Selamat Datang di Blog LapakBunda

Dapatkan beragam berita dan artikel yang bermanfaat untuk Bunda dan keluarga

Minggu, 27 April 2014

Alasan Menjajal Narkoba

Sekarang kita tak bisa lagi beranggapan anak yang terjerumus ke dunia kelam narkoba adalah anak-anak broken home. Buktinya, toh, banyak anak yang berasal dari keluarga baik-baik juga ikut terjerumus.
Ada juga anggapan anak-anak ini dipaksa oleh teman atau bandar/penjual untuk menggunakan narkoba. Tapi alasan ini tidak sepenuhnya berlaku umum.

Berikut hasil penelitian yang memaparkan alasan anak-anak ini menjajal narkoba (The National Youth Anti-Drug (USA, 1998)
:
  • Keluar dari kebosanan/kejenuhan.
  • Untuk merasa enak.
  • Melupakan masalah dan santai.
  • Untuk bersenang-senang.
  • Memuaskan rasa ingin tahu.
  • Mengurangi rasa sakit hati/kecewa.
  • Mencoba tantangan.
  • Untuk merasa dewasa.
  • Menunjukkan kemandirian.
  • Merasa menjadi anggota kelompok tertentu.
  • Supaya terlihat keren.
Kalau melihat sederet alasan di atas, sebenarnya semua kebutuhan anak-anak ini dapat digantikan lewat aktivitas yang lebih positif. Olahraga, bermusik atau aktivitas sosial dapat menjadi alternatif asalkan orangtua mau berkomitmen memberikan perhatian atas apa yang mereka capai.
Untuk mengembangkan kemandirian, anak juga bisa diberi kesempatan melakukan bisnis kecil-kecilan, misalnya, membuat kartu ucapan kreasi sendiri untuk dijual, atau melakukan pekerjaan tertentu yang diberi upah. Bagi anak yang butuh tantangan lebih, dapat dilibatkan dalam aktivitas seperti panjat dinding, berkemah atau bela diri.
Jadi, tantangan bagi orangtualah agar anak bisa memilih aktivitas positif tersebut daripada narkoba. Meski sederhana, butuh komitmen serius dari Anda, dan upaya untuk menjaga kedekatan dengan menyediakan waktu-waktu khusus bersama anak. (parenting.co.id)

Sabtu, 26 April 2014

Jangan Asal Narsis Di Dunia Maya

"Saya nggak keberatan cuci baju seember besar. Tapi kalau menyetrika baju, aduh, maleees… banget!”, begitu tertulis di sebuah akun Facebook. Sebuah akun lain secara mengiba-iba menceritakan suaminya yang ‘menghilang’ begitu saja, meninggalkan dia dan anaknya yang masih berusia 8 bulan, plus setumpuk utang di perusahaan tempat sang suami bekerja.

Anda yang kebetulan ‘berteman’ tapi tidak terlalu dekat dengan pemilik akun tersebut  mungkin merasa tak habis pikir, “Kok, urusan tak suka menyeterika saja di-share? Nggak penting banget, deh.” Atau, “Apa dia tidak malu mengungkapkan hal-hal pribadi seperti itu?”

Nyatanya, itulah informasi yang banyak berseliweran di Facebook, Twitter, dan berbagai media sosial lain. Dan yang lebih aneh, betapa pun sepelenya informasi yang dibagi, tetap saja ada teman atau follower yang memberi komentar atau setidaknya memberi jempol (like). Menurut Ratih Ibrahim, psikolog dari Personal Growth, media sosial, khususnya Facebook, awalnya memang lebih banyak digunakan sebagai media silaturahmi, untuk menghimpun kembali teman-teman lama atau kerabat yang selama ini terpisah dan terpencar entah kemana. Namun silaturahmi  atau kangen-kangenan ini tentunya tak bisa berlangsung selamanya, sehingga  pada tahap selanjutnya Facebook lebih banyak digunakan sebagai sarana sharing dan ajang pamer.

Yang di-share dan dipamerkan macam-macam, mulai dari resep dan foto masakan tertentu, foto saat liburan atau kongkow bersama para sahabat, hingga foto-foto dan cerita tentang kegiatan anak dan cucu kesayangan dari menit ke menit. Tampaknya, semakin spread out informasi yang disebarkan, makin puas hati orang yang mengunggahnya.

Ratih mengatakan, pada hakikatnya semua makhluk hidup –hewan, tumbuhan, manusia– memiliki kebutuhan dasar untuk berbagi (baik dengan kerumunannya maupun dengan makhluk hidup lain) agar bisa bertahan hidup. Berbagi menjadi lebih penting lagi pada manusia, karena kita dianugerahi kelebihan berupa akal budi. Tak sekadar untuk survive, tapi lebih dari itu, untuk mengaktualisasikan diri dan menunjukkan eksistensi, yang pada akhirnya akan menciptakan kebudayaan (baru) dari waktu ke waktu. Dan yang tak kalah penting, sharing juga bisa digunakan sebagai katarsis untuk melepaskan ganjalan di hati dan pikiran.

