basket, badminton dibandingkan olahraga lari atau sepakbola.

Supported by
CHILDREN FOOT CLINIC (KLINIK KHUSUS GANGGUAN MASALAH KAKI PADA ANAK) Dr Narulita Dewi SpKFR Children Grow Up Clinic I, JL Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210 Phone : (021) 5703646 - 44466103 Children Grow Up Clinic II,Menteng Square Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430 phone : (021) 44466103 - 97730777

Sumber: health.kompas.com

Sabtu, 24 Mei 2014

Kalo Punya Anak Pemalu.....

Anak Anda yang kini berusia 2 tahun kerap bersembunyi di balik bokong Anda? Tak perlu risau. ia bisa beradaptasi dengan baik kok!

Malu atau menjadi malu di usia tertentu, bukanlah bagian dari perkembangan. Bila anak tumbuh menjadi pemalu, sifatnya itu lebih sebagai hasil proses belajar dari lingkungan.

Jangan memberi label. Di usia dua tahun, anak belajar berinteraksi di lingkungannya. Ada anak yang mudah melebur dengan situasi baru, ada juga anak yang butuh waktu untuk mengamati situasi baru untuk akhirnya melebur.

Jadi, sebetulnya, tak ada alasan untuk mempersoalkan sikap pemalu anak. Sebab, anak pemalu pun umumnya dapat menyesuaikan diri dengan baik. Memang, belum ada penelitian membuktikan anak pemalu mengalami kesulitan mengikuti pelajaran atau gagal dalam pekerjaan.

Memberi label pemalu pada anak bukan tindakan tepat, karena anak tak pernah berpikir dirinya itu pemalu. Bila sering dikatakan pemalu, ia akhirnya yakin dirinya memang pemalu.

Apalagi ketika Anda mengatakan ia pemalu dengan sedikit gusar. Dengan cara itu Anda mengirim pesan bahwa anak "cacat". Padahal, anak merasa normal-normal saja. Lebih baik Anda mengatakan pada orang lain, "Anak saya memang butuh waktu agak lama sampai dia merasa nyaman di lingkungan baru."

Siapkan menghadapi situasi baru. Anda dapat membantu anak menghilangkan rasa malu sehingga lebih mudah baginya menghadapi situasi baru. Cara berikut ini dapat Anda coba:
Perbanyak pergaulan . Perkenalkan anak pada anak seorang teman. Namun jangan berharap terlalu banyak. Mungkin awalnya agak sulit sebelum anak-anak itu akhirnya merasa cocok. Bila anak dapat membangun kedekatan dengan satu orang temannya, ia akan belajar bagaimana mengatasi diri sendiri, dan si teman akan membantunya masuk kelompok yang lebih besar. Teman yang berusia lebih besar akan membimbingnya dalam bermain, sehingga ia merasa lebih percaya diri.
Bermain peran dengan boneka tangan. Mintalah anak berperan sebagai orang tua bagi anak pemalu yang Anda perankan. Ciptakan dialog, yang intinya membantu si pemalu merasa lebih percaya diri di lingkungan sekitarnya.

(sumber: http://www.ayahbunda.co.id/)

Jumat, 23 Mei 2014

Anak Balita Suka Pedas







Mam, apakah anak balita anda penyuka rasa pedas?
Saya ngiri banget sama anak teman yang nikmat banget makan soto pakai sambel, wahhh..serunya bisa menikmati sajian pedes bareng anak.
Tapi, baik ngga sih?

Sebagian ahli memang menyarankan agar anak tidak mengonsumsi dulu makanan pedas sebelum ia lebih besar. Alasannya, dikhawatirkan rangsangan oleh makanan pedas bisa mengiritasi saluran cerna, menimbulkan rasa mulas, bahkan bila tak tahan bisa menyebabkan sakit perut dan diare. Kebiasaan makan makanan pedas biasanya juga akan sulit dihentikan dan justru frekuensi maupun kadarnya terus bertambah seiring meningkatnya batas toleransi terhadap rasa pedas itu. Akibatnya, seseorang yang sudah terbiasa makan makanan pedas jadi tak terlalu berselera saat tidak ada yang pedas pada makanannya.

