Namanya juga perempuan, ya, rasanya selalu punya alasan
untuk berbelanja. Hal ini berlaku untuk semua barang, lho. Nggak cuma
sebatas saat belanja produk fashion seperti baju ataupun sepatu. Percaya
atau nggak, kalau lagi belanja bulanan di supermarket, ada saja yang
saya beli. Padahal kalau dingat-ingat, sebenarnya produk itu nggak
terlalu dibutuhkan. Saya sih yakin, kalau Mommies yang lain juga pernah
mengalaminya.
Niatnya cuma mau beli produk A, B, dan C…. eh, yang
masuk ke kantong belanjaan malah lebih banyak. Ada si D, F, G, bahkan
sampai Z. Kebablasan gitu, lho! Nah, supaya nggak belanja di luar
rencana plus nggak jadi boros, saya pun akhirnya menerapkan beberapa
langkah di bawah ini. Meskipun
suami saya yang jadi menteri keuangan, tapi saya tetap punya andil besar supaya laju
keuangan rumah tangga tetap beres. Mudah-mudahan bisa berguna untuk Mommies yang lain, ya…
Hunting Supermarket
Salah satu cara supaya bisa lebih irit, coba deh mulai awas
dengan produk ‘istimewa’ yang ditawarkan supermarket. Misalnya, nih,
supermarket A menawarkan harga daging, ikan atau barang pokok lainnya
yang lebih murah, sedangkan si supermarket B menawarkan harga popok atau
susu yang jauh lebih murah. Dengan belanja secara terpisah menyesuaikan
dengan harga spesial seperti ini bisa bikin lebih hemat, lho. Oh, ya,
kalau ada produk promosi seperti buy 1 get 2 saya juga sering
membelinya, supaya bulan depan tidak perlu membeli produk itu lagi.
Selain itu, saya pun sering memilih barang produksi supermarket itu
seperti tisu, pembersih lantai, atau gula pasir. Produk yang diproduksi
supermarket harganya cenderung lebih murah, segi kualitas juga cukup
baik, kok!
Belanja harian atau bulanan
Kalau belanja bulanan yang saya lakukan selepas gajian,
biasanya saya akan berbelanja kebutuhan yang dipakai secara rutin.
Seperti sabun, sampo, sabun cuci, pasta gigi, deterjen, minyak goreng,
atau gula dan kopi. Untuk buah-buahan, saya pun sering membelinya saat
belanja bulanan di supermarket, meskipun begitu mengingat buah-buahan
nggak bisa tahan lama jadi membelinya nggak perlu banyak. Yah, kira-kira
untuk stok 3 hari sampai 1 minggu saja sehingga kesegarannya masih
terjaga. Sedangkan untuk bahan makanan segar, seperti sayur-sayuran,
daging atau ikan, saya beli secara harian atau saat kita membutuhkannya.
Kebetulan, nggak jauh dari rumah memang ada tukang sayur yang membukan
lapak sehingga memudahkan saya belanja setiap harinya.
Tapi jangan lupa, untuk menyisihkan uang belanja di awal bulan. Hal
ini saya lakukan supaya dalam rangka mencari solusi agar pengeluaran
nggak melambung akibat belanja tidak penting. Setelah menenentukan
barang apa saja yang sebaiknya dibeli secara bulanan atau harian, pos
belanja bulanan ini langsung saja kita pisahkan.
Selalu cek dan ricek
Hal ini juga sangat penting, nih. Biasanya, setelah belanja
bulanan saya akan mengingat total yang sudah dikeluarkan. kalau memang
ternyata jumlahnya lebih besar, harus dicek ulang, kenapa pengeluaran
bisa melambung dibandingkan bulan lalu. Biasanya setelah belanja,
sebelum meletakkan belanjaan di lemari penyimpanan saya akan
membandingkan daftar belanjaan dengan barang yang dibeli. Apakah
jumlahnya sudah sesuai dengan yang dibutuhkan. Atau malah lebih?
Jangan lupa simpan bon belanja supaya kita bisa lebih
mudah membandingkan pengeluaran bulan ini dengan bulan sebelumnya.
Selain itu kita juga jadi tahu kalau ada harga produk yang memang sudah
naik. Selain itu, meskipun sudah hapal dengan kebutuhan sehari-hari yang
sering kita beli, nggak ada salahnya, lho, kita mencatat kebutuhan yang
diperlukan. Cara ini membantu kita mengatahui barang apa saja yang
sering bikin dompet kita jadi ‘meledak’
Demikian share, semoga bermanfaat
Artikel MommiesDaily.com by adiesty