Yuk bunda, mari kita baca artikelnya, mungkin
mengalami hal serupa, anak lain seusia anak kita ada yang sudah bisa
berlari, sementara anak kita berjalan saja belum bisa.
Artikel ini ditulis oleh Dr Widodo Judarwanto SpA
Keterlambatan Berjalan pada Anak, Penyebab dan Penanganannya
Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya bisa berjalan lebih cepat
dibanding anak lainnya. Namun ternyata, perkembangan motorik khususnya
kemampuan berjalan usia normal sebenarnya bervariasi mulai dari usia 9
bulan sampai 18 bulan.
Orang tua harus mulai khawatir ketika anak tidak bisa berjalan ketika
usianya sudah mencapai 18 bulan. Memang, bisa berjalan saat usia 15-18
bulan adalah masih dalam batas normal, tetapi biasanya anak seperti ini
mempunyai gangguan motorik kasar dan gangguan keseimbangan yang ringan
yang akan lebih baik diberikan intervensi dan stimulasi sejak dini.
Pada umumnya, anak terlambat jarang disertai keterlambatan gerakan
motorik kasar lainnya dan gangguan keseimbangan. Seringkali orangtua
atau beberapa dokter menganggap anak tidak percaya diri atau trauma saat
berjalan. Padahal, sebagian dari anak tersebut mengalami keterlambatan
motorik kasar dan gangguan keseimbangan baik dalam tingkat yang ringan
atau yang tidak ringan. Sebaiknya, orangtua memerhatikan perkembangan
motorik kasar, gangguan vestibularis dan gangguan sensoris pada anak
yang sering menjadi penyebab anak terlambat berjalan.
Tahap perkembangan gerakan motorik normal
- 6-8 bulan: Duduk dan merangkak dengan dua dengkul kaki.
- 12-18 bulan: Berdiri tanpa bantuan, Berjalan dengan merambat ke
perabotan di rumah, Berjalan 2 atau 3 langkah tanpa bantuan, Berjalan
10-20 menit tanpa bantuan.
- 18-24 bulan: Berjalan tanpa kesulitan, Menarik mainan sambil
berjalan, Membawa mainan besar sambil berjalan, Naik/turun bangku tanpa
bantuan, Menemukan cara sendiri untuk berjalan mundur, Bisa naik/turun
tangga dengan bantuan.
- 24-36 bulan Umumnya mampu memanjat dengan baik, berjalan naik/turun
tangga dengan menggunakan satu kaki per anak tangga, Berjalan jinjit.
Penyebab tersering anak terlambat berjalan
1. Ketidakmatangan Persyarafan
Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh
kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak
dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunan syarat belum
berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol
gerakan-gerakan motorik. Pada usia ± 5 tahun, syaraf-syaraf ini sudah
mencapai kematangan, dan menstimulasi berbagai kegiatan motorik.
Otot-otot besar yang mengontrol gerakan motorik kasar, seperti
berjalan,berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila
dibandingkan dengan otot-otot halus yang mengontrol kegiatan motorik
halus, seperti menggunakan jari-jari tangan untuk menyusun puzzle ,
memegang pensil atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah liat,
dan sebagainya.
2. Gangguan vestibularis atau keseimbangan
Pada anak yang mengalami dysfunction of sensory integration (DSI)
sering mengalami gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan yang
terjadi ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri. Gangguan
keseimbangan ini biasanya ditandai dengan anak takut saat berenang,
menaiki mainan yang bergerak dan bergoyang seperti ayunan, mainan
kuda-kudaan listrik dengan koin, naik lift atau eskalator. Anak tidak
suka naik umumnya di dalam mobil. Anak mungkin tidak kooperatif sebagai
upaya menghindari sensasi yang membuat anak terganggu. Anak yang
underreactive untuk input vestibular tampaknya tidak pusing bahkan
setelah berputar untuk waktu yang lama, dan tampaknya menikmati gerakan
cepat seperti berayun. Bila berjalan terburu-buru, gerakannya canggung,
mudah tersandung atau jatuh. Dia mungkin tidak membuat upaya untuk
menangkap dirinya sendiri ketika dia jatuh. Anak tampak kesulitan
memegang kepalanya sambil duduk. Anak tidak cenderung untuk melakukannya
dengan baik dalam olahraga. Dia mungkin memiliki gaya canggung, atau
gerakan yang tidak biasa ketika bergerak lengan atau kepala. Biasanya
juga disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan persepsi
visual-spasial yang khas.
3. Keterlambatan ringan perkembangan motorik kasar
Seorang anak yang terlambat berjalan, kemungkinan juga terlambat dalam
duduk dan merangkak. Namun sayangnya, keterlambatan ini bukanlah hal
pertama yang mungkin disadari oleh para orangtua. Jika ini penyebabnya,
maka dokter akan melihat jalan anak dalam konteks yang berbeda dan
mencari tahu berada dimana ia dalam rangkaian perkembangan motoriknya.
Biasanya juga disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan
persepsi visual-spasial yang khas.
4. Gangguan sensoris
Pada kasus tertentu, anak sering mengalami sensitif pada telapak tangan
dan kaki. Sehingga hal ini mengakibatkan anak sering jinjit. Selama
ini, jalan jinjit atau Tip Toe masih belum diketahui penyebabnya.