Meski sebagian ahli tak menyarankan, sebagian ahli lain ternyata tak melarang. Menurut mereka, anak yang sudah berusia di atas dua tahun boleh-boleh saja makan makanan yang sedikit pedas. Setelah berusia dua tahun, anak sudah mulai terbiasa dengan makanan yang lebih bervariasi. Sistem pencernaannya pun sudah lebih sempurna, sehingga perutnya sudah lebih tahan ketika ‘mengolah’ makanan pedas. Lagipula, cabai – si penyebab rasa pedas – punya banyak manfaat, lho! Selain menambah nafsu makan dan memperlancar aliran darah, cabai ternyata juga kaya vitamin C, sama seperti jeruk.

Menurut Susan Moores, pakar diet dari St. Paul, Minnesota, dalam sebuah tulisannya, sebetulnya mama sudah meningkatkan batas toleransi anak terhadap rasa pedas melalui ASI, bila ia sendiri juga penyuka rasa pedas. Jadi, bila perut si kecil memang cukup tahan, dan Anda sendiri tetap mengonsumsi makanan yang pedas-pedas saat menyusui, mungkin saja si kecil sudah familiar dengan rasa pedas. Akibatnya? Tak masalah ketika menikmati makanan pedasnya.

Tapi, tetap saja jangan memberinya makanan pedas sebelum usianya genap satu tahun lho, Ma. Saat itu, ia baru saja berkenalan dengan makanan padat. Jangan sampai ia ‘trauma’ karena rasa pedas yang dicicipinya.

(Parenting.co.id dengan tambahan)

Kafein : Benar nih menguruskan??




Tidak ada studi yang membuktikan bahwa turunnya berat badan karena minum kafein yang banyak itu benar-benar signifikan atau permanen. Juga, tidak ada bukti bahwa meningkatkan asupan kafein (saja) punya efek terhadap penurunan berat badan.

Benarkah kafein bisa menekan rasa lapar?

Benar! Cuma saja, efeknya dalam jangka pendek – tidak cukup lama untuk membuat penurunan berat badan yang signifikan. Lalu, benarkah kafein meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk membakar kalori? Mungkin saja sih, namun sekali lagi, tidak cukup untuk membuat bobot Anda menurun secara drastis. Kafein memang bersifat diuretik, yakni membuat Anda sering-sering buang air kecil. Kehilangan cairan ini memang bisa mengurangi bobot Anda (namun bukan lemak tubuh).
 
Catatan: Kafein adalah stimulan yang bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, serta mengganggu tidur. Kebanyakan minuman berkafein tinggi kalori, sehingga ujung-ujungnya bobot Anda bisa melambung tinggi lagi.


Sumber: Parenting.co.id


Kamis, 22 Mei 2014

Anak Perempuan Lebih Cepat Pubertas







Sebuah penelitian di AS menunjukkan, anak-anak perempuan memasuki masa pubertas di usia lebih dini – bahkan beberapa di antaranya antara usia 7 - 9 tahun.

Ada beberapa faktor yang mendorong perubahan ini. Meski begitu, ada juga beberapa langkah yang bisa dilakukan agar anak perempuan Anda selalu sehat, kapanpun mereka memasuki masa pubertas.

1. Pastikan anak Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini. Dalam beberapa kasus, jika masa pubertas anak perempuan terjadi lebih cepat, bisa jadi ini adalah tanda-tanda adanya penyakit atau kelainan hormonal. Ajak anak perempuan Anda menemui dokter secara rutin, sehingga perkembangan dan kesehatannya selalu termonitor dengan baik.

