Itulah attachment atau kelekatan yang positif. Kelekatan positif tadi bisa berubah menjadi negatif apabila misalnya, di atas usia tiga tahun, ia masih saja hanya mau menempel dan merasa nyaman dengan mama, dan terlihat sangat tidak nyaman bila bersama orang lain. Padahal, mungkin sebetulnya si orang lain itu tidak terlalu asing baginya, seperti tante, atau ibu guru di sekolahnya.
Dampak dari kelekatan negatif antara anak dengan Mama adalah pertama, level of trust terhadap orang lain atau lingkungan luar akan menjadi buruk, karena anak kurang bisa mempercayai orang lain selain Mama.
Anak akan cenderung merasa tidak percaya diri saat berada di lingkungan yang tidak membuatnya merasa nyaman tadi. Padahal, kemandirian anak sangat ditentukan oleh rasa percaya dirinya, sehingga bila rasa percaya diri anak kurang berkembang, kemandiriannya juga tak akan ikut berkembang. Keduanya sangat erat berkaitan.
Selain itu, anak yang tidak percaya pada lingkungannya biasanya juga jadi lebih sulit untuk bergaul dengan orang lain. Ia bisa tumbuh menjadi anak yang kuper dan sulit untuk berteman. Padahal, bergaul dengan teman merupakan sumber berbagai macam pembelajaran, mulai dari keluasan wawasan, informasi, keterampilan sosial, kemampuan bernegosiasi, kemampuan persuasi dan sebagainya. Semua itu akan sangat terasah lewat pergaulan dengan teman-temannya.
Dampak lain bila anak tidak bisa lepas dari Mama adalah, perkembangan motorik kasarnya mungkin saja akan terhambat. Apalagi biasanya para Mama lebih kalem dan tidak terlalu energik, sehingga bila anak hanya lekat pada mamanya, perkembangan motorik kasarnya pun bisa ikut terganggu. Padahal, perkembangan motorik kasar inilah yang sebetulnya menjadi dasar dari perkembangan kecerdasan anak. Anak yang banyak bergerak, syaraf-syarafnya pun akan lebih terstimulasi sehingga perkembangannya berjalan dengan baik.