Meskipun bukan karena kelainan anatomis. Selama ini, orangtua menganggap
hal itu adalah memang perilaku anak. Pada anak dengan gangguan sensoris
raba biasanya disetai gangguan sensoris suara dan cahaya. Gangguan
sensoris suara biasanya anak takut dan tidak nyaman ketika mendengar
suara dengan frekuensi tertentu seperti suara blender, suara bayi
menangis, suara gergaji listrik. Gangguan sensoris cahaya biasanya anak
sangat sensitif terhadap cahaya terang dan sinar matahari.
Faktor Predisposisi
Keterlambatan berjalan biasanya sering terjadi pada kelompok anak tertentu seperti :
Bayi prematur, obesitas atau kegemukan, bayi lahir dengan berat bada
rendah atau kurang dari 2.500 gram, anak dengan gangguan hipersensitif
saluraan cerna seperti gastropoesepageal refluks, sering muntah, mual
atau sering sulit buang air besar. Keadaan ini sering terjadi pada anak
alergi atau hipersensitif saluran cerna. Sangat jarang pada anak
menderita tumor otak, retardasi mental dan cerebral palsy.
Penanganan
Jika terjadi keterlambatan si kecil dalam berjalan, maka langkah awal
yang harus dilakukan adalah memastikan adanya gangguan persarafan dengan
melakukan pemeriksaan neurologis, penilaian terhadap fleksibilitas
sendi, kekuatan otot dan berbagai gerakan.
Bila penyebabnya disebabkan karena adanya keterlambatan motorik dan
gangguan keseimbangan maka sebaiknya dilakukan beberapa stimulasi
intervensi latihan untuk memperbaikinya. Stimulasi dan intervensi bila
dilakukan pada keterlambatan berjalan yang ringan karena akan berdampak
dengan kemampuan motorik lainnya dimasa depan.
Terapi fisik dilakukan tenaga terlatih khususnya Dokter Spesialis Fisik
dan Rehabilitasi untuk kasus dengan gangguan keterlambatan berjalan
ringan hingga berat.
Kriteria penggolongan keterlambatan berjalan disertai intervensinya
Bisa berjalan usia 8 bulan-12 bulan :
Kemampuan berjalan sangat baik dan sangat cepat, biasanya anak demikian
motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat baik. Pada kelompok
ini mungkin tidak perlu intervensi atau stimulasi karena anak akan
belajar berjalan sendiri dengan baik tanpa bantuan.
Bisa berjalan usia 12 bulan-15 bulan :
Kemampuan berjalan biasa dan rata-rata anak seusia. Biasanya anak
demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya normal. Pada
kelompok ini mungkin intervensi atau stimulasi ringan akan lebih baik.
Bisa berjalan usia 15 bulan-18 bulan :
Kemampuan berjalan normal tetapi kurang optimal. Biasanya anak demikian
kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya kurang begitu
baik. Pada kelompok ini perlu intervensi atau stimulasi ringan agar
perkembangan motorik dan vestibularis lebih baik
Bisa berjalan usia 18 bulan-24 bulan :
Kemampuan berjalan terlambat ringan. Biasanya anak demikian kemampuan
motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya tidak baik. Pada kelompok
ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan
motorik dan vestibularis menjadi optimal. Sebaiknya dilakukan oleh
arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan
Rehabilitasi
Bisa berjalan usia 24 bulan-32 bulan :
Kemampuan berjalan terlambat berat . Biasanya anak demikian kemampuan
motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya buruk. Dalam keadaan seperti
ini, biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat.
Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar
perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti
tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter
Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
Belum bisa berjalan sampai usia 32 bulan :
Kemampuan berjalan terlambat sangat berat . Biasanya anak demikian
kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat buruk.
Dalam keadaan seperti ini, biasanya disertai gangguan neurologis atau
susunan saraf pusat yang sangat berat seperti penderita Cerebral palsy.
Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar
perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti
tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter
Spesialis Fisik dan Rehabilitasi.
Prognosis
- Anak dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disetrai
keterlambatan lainnya seperti keterlambatan merangkak, duduk, berlari
atau melompat.
- Anak dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disertai gangguan
motorik kasar dan keseimbangan. Pada keadaan ini harus diwaspadai
biasanya anak mudah terjatuh dan tersandung. Saat jatuhpun biasanya anak
lebih tidak bisa menguasai diri sehingga sering terbentur kepala atau
dagunya.
- Di masa depan anak dengan keterlambatan berjalan biasanya tidak
menyukai olahraga atau nilai olahraganya tidak bagus. Anak seperti ini
biasanya hanya senang melihat televisi, main game atau bermain di dalam
rumah. Demikian juga saat sekolah biasanya hanya lebih senang menonton
temannya yang sedang bermain di halaman.
- Tetapi pada anak dengan keterlambatan ringan motorik kasar biasanya
akan mempunyai ketrampilan motorik halus yang sangat baik seperti
kerajinan tangan, menggunting, main puzzle, main game atau permainan
elektronik lainnya. Biasanya kemampuan tangan lebih baik daripada
keterampilan kaki. Sehingga olahraga yang lebih disukai dan dikuasai
adalah tenis, basket, badminton dibandingkan olahraga lari atau
sepakbola.
Supported by
CHILDREN FOOT CLINIC (KLINIK KHUSUS GANGGUAN MASALAH KAKI PADA ANAK) Dr
Narulita Dewi SpKFR Children Grow Up Clinic I, JL Taman Bendungan
Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210 Phone : (021) 5703646 -
44466103 Children Grow Up Clinic II,Menteng Square Jl Matraman 30
Jakarta Pusat 10430 phone : (021) 44466103 - 97730777
Sumber: health.kompas.com