2. Bantu ia menjaga berat badannya dengan memberinya makanan bergizi dan membiasakan berolahraga secara rutin.

“Perubahan masa masuk pubertas bagi anak peremuan ini juga diakibatkan meningkatnya angka BMI (Body Mass Index) mereka,” ujar Frank Biro, M.D., Direktur dari Division of Adolescent Medicine di Cincinnati Children’s Hospital Medical Center. Lemak tubuh biasanya terkait dengan aktivitas hormonal yang meningkat.

3. Meminimalisir asupan bahan-bahan kimia yang bisa mempengaruhi hormon dan biasanya ditemukan dalam berbagai jenis plastik.

Penelitian lebih lanjut sudah banyak dilakukan mengenai pubertas dini. Dalam beberapa penelitian, para ahli yakin bahwa pengurangan penggunaan plastik yang kebanyakan mengandung phthalates di rumah bisa mencegah meningkatnya aktivitas hormon di usia dini.

Bagaimana dengan anak laki-laki? Sepertinya mereka tidak mengalami pergeseran usia memasuki masa pubertas. Biasanya pada usia 11 tahun ke atas.(parenting.co.id)


Jangan Terjebak Mitos Anak Bermasalah


Melihat Miko (5) tak mau belajar, egois, manja dan suka melawan, tentu bisa bikin sang Mama, Mira sering merasa kesal. Jika hal ini juga Anda alami, sebaiknya jangan langsung menghukum si kecil.

Menurut Ayah Edy, Parenting Consultant and Holistic Learning, anak bermasalah memiliki latar belakang tertentu yang bisa membuatnya lebih sulit diatur. "Selama 20 tahun terakhir telah terjadi perubahan pandangan sangat besar dalam memandang anak-anak bermasalah," katanya saat ditemui di diskusi 'Mendidik Anak Zaman sekarang Ternyata Mudah, Lho. Asalkan tahu caranya!' beberapa waktu lalu.

Apa saja perbedaannya, dan manakah mitos dan mana yang lebih dekat pada fakta?

1 MITOS: Setiap anak dilahirkan berbeda, sebagian besar dalam kondisi normal dan sebagian lagi mengalami kelainan, yang sering dikelompokkan ke dalam Learning Disability (kesulitan belajar), Attention Defisit Disorder (ADD), Attention Defisit Hiperactive Disorder (ADHD) dan Disleksia.

FAKTA: Setiap anak dilahirkan berbeda. Makanya memerlukan perlakuan dan cara pembelajaran berbeda sesuai keunikan yang dimilikinya. Tidak ada yang disebut kelainan pada anak, yang ada adalah perbedaan cara belajar dan sifat-sifat dasar anak.

2. MITOS: Kecerdasan meliputi kemampuan dalam membaca, menulis dan berhitung.

FAKTA: Kecerdasan bersifat tidak terbatas. Membaca, menulis dan berhitung hanyalah salah satu kecerdasan yang disebut berbahasa dan berlogika.

3. MITOS: Kecerdasan dapat diukur melalui tes kecerdasan atau tes IQ.

FAKTA: Kecerdasan tidak dapat diukur, melainkan dapat digali, diamati dan dikembangkan untuk mencapai tingkat maksimum.

4 MITOS: Kegagalan anak dalam proses belajar disebabkan karena faktor internal. Seperti, menderita kelainan LD, ADD atau ADHD.

FAKTA: Kegagalan anak dalam proses belajar bisa disebabkan faktor eksternal, berupa ketidakmampuan para pendidik dan orangtua memahami gaya belajar, sifat dasar anak serta teknik-teknik mendidik/mengajar yang sesuai sifat dasar anak. (parenting.co.id)


Rabu, 21 Mei 2014

Buah Lemon Dan Manfaatnya Untuk Kecantikan

 


