Saat masih kecil pun, kita mungkin sudah bersentuhan dengan kosmetik ketika menjadi pagar ayu atau pembawa kipas di perkawinan keluarga. Semakin bertambah usia, semakin banyak jenis kosmetik yang kita gunakan. Jika dulu hanya sebatas bedak bayi, sekarang mungkin sudah lebih lengkap dengan pelembab, alas bedak, pemulas pipi hingga maskara. Tapi, apa sebenarnya yang ada di dalam produk-produk itu? Ini sebagian di antaranya:
Acetate: sejenis garam acetic acid; kata yang mengikuti atau mendahului acetate dalam daftar bahan akan menentukan fungsi.
Acetone: bahan pelarut yang biasa digunakan pada penghapus cat kuku dan penyegar wajah; dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi, tergantung konsentrasinya.
Acetylated Lanolin Alcohol: membantu melembutkan kulit dan mengandung anti alergi; cenderung menimbulkan komedo (baik noda hitam atau jerawat). Namun ini adalah contoh dari alkohol yang tidak mengeringkan.
Alcohol SD-40: terkadang ditulis dengan SD Alcohol 40 atau SDA-40. Ini adalah alkohol kadar tinggi untuk kosmetik yang telah dimurnikan. Menguap secara cepat, sehingga bisa digunakan sebagai penyalur bahan-bahan penting yang dibutuhkan permukaan kulit. Lebih lembut bagi kulit dibanding ethyl alcohol. Bisa membantu membunuh bakteri.
Algae/Seaweed Extract (ekstrak rumput laut) : pengelupas kulit mati yang sekaligus dapat mempertahankan kelembaban kulit; mengandung bahan antioksidan.
Allantoin: ekstrak tumbuhan, mengandung bahan yang bisa menyembuhkan kulit yang iritasi.
Alpha Hydroxy Acid (AHA): kandungan aktif yang didapat dari asam buah. Membantu mengelupas bagian atas epidermis, membantu mengembalikan kelembaban kulit, dan membantu ekstrak bahan lain untuk meresap ke dalam lapisan kulit, terlebih untuk produk anti-aging dan bleaching. Dapat menyebabkan iritasi kulit, tapi tidak mempercepat penuaan kulit. Memberikan larutan penyangga pH akan menurunkan dampak iritasi pada kulit. AHA akan meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
Alpha Lipoic Acid: sebagai antioksidan dapat larut dalam cairan maupun jaringan lemak, sehingga dapat bekerja di sel-sel tubuh manapun.
Ascorbic Acid: vitamin C; digunakan sebagai antioksidan dalam bentuk L-ascorbic acid, untuk memberikan efek mencerahkan kulit pada pemakaian tertentu. Ini sama penting dengan membangun serat kolagen yang sehat.
Ascorbyl Palmitate: pengawet yang mengandung bahan antioksidan. Memungkinkan pencampuran vitamin A, C, dan D menjadi larutan.
Beeswax: bahan dari lilin yang digunakan dalam berbagai produk kecantikan. Melembabkan kulit, dan menghindarkannya dari kekeringan. Menyatukan minyak dan air menjadi emulsi.
Benzoyl Peroxide: agen antibakteri pembasmi kuman penyebab jerawat meradang dan kemerahan. Bisa saja menyebabkan kulit kering/atau iritasi.
Beta Hydroxy Acid: istilah baru untuk salicylic acid, bahan yang digunakan untuk mengelupas kulit kering dan dipakai pada terapi kulit berjerawat.
Caffeine: digunakan untuk mengempeskan kantung mata yang membengkak.
Camphor: kandungan yang menyejukkan kulit, berguna untuk menangkis gatal dan iritasi pada banyak produk perawatan kulit dan obat-obatan.
Carmine: pigmen merah yang banyak ditemukan dalam maskara bermutu rendah; dapat menyebabkan iritasi.
Collagen: penyangga utama jaringan kulit yang ada dalam epidermis yang berguna untuk mengencangkan dan mempertahankan struktur kulit. (Parenting.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar