Sabtu, 24 Mei 2014

Kalo Punya Anak Pemalu.....

Anak Anda yang kini berusia 2 tahun kerap bersembunyi di balik bokong Anda? Tak perlu risau. ia bisa beradaptasi dengan baik kok!

Malu atau menjadi malu di usia tertentu, bukanlah bagian dari perkembangan. Bila anak tumbuh menjadi pemalu, sifatnya itu lebih sebagai hasil proses belajar dari lingkungan.

Jangan memberi label. Di usia dua tahun, anak belajar berinteraksi di lingkungannya. Ada anak yang mudah melebur dengan situasi baru, ada juga anak yang butuh waktu untuk mengamati situasi baru untuk akhirnya melebur.

Jadi, sebetulnya, tak ada alasan untuk mempersoalkan sikap pemalu anak. Sebab, anak pemalu pun umumnya dapat menyesuaikan diri dengan baik. Memang, belum ada penelitian membuktikan anak pemalu mengalami kesulitan mengikuti pelajaran atau gagal dalam pekerjaan.

Memberi label pemalu pada anak bukan tindakan tepat, karena anak tak pernah berpikir dirinya itu pemalu. Bila sering dikatakan pemalu, ia akhirnya yakin dirinya memang pemalu.

Apalagi ketika Anda mengatakan ia pemalu dengan sedikit gusar. Dengan cara itu Anda mengirim pesan bahwa anak "cacat". Padahal, anak merasa normal-normal saja. Lebih baik Anda mengatakan pada orang lain, "Anak saya memang butuh waktu agak lama sampai dia merasa nyaman di lingkungan baru."

Siapkan menghadapi situasi baru. Anda dapat membantu anak menghilangkan rasa malu sehingga lebih mudah baginya menghadapi situasi baru. Cara berikut ini dapat Anda coba:
Perbanyak pergaulan . Perkenalkan anak pada anak seorang teman. Namun jangan berharap terlalu banyak. Mungkin awalnya agak sulit sebelum anak-anak itu akhirnya merasa cocok. Bila anak dapat membangun kedekatan dengan satu orang temannya, ia akan belajar bagaimana mengatasi diri sendiri, dan si teman akan membantunya masuk kelompok yang lebih besar. Teman yang berusia lebih besar akan membimbingnya dalam bermain, sehingga ia merasa lebih percaya diri.
Bermain peran dengan boneka tangan. Mintalah anak berperan sebagai orang tua bagi anak pemalu yang Anda perankan. Ciptakan dialog, yang intinya membantu si pemalu merasa lebih percaya diri di lingkungan sekitarnya.

(sumber: http://www.ayahbunda.co.id/)

0 komentar:

Posting Komentar