Berkembangnya teknologi media sosial memberi penyaluran bagi kebutuhan berbagi itu. Bahkan orang-orang yang introver sekalipun tetap bisa berbagi lewat media tulisan atau gambar/foto. Apalagi di jagad maya (cybersphere), identitas pengunggah bisa disembunyikan atau dipalsukan. “Berkembang pesatnya budaya berbagi ini juga didukung oleh kepemilikan smartphone yang sekarang sudah bersifat individual. Hampir setiap orang memilikinya, paling sedikit satu, secara pribadi –tidak seperti telepon rumah yang umumnya dipakai ramai-ramai,” ujar Ratih.

Namun, kebebasan berekspresi nyaris tanpa filter yang diberikan secara luas di dunia maya –dan di Indonesia didukung oleh era Reformasi– pasti ada sisi baik dan buruknya. Akun Twitter milik Anies Baswedan, misalnya, gencar mengajak anak muda Indonesia untuk ikut menjadi relawan dalam gerakan ‘Indonesia Mengajar’ yang digagasnya. Atau,mungkin Anda masih ingat dengan imbauan yang beredar luas di media sosial pada tahun 2009 untuk mengumpulkan uang receh  (atau dikenal dengan sebutan ‘Koin Prita’) untuk membantu Prita Mulyasari –seorang ibu rumah tangga yang dituntut oleh sebuah rumah sakit di Jakarta karena dianggap telah menyebarkan fitnah –membiayai upaya perlawanan hukumnya.
Edited from Pesona.co.id

Ibu-ibu Saingan







“Anak saya sudah bisa mengingat angka sampai 50, lho,” kata seorang ibu. “ Anak saya lebih hebat lagi. Dia sudah menguasai ratusan kosa kata bahasa inggris sejak usia 3tahun,” ibu lain menambahkan.
"Anak saya sudah hafal 3 juz Qur'an lho.."
.............dan lain-lain ..............


Perkataan tersebut membuat kuping Anda panas?

Tidak hanya remaja yang mengalami peer pressure, ibu juga! Malu rasanya bila terus-menerus mendengar perkataan ibu-ibu yang membanggakan anaknya yang sudah mampu melakukan ini-itu, sementara anak Anda belum mampu melakukannya dengan baik. Akibatnya, Anda memacu anak agar tidak kalah dengan anak lain dengan segala cara yang sering kali membebaninya.

Padahal, sebagai orangtua, Anda haruslah:

  • Paham bahwa setiap anak itu unik. Merasa kecil hati anak tidak bisa menggambar dengan baik atau tak jago berhitung, Anda bisa melihat kemampuannya yang lain. Dia pasti punya satu kemampuan lebih daripada yang lain.
  • Setiap orang memiliki kekurangan, termasuk Anda. Kekurangan itu dapat menjadi tantangan bagi Anda untuk mengasah bakat anak dan menemukan cara menguatkan sisi lemah balita.
  • Kelak -ketika anak dewasa- pilihan tidak hanya seputar menjadi dokter, insinyur, atau manager di perusahaan berskala internasional. Balita bisa menjadi atlet, pelukis atau berwiraswasta serta terbaik di bidangnya. Yang penting anak bahagia menjalaninya. Yukm jauhi sifat pamer/riya.

Jumat, 25 April 2014

Agar Anak Lebih Terbuka Pada OrangTua







Menginjak usia praremaja, anak biasanya cenderung lebih pendiam. Yang tadinya suka menceritakan kegiatannya seharian, mungkin sepulang dari sekolah atau setelah bermain dengan temannya, sudah jarang bercerita lagi.

Sebenarnya hal ini wajar terjadi karena anak sedang mengalami pergeseran, di saat ia sudah mulai mengenal dunia luar, keluarganya menjadi bukan prioritas lagi baginya. Namun, tidak jarang anak malah menjadi pribadi yang tertutup dan tidak jujur. Oleh sebab itu, orangtua harus tetap memonitor kesehariannya dengan sering ngobrol dengan anak.

Di bawah ini ada 7 tip yang dapat Anda lakukan untuk mengembalikan ‘kehebohan’ anak Anda, yaitu:

1.    Ajak anak ngobrol secara teratur (tentang apa pun). Dengan begitu, ia akan merasa selalu punya waktu untuk berkomunikasi dengan Anda. Ciptakan rutinitas ngobrol di sore hari, mungkin sambil mengajak anjing peliharaannya berjalan-jalan, atau setelah makan malam sambil nonton televisi.

2.    Saat sedang dalam perjalanan, mungkin saat mengantar anak ke sekolah, atau saat akan bepergian, ajaklah anak berbicara. Ajukan pertanyaan yang spesifik namun terbuka, seperti “Apa saja kejadian hari ini yang ingin kamu ceritakan pada Mama?”, atau “Kenapa, sih, kamu suka sekali pergi dengan si A?” Jika ia hanya memberi tatapan kosong pada Anda, tunggulah sejenak. Anak biasanya akan berbicara setelah diberi ruang bernapas sejenak.

3.    Bermain membuat anak merasa nyaman karena ia merasa fokus pembicaraan tidak tertuju padanya. Anda bisa mencoba mengajaknya bermain saat makan malam, misalnya mengajak setiap anggota keluarga untuk menceritakan apa yang terjadi pada hari itu.

4.    Ajukan banyak pertanyaan untuk anak. Bukan sekedar basa basi tentunya, tapi untuk menunjukkan pada dirinya cara berkomunikasi dua arah yang baik. Sesekali, minta anak untuk bertanya tentang hal-hal yang terjadi pada Anda karena itu akan mengajarkannya berempati dan membuatnya lebih dekat pada Anda.

5.    Cobalah untuk menahan diri untuk tidak memberinya saran saat sedang ngobrol. Jika Anda terlalu cepat memberinya saran, ia mungkin akan merasa dihakimi dan justru malah akan semakin menutup diri.

6.    Nasihati anak tanpa terdengar seperti menceramahi. Jauh lebih efektif untuk menunggu dan katakan kemudian, “Mama berpikir tentang apa yang kamu katakan, dan sepertinya Mama punya beberapa ide untuk masalah kamu. Mau dengar?” Setelah itu, ikuti dengan kalimat, “Apa pendapatmu tentang ide Mama?”

7.    Saat sedang dalam perjalanan ke rumah dari tempat bekerja, coba kirimkan SMS atau telepon anak Anda. Percakapan singkat ini akan memberi Anda gambaran singkat tentang suasana hatinya saat itu. Selama di jalan, Anda dapat mempersiapkan bagaimana akan menghadapi anak Anda setibanya di rumah nanti. (parenting.co.id)

5 Cara Jelaskan Kekerasan Pada Anak







Akibat paparan informasi dan berita tentang kekerasan yang makin gencar, dalam beragam media sehingga tak bisa dihindari lagi oleh anak Anda, melesat masuklah ke telinganya kata-kata yang identik dengan berita kekerasan. Dan ketika ia bertanya arti kata-kata itu pada Anda, Anda seringkali speechless, tak mampu menjawab.

Menurut psikolog Anna Surti Ariyani, M.Si, ketika anak mengajukan ‘pertanyaan berat’, beri jawaban secara garis besar saja, tak perlu detil. Tak perlu penjelasan lebih lanjut, dan bila bertanya lagi, alihkan perhatiannya.

Lakukan ini saat menjelaskan pada anak:

1. Perkosaan.  “Dipaksa buka baju oleh orang lain kemudian disakiti.”
Tak perlu penjelasan detil karena disesuaikan dengan konteks kata yang dipahami balita.

2. Penculikan.  “Ada anak yang diajak pergi tapi tidak minta izin bunda dan ayahnya. Biasanya yang mengajak pergi sambil menawarkan permen, makanan atau mau diajak ke mal.”

3. Mutilasi.  “Ada orang jahat yang memotong orang lain yang sudah mati.”
Bila anak bertanya lagi, jelaskan bahwa orang yang melakukan itu jahat karena yang biasa dipotong adalah ayam, daging atau kue. Bukan orang. Mendengar arti kata ‘mutilasi’ tidak masalah untuk balita, asalkan cegah ia memikirkannya terus menerus. Karena itu setelah Anda menerangkan kata ini, segera alihkan perhatiannya dengan kegiatan lain.

4. Perampokan. “Mengambil barang bukan miliknya dengan paksa yang dilakukan oleh orang jahat.”

5. Tawuran.  “Berantem ramai-ramai, karena tidak sengaja terdorong atau berebutan uang.”  Jelaskan dengan kata-kata yang sederhana seperti ‘berebut uang’ yang mudah dipahami balita.

5. Sodomi.  “Dipaksa buka celana, lalu pantatnya ditusuk.”
Menjelaskan kata yang dianggap kasar memang harus dilakukan orangtua, karena orangtua tidak boleh bohong.

Jika dirinya bertanya lagi, lebih baik Anda balik bertanya, “Menurutmu apa sodomi itu?” Lalu cari tahu dari mana ia mendengar kata itu agar Anda mengetahui sejauh mana dampak kata ini pada anak. Seringkali anak memahami sebuah kata dengan arti yang berbeda.

(Ayahbunda.co.id)

Kamis, 24 April 2014

Atasi Krisis PraPemaja







Selamat! Anda sudah berhasil melewati masa-masa bergumul dengan popok, tantrum, toilet training dan hari pertama sekolah. Sekarang Anda kembali diuji untuk kenaikan tingkat menjadi orangtua dari anak usia praremaja.

Salah satu ‘ujian’ adalah menghadapi anak praremaja yang sedang mengalami krisis di mana dia merasa semua orang membencinya! Anak-anak ini sering sekali mengatakan, “Tidak seorang pun suka padaku” dan semacamnya. Julia Rosien, seorang konselor remaja, memberikan tip untuk 2 persoalan, agar Anda lulus dalam 'ujian' kali ini.

Bila anak mengatakan, “Tidak ada yang suka padaku”, lakukan:

  • Dekati anak dengan tenang dan lembut. Katakan, “Sepertinya harimu buruk sekali. Coba ceritakan sama Bunda…” Lalu biarkan anak bercerita mengapa ia merasa tidak ada orang yang suka padanya. Coba refleksikan emosi negatifnya, misalnya “O ya...jadinya kamu sedih ya..”
  • Ajak anak sama-sama menemukan hal positif yang dialaminya hari itu, sekecil apa pun itu. Sadarkan anak, harinya tidaklah seburuk yang ia kira.
  • Hindari mengecilkan perasaannya dengan mengatakan, “Ah, banyak orang kok, yang suka sama kamu. Bunda aja suka sama kamu.”

Bila anak mengatakan, “Aku payah!”, lakukan:
  • Tunjukkan pada anak dia masih berarti bagi orang-orang di sekitarnya. Jika anak punya tugas tertentu di rumah seperti menyiram tanaman, tekankan padanya bahwa tugas itu merupakan bagian penting dalam keluarga. “Kalau bukan kamu yang bantu mama, aduh, betapa repotnya.”
  • Tunjukkan Anda pun sesekali gagal atau berbuat salah, sehingga anak dapat melihat tidak ada yang luput dari kegagalan.
(parenting.co.id)

Trik-Trik Mujarab dari Para Ibu

Berikut sharing dari beberapa ibu seputar trik menghadapi berbagai masalah dalam pengasuhan anak. Mungkin kiat-kiat mereka juga bisa efektif untuk anak Anda.

Masalah Tidur

Biasakanlah orang tua tidur lebih awal.
Biasakan anak tidur siang cukup dua jam saja jangan terlalu lama. Berikan makan malam jam 7 dengan porsi cukup. Jangan lupa berikan makanan yang bergizi. Dengan tubuh yang sehat dan kuat, anak tidak akan gampang sakit, sebab kalau sakit mereka pasti rewel dan susah tidur. Buatlah suasana kamar nyaman dan menyenangkan bagi si kecil. Bacakan cerita atau nyanyikan lagu kesayangan anak sebelum tidur. Jangan pernah menaruh teve atau peralatan bermain di kamar tidur. Buatlah waktu tidur menjadi kebiasaan yang menyenangkan agar anak menagih waktu untuk tidur lebih awal. Purwaningrum Aldwiansyah, ibu 1 anak. 

Konsep Waktu
Kenalkan kepada si kecil bahwa waktu terang adalah siang hari dan waktunya untuk bermain dan waktu gelap adalah malam dan waktunya untuk tidur panjang. Pastikan bahwa si kecil sudah bersih, kenyang dan sudah disendawakan sebelum diletakkan di tempat tidur. Berikan massage ringan dari arah dalam keluar, misalnya dari pundak ke tangan bagian luar, pangkal paha ke ujung jari kaki. Juliana Atmadji, ibu 1 anak.

Pura-pura Tidur
Jika sudah diatur jam 7 malam si kecil harus tidur, setengah jam sebelum jam itu mama dan ayah sudah mengajari si kecil mencuci kaki dan tangannya serta menggosok giginya yang baru tumbuh beberapa. Lima belas menit sebelum tidur, mama ajak main cilukba sampai anak merasa capek. Mama dan Ayah juga siap-siap menjalankan aksi pura-pura tidur selama 10 menit yang akan diikuti si kecil sambil minum susu. Mayasari Hantono, ibu 1 anak.
Tantrum

Ajak Bermain
Pertama tarik napas panjang, jangan panik. Lalu kembalikan mood baik anak dengan mainan favoritnya, mengajak dia jalan-jalan meskipun hanya di halaman, atau mengajak bercanda. Okie Randy, ibu 1 anak.
“Mami Sayang Kamu”
Yang penting saya sabar dan tidak marah-marah. Tunggu sampai si kecil agak tenang lalu beri dia pelukan sambil bisikkan “Mami sayang kamu, kamu sayang enggak sama Mami?” Setelah ditanya seperti itu, pasti tantrumnya langsung hilang. Febriany Najoan, ibu 1 anak.

Jangan Janjikan Sesuatu
Segera ajak ke tempat yang sepi lalu peluklah dengan erat. Mungkin awalnya dia menolak, tapi lama-lama dia akan membalas pelukan seolah menyerah dan berterima kasih karena sudah diperhatikan. Ucapkan kata-kata penuh kasih sayang untuk menenangkan hatinya. Dan jangan sekali-sekali menjanjikan sesuatu kepada anak untuk mengatasi amukannya. Beri dia penjelasan saat emosinya reda. Lilis Endarwati
Merengek  Minta Sesuatu

Beri Celengan
Saya belikan dia celengan dan memberi dia uang untuk ditabung setiap kali dia bersikap manis, misalnya kalau dia membereskan mainannya sendiri. Ketika dia menginginkan mainan, dia harus mengambil dari uang tabungannya. Kadang dia sayang menghabiskan uang dan akhirnya enggak jadi membeli mainan. Dia belajar menabung, belajar memahami bahwa uang tidak mudah diperoleh, dan saya terhindar dari rengekan saat jalan di mal. Yohana Carline, ibu 1 anak

Nanti Kalau Masuk TK
Kalau pas ada rezeki dan barangnya memang diperlukan biasanya saya belikan. Tapi kalau enggak mau membeli barang yang dia minta biasanya sih langsung saya gendong, rayu, dan ajak lihat-lihat ke tempat lain. Kadang saya katakan nanti belinya pas masuk TK saja, kan sebentar lagi. Kalau sudah begitu dia enggak marah lagi, lumayan saya bisa menabung. Ayu Putri Wahono, ibu 1 anak.

“Dadah!”
Biasanya saya bilang, “Oh, Michelle suka mainan seperti ini ya? Hmm, tapi barang di sini kurang bagus loh, nanti kita cari ke tempat lain saja yang lebih bagus” atau “Michelle kan sudah punya ini di rumah, lebih baik kita ke tempat lain yuk yang michelle suka.” Biasanya ampuh. Tapi kalau sampai dia merengek di lantai, saya biasanya pura-pura beranjak pergi “Ah, Mama mau ke tempat lain, Michelle kalau enggak mau ikut enggak apa-apa deh, dadah.” Biasanya dia jawab, “Ikut, Mama!”Verena Fei, ibu 1 anak.

Perang Saudara

Pesan Moral Legenda
Jika anak saya dan sepupunya bertemu, pasti ada saja ulah yang menjadi penyebab pecahnya perang saudara. Saya membujuk salah satu dari mereka agar mengalah. Jika tetap tidak ada yang mau mengalah, saya bercerita tentang legenda Indonesia yang sering mereka tonton di VCD atau di televisi. Misalnya cerita Malin Kundang, anak durhaka yang menjadi batu karena tidak menghiraukan nasihat ibunya. Alhamdulillah kalau sudah mendengar cerita-cerita tersebut mereka langsung berbaikan. Fashbiera Maryam, ibu 1 anak dan punya 1 keponakan.

Akar Masalah
Saya tanyakan kepada mereka bagaimana awal mula pertengkarannya. Belum tentu kakak yang harus mengalah karena terkadang adik yang memulai pertengkaran atau merebut sesuatu. Ketika sudah tahu ceritanya dari awal, saya lebuh mudah memberi pengertian kepada keduanya. Dwi Nastiti, ibu 2 anak.

Berkata Kasar

Introspeksi Diri
Selain memberikan pengertian kepada anak tentang kata-kata kasar dan akibatnya kepada diri dan orang lain, sebagai orang tua saya akan mengoreksi diri apakah saya berkata kasar terhadap seseorang, sehingga anak-anak juga demikian, karena mereka belajar dan terinspirasi oleh orang-orang terdekatnya. Jika  iya, orang tua harus segera mengubahnya sehingga anak pun bisa berubah agar tidak terbawa hingga dewasa. Ribka Elsie
Menyakiti Hati
Saya akan menjelaskan bahwa kata-kata kasar akan menyakiti hati orang-orang yang dia sayangi, terutama ayah dan ibu. Lalu saya mengingatkan si kecil untuk tidak mengulanginya kembali. Theresia Puspasari
Membangkang

Sayang Bunda
Biasanya aku bilang, “Kok kamu enggak sayang Bunda?” Lalu dia menjawab, “Aku sayang kok sama Bunda,” sambil mengikuti perintahku. Nani, ibu 1 anak.
Kursi Berpikir
Aku peringatkan sampai hitungan ke-3, saat sampai hitungan ke-2, anakku sudah stop buat ulah. Tapi pernah saat hitungan ke-3, tidak dengar juga, langsung saya taruh di kursi berpikir, 1 menit per usia anak. Mariana Salim, ibu 1 anak.
Berhenti Bicara
Saya melarang anak untuk bicara. Jika dia tetap melawan, saya acuhkan perkataan apapun yang keluar dari mulutnya. Setelah diam selama beberapa saat, biasanya dia akan kembali bicara dengan nada baik-baik untuk mendapatkan perhatian saya. Barulah saya jelaskan bahwa melawan orang tua itu tidak baik dan dia akan mendengar nasihat saya. Indira Sian, ibu 1 anak. (parentsindonesia.com)

Rabu, 23 April 2014

Studi: Junk Food Bikin Anda Jadi Malas, Hindari Mengonsumsinya Pagi Hari

Selain tidak bergizi dan bisa menimbulkan berbagai penyakit jika dikonsumsi setiap hari, junk food juga membuat orang menjadi malas. Menurut studi terbaru, makanan cepat saji seperti hamburger, sosis instan, nugget, ayam tepung, dapat membuat Anda tidak bersemangat dan hanya ingin bersantai.

Studi juga menunjukkan bahwa sekelompok orang yang makan junk food memiliki asupan gula yang tinggi serta rendah nutrisi daripada kelompok lain yang hanya diet sayuran serta ikan. Kelompok pemakan junk food juga sering merasa kelelahan, malas, dan kurang bersemangat.

Peneliti dari University of Los Angeles juga meneliti dengan seekor tikus betina yang diberikan asupan junk food selama enam bulan kemudian makanan bergizi sekitar sembilan hari tetap tidak mempengaruhi berat badan mereka. Pada manusia tidak hanya berat badan yang sulit berkurang tapi juga tingkat kemalasannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, hindari mengonsumis junk food pagi hari sebelum beraktivitas karena bisa membuat hari Anda kurang bersemangat. Sebaiknya sarapan dengan asupan yang bergizi seperti buah, sayur, ikan, dan biji-bijian.

Menurut pakar diet Emilia E. Achmadi MS. RD., sarapan itu penting karena saat tidur metabolisme dalam tubuh menurun. Ketika bangun pagi harus diisi makanan agar tubuh kembali berenergi. Bila tidak ada asupan makanan yang masuk maka tubuh menjadi lemas dan orang cenderung malas beraktivitas. Namun tetap hindari junk food agar tetap semangat menjalani hari Anda. Ia juga menyarankan menu sarapan yang baik untuk membangkitkan energi di pagi hari.

"Harus ada karbohidrat bisa dalam bentuk buah, roti, even nasi pun. Tapi juga harus ada serat, kayak buah pisang, apel, atau tambah dengan jus apel hijau, dan bayam kalau buat saya tapi jangan disaring, kalau disaring seratnya nggak kita makan. Kompenen ketiga harus ada protein, seperti minum susu, makan telor, ikan, mau makan daging semalam juga nggak masalah," ujar Emilia kepada Wolipop.

(aln/aln-wolipop.detik.com)

Strategi Mengelola Kemarahan

Biasanya kita bertindak berlebihan karena kita memiliki harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri dan anak kita. Seperti para ibu pada umumnya, Anda mungkin merasa bahwa seorang ibu yang baik adalah ketika dapat mengurus segala situasi dengan tenang. Sebelum memiliki anak, Anda mungkin telah bersumpah untuk selalu bersabar dalam menjelaskan apa yang mereka harus lakukan dan jangan pernah mengucapkan, “Karena aku berkata demikian!” Atau Anda mungkin percaya (bukan tanpa alasan) jika seorang anak berumur 6 tahun dapat meletakkan pakaiannya dalam keranjang, bukan menaruhnya di lantai. Ketika hal itu tidak terjadi, Anda mungkin akan mengira ia malas karena ia tahu Anda yang akan melakukannya–dan inilah yang membuat emosi Anda naik hingga ubun-ubun.

Tetapi, rasa marah tidak selalu buruk. “Ini merupakan sebuah sinyal bahwa sesuatu pada hidup Anda tidak berjalan dengan baik, dan itu dapat menggembleng Anda untuk melakukan perubahan yang lebih baik,” ujar Lynne Knobloch-Fedders, PhD, direktur riset Family Institute at Northwestern University Evanston, Illinois. Seorang orang tua yang baik bukan mereka yang tidak pernah frustasi–namun orang tua yang menemukan cara untuk menghindari kegilaan dengan menggunakan strategi yang dapat menyelamatkan kesehatan mentalnya berikut ini.

Kenali Pemicu Amarah. 
Catatlah amarah Anda selama seminggu, tuliskan kapan dan dimana rasa itu muncul, dan juga apa yang Anda rasakan sebelum rasa marah itu terjadi. Apakah terdapat pola? Apakah emosi Anda meledak ketika Anda sedang merasa lapar? Catatlah petunjuk visual juga seperti mainan lego berserakan di sofa, pakaian kotor di lantai, atau tidak ada persediaan susu di kulkas. Hanya dengan bersikap sadar terhadap apa yang membuat Anda kesal akan membantu Anda bersikap lebih objektif terhadap situasi yang menyebalkan.

Memerhatikan Peringatan akan Badai. 
Kita semua merespons rasa stres dengan cara yang berbeda, jadi berusahalah untuk menyadari apa yang tubuh Anda katakan. Ketika Anda mulai merasa jantung Anda berdebar kencang atau perut terasa seperti diaduk-aduk, Anda dapat berkata pada anak-anak, “Mama akan marah; Mama butuh beberapa menit untuk menenangkan diri.” Jika memungkinkan, keluar dari kamar, melangkah keluar, atau hanya menutup mata Anda. Dr. Domar menjelaskan bahwa relaksasi singkat–relaksasi kuno seperti menghitung sampai 10 – akan berhasil dimanapun Anda berada: Tarik napas secara dalam dengan menggunakan hidung dan hembuskan dengan mulut. Ketika menarik napas, hitung secara perlahan dari satu sampai empat. Ketika menghembuskan napas, hitung mundur dari empat sampai satu secara perlahan.

Gennifer Birnbach di Yorktown Heights, New York, menyadari bahwa dirinya selalu bernapas dengan cepat sebelum ia meledak. “Jika saya mencoba untuk memakaikan baju anak-anak sehingga kita bisa datang ke suatu acara tepat waktu dan mereka mulai mengabaikan saya. Saat itulah saya mulai bernafas dengan cepat,” ujarnya. Segera saja, Birnbach pergi ke ruang tamu, memasang CD Motorhead, dan mulai menari ala robot. “Jika saya menyiasati diri saya untuk melakukan suatu hal yang konyol, anak-anak akan bergabung dan hal ini menjinakkan mereka. Kemudian mereka menjadi lebih mudah untuk mengikuti apa yang saya minta.”

Membuat Draft Rencana Damai. 
Tulislah hal berbeda apa yang Anda akan lakukan selanjutnya: Tawari si kecil yang sedang merengek (dan diri Anda) sebuah cemilan sehat sampai makan malam telah siap, atau bicara pada pasangan Anda untuk membantu Anda memaksa anak-anak bahwa pakaian kotor harus diletakkan di keranjang pakaian. Lyons yang selalu juggling dengan kelima anaknya, menemukan bahwa mendengarkan apa yang sebenarnya mereka butuhkan ketika mereka berteriak atau merengek akan sangat banyak membantu. Tidur siang? Sebuah pelukan? Penjelasan mengapa ia tidak boleh melemparkan yogurtnya ke lantai hanya karena tidak ada kismis di atasnya? “Dulu saya secara otomatis bereaksi seperti orang frustasi, ibu yang letih,” katanya.

Mendorong Tingkah Laku yang Anda Inginkan. “Kebanyakan dari kita adalah orang tua kuno–kita mengabaikan kelakuan yang baik dan memarahi yang tidak baik,” kata Debbie Gross, D.N.Sc., seorang profesor di John Hopkins School of Nursing and Medicine dan merupakan salah satu pendiri Chicago Parent Program dimana ia mengajar Effective Parenting Strategies. Dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa dalam sebuah 15 menit sesi bermain, para orang tua memberikan rata-rata 64 perintah.

“Apabila Anda membatasi jumlah peraturan Anda hanya yang terpenting saja, anak Anda akan mengikuti cara Anda,” ujarnya. Memberikan pujian tertentu (“Kamu sangat membantu mama ketika kamu membaca buku dengan tenang jadi mama bisa menyelesaikan pembicaraan”) dapat memenuhi permohonan Anda. Jangan berhenti sampai disana saja. Berikan pelukan dan ciuman untuknya. “Anak-anak biasanya menekan tombol emosi kita karena mereka menginginkan perhatian kita,” ujar Dr. Gross. “Sebuah waktu berdua akan menenangkan Anda dan si kecil.”

Ingatlah, Ini Bukan Masalah Pribadi. 
Lihat dari sudut pandang yang berbeda: Anak Anda tidak bermaksud untuk membuat Anda malu dengan menunjukkan tantrumnya saat Anda memberitahunya bahwa sudah waktunya untuk pulang. Anak Anda hanya seorang anak umur empat tahun yang sedang senang bermain dan benci jika harus pulang. Dengan begini, Anda harus merubah pembelaan terhadap diri sendiri yang sudah tertempel di kepala Anda (“Ibu-Ibu lain tidak harus berurusan dengan hal seperti ini”) menjadi sesuatu yang positif ( “Kejadian seperti ini dialami juga oleh para ibu lainnya; Aku bisa mengatasinya”).

Katakan Maaf. 
“Ketika anak-anak melihat Anda dapat mengatasi rasa marah, mereka akan belajar bagaimana mengatasi rasa marah mereka dengan cara mereka sendiri,” kata Dr. Knobloch Fedder. Tentunya, meminta maaf kepada mereka merupakan hal yang penting. Semuanya akan merasa lebih baik apabila Anda mengucapkan kalimat seperti, “Ibu merasa sangat sedih jika kamu menulis di dinding, tapi ibu tahu tidak seharusnya ibu berteriak seperti itu. Ibu minta maaf ya, dan mulai sekarang, ibu berjanji berusaha untuk bicara dengan tenang.” After all, esok hari merupakan hari yang berbeda (parentsindonesia.com)

Selasa, 22 April 2014

Tips Perawatan Perut Pasca Melahirkan

Kehamilan merupakan suatu hal yang dinanti-nanti oleh kaum wanita yang sudah menikah, bagaimana tidak karena dengan hamil lengkaplah sudah kebahagiaan bagi seorang wanita untuk menjadi seorang ibu yang sempurna.

Tapi seiring waktu berjalan, kehamilan dapat merubah bentuk tubuh seorang wanita, mulai dari dada, perut, pinggul dan paha akan semakin besar. Semua perubahan tersebut adalah wajar akibat adanya hormon kehamilan. Namun pasca melahirkan, seorang wanita dapat mengembalikan bentuk tubuhnya kesemula terutama daerah perut yang banyak mengalami perubahan bentuk.

Untuk mengecilkan perut pasca melahirkan dapat dilakukan secara alami, diantaranya :

Beras kencur dan kunyit
Beras kencur dapat membuat perut kembali singset/kecil, karena berus kencur dipercaya dapat mengecilkan rahim dan juga dapat mengurangi infeksi pada kandungan. Selain itu beras kencur juga dapat menghilangkan rasa lelah, letih dan dapat menambah nafsu makan.
Sedangkan kunyit berkhasiat dapat memulihkan peranakan/rahim pasca melahirkan. Dan juga bagus untuk orang yang sedang menstruasi karena dapat menghilangkan rasa lelah dan lesu dan menjaga kesegaran tubuh.
Kapur sirih
Kapur sirih juga berkhasiat untuk mengecilkan perut pasca melahirkan, caranya dengan mencampurkan 3 sendok makan kapur sirih dengan 2 sendok teh minyak kayu putih, aduk sampai rata dan ditambah perasan air jeruk nipis ( dari satu buah jeruk ), kemudian diaduk sampai jadi pasta encer. Lulurkan dibagian perut depan dan belakang tanpa ada gerakan memijat atau menekan, kemudian bungkus dengan handuk dan ikat dengan stagen atau kain panjang atau selendang. Sebaiknya dilakukan malam hari, untuk hasil yang maksimal lakukan selama dua bulan.

Siasat Belanja Garage Sale

Barang yang ditawarkan dengan harga miring, walaupun bekas, jika kualitasnya bagus pasti akan menggelitik siapapun untuk membawanya pulang. Ketika tetangga di dekat rumah mengadakan garage sale, mungkin Anda akan berhenti sejenak untuk mencari barang buruan di garasi rumah entah siapa yang dilewati. Jangan dulu kalap. Ada beberapa siasat yang harus Anda persiapkan agar perburuan di garage sale ini bisa optimal dan tidak menyesal di kemudian hari.

Tunai. Berbelanja barang bekas di garasi rumah orang sudah pasti harus dibayar tunai. Jadi pastikan Anda membawa uang tunai secukupnya. Namun saat baru datang, Anda bisa bertanya apakah si penjual memiliki mesin debit untuk bertransaksi.

Datang Lebih Awal. Jangan berharap ada stok barang yang sama dengan ukuran atau warna berbeda di ajang diskon seperti ini. Karena biasanya hanya ada satu barang untuk satu jenis, usahakan datang lebih awal dari pengunjung lainnya jika ingin mendapatkan barang terbaik.

Tawar! Oke, garage sale memang berarti harga pasti miring. Namun menawar barang adalah sepenuhnya hak Anda. Sekadar tip kecil, kesempatan menawar barang lebih banyak akan ada di hari terakhir.

Cek dengan Teliti. Ini super penting. Dengan harga miring, bisa dipastikan kondisi barang bekas tidak akan prima seperti baru. Jadi, pastikan Anda sudah mengecek kondisi barang dengan teliti sebelum membayarnya. Jika ada cacat, perhitungkan apakah barang tersebut masih layak dibeli dengan harga yang ditawarkan.

Senin, 21 April 2014

Menyelamatkan Anak dari Tindakan Pelecehan

Maraknya kasus pelecehan terhadap anak di Indonesia belakangan ini mewajibkan orangtua harus selalu mengawasi pergaulan anak. Namun tetaplah bijak dalam mengawasi semua kegiatan anak. Jika terlalu ketat anak akan merasa terlalu dibatasi, dimana perasaan tersebut malah bisa menimbulkan tindakan sembunyi-sembunyi di luar batas. Berikut ini cara menyelamatkan anak dari tindakan pelecehan.
Usia 2 sampai 4 tahun
Gunakan bahasa yang tepat. lupakan eufemisme (ungkapan halus pengganti ungkapan kasar). Katakan vagina untuk vagina dan penis untuk penis. Hal ini akan mengurangi potensi kebingungan dan meningkatkan kemampuan anak Anda saat berdikusi atau berhadapan dengan situasi yang berhubungan seksual.
Jelaskan apa itu area pribadi. Katakan padanya bahwa selain dirinya, orangtua, dan dokter (dan pengasuh jika anak Anda masih menggunakan popok), tidak ada yang boleh menyentuh bagian-bagian pribadinya. Jika ada yang berani menyentuh, beritahu bahwa ada orang yang akan marah.
Minta dia melindungi semua bagian tubuhnya. Apakah ada orang asing yang pernah mengacak-acak rambut anak Anda, sambil berkata “lucunya sekali rambutnya?” Anda mungkin akan bersikap sopan terhadap perilaku tersebut. Tapi itu momen tepat untuk mendidik. Katakan "Saya tidak merasa nyaman jika ada seseorang yang tidak saya kenal menyentuh anak saya" Ajari anak Anda untuk mengatakan "tidak" saat ada orang asing yang mau menyentuhnya.
Abaikan perasaan tabu seputar seksualitas. Misalkan anak Anda yang berusia 4 tahun bertanya dari mana bayi berasal, berikan jawaban singkat, jujur​​, dan sesuai dengan usia. "Daripada memberitahu anak bahwa dia belum cukup usia untuk mengetahui hal tersebut dan