Alam memang sudah menyediakan banyak kebutuhan Anda, termasuk kebutuhan nutrisi kulit Anda. Salah satunya adalah buah lemon, buah yang segar untuk dimakan itu, punya banyak manfaat, tidak hanya untuk kesehatan tapi juga untuk kecantikan. Kandungan nutrisi yang ada dalam buah lemon, seperti Vitamin C, Vitamin D, karbohidrat dan fosfor dapat menjadi bahan yang tepat untuk mengatasi jerawat, flek hitam dan banyak lagi masalah kecantikan lainnya yang bisa diobati dengan buah lemon.
Berikut adalah beberapa masalah kulit yang bisa diatasi dengan buah lemon:

  • Jerawat
Untuk menggunakannya, siapkan beberapa buah lemon segar, kemudian peras dan campur dengan sedikit air, setelah itu, celupkan kapas ke sari lemon tadi, dan oleskan pada wajah yang berjerawat. Setelah itu biarkan saja selama kurang lebih 15 menit, kemudian bilas wajah Anda menggunakan air bersih. Atau, Anda juga bisa mengatasi jerawat dengan langsung meminum sari perasan lemon tadi dengan ditambah dengan tiga gelas air putih. Simpan sari lemonnya ke dalam botol, sehingga Anda bisa meminumnya di lain waktu.
  •     Flek hitam dan pigmentasi
Selain mengatasi jerawat, buah lemon juga bermanfaat untuk menghilangkan flek hitam dan pigmentasi. Cara menggunakannya adalah, oleskan irisan atau sari buah lemon ke area wajah yang berbintik-bintik hitam dan flek hitam. Kandungan bahan-bahan alami dalam air buah lemon akan membantu dalam memutihkan dan membersihkan wajah hingga tampak cerah. Air buah lemon akan membantu pengelupasan kulit mati dan menggantinya dengan kulit baru, serta bisa mengurangi pigmentasi.
  •     Bekas Jerawat

Buah lemon juga dipercaya dapat menyamarkan bekas jerawat yang menghitam pada wajah. Cara menggunakannya, tempelkan irisan buah lemon ke area wajah Anda yang ada bekas jerawatnya, dan diamkan selama setidaknya 10 menit. Lakukan cara ini secara rvin setiap hari, sampai bekas jerawat pada wajah Anda sudah benar-benar hilang.
  •     Komedo
Buah lemon, juga dapat diandalkan untuk menghilangkan komedo. Cara menggunakannya, tempelkan irisan buah lemon segar pada area kulit yang berkomedo. Agar mendapatkan hasil yang optimal, gunakan cara ini dua kali selama satu minggu.
  •     Mencerahkan kulit yang kusam
Buah lemon memiliki kandungan bahan-bahan alami yang akan bermanfaat untuk mencerahkan kulit dan wajah Anda. Cara menggunakannya adalah peras atau blender buah lemon, kemudian campur dengan air bersih, lalu usapkan pada wajah dan kulit Anda dan biarkan selama kurang lebih 20 – 25 menit, selanjutnya bilas dengan air bersih. Anda juga bisa menambahkan madu pada sari lemon tadi, madu akan bermanfaat untuk memulihkan iritasi kulit. Perpaduan antara lemon dan madu, akan menjadikan kulit Anda tampak bersih dan cerah.
  •     Mencerahkan warna kulit siku
Pada umumnya, kulit siku yang melipat cenderung berwarna hitam. Nah, lemon bisa menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut. Caranya, usapkan kulit buah lemon pada siku, lakukan cara ini secara rvin agar kulit siku Anda tampak putìh dan cerah
  •     Mempercantik kuku
Buah lemon juga memiliki kandungan protein serta keratin yang bisa menjadikan kuku Anda lebiih kuat dan sehat, cara menggunakannya, peras lemon ke dalam mangkuk, kemudian celupkan jari Anda ke dalam mangkok tersebut, dan biarkan selama 20 menit, sehingga, air buah lemon nya bisa meresap ke dalam kuku.

Cukup banyak bukan, manfaat dari buah lemon^^
Dari KiatCantik.com