Agar warna batik berbahan sutra dan serat tidak cepat pudar, awet dan
tetap tampak indah. Mencuci kain batik dengan menggunakan shampo rambut.
Sebelumnya, larutkan dulu shampo hingga tak ada lagi bagian yang
mengental. Setelah itu baru kain batik dicelupkan.
Anda juga bisa menggunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang
dijual di pasaran. Pada saat mencuci batik jangan digosok. Jangan pakai
deterjen. Kalau batik tidak kotor cukup dicuci dengan air hangat.
Sedangkan, kalau kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan
dengan sabun mandi atau bila kotor sekali, seperti terkena buangan
knalpot, noda bisa dihilangkan dengan kulit jeruk dengan mengusapkan
sabun atau kulit jeruk pada bagian yang kotor.
Sebaiknya Anda juga tidak menjemur kain batik di
bawah sinar matahari langsung (tempat teduh). Kain batik jangan dicuci
dengan menggunakan mesin cuci.
Tak perlu memeras kain batik sebelum
menjemurnya. Namun, pada saat menjemur, bagian tepi kain agak ditarik
pelan-pelan supaya serat yang terlipat kembali seperti semula.
Sebaiknya hindari penyeterikaan. Kalaupun terlalu kusut, semprotkan air
di atas kain kemudian letakkan sebuah alas kain di bagian atas batik
itu baru diseterika. Jadi, yang diseterika adalah kain lain yang ditaruh
di atas kain batik.
Disarankan untuk menyimpan batik dalam plastik agar tidak dimakan
ngengat. Jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini terlalu keras
sehingga bisa merusak batik. Sebaiknya, almari tempat menyimpan batik
diberi merica yang dibungkus dengan tisu untuk mengusir ngengat.
Anda sebaiknya juga tidak menyemprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain atau pakaian berbahan batik sutera berpewarna alami.
Bila Anda ingin memberi pewangi dan pelembut kain pada batik tulis, jangan disemprotkan langsung pada kainnya. Sebelumnya, tutupi dulu kain dengan koran, baru semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain.
0 komentar:
Posting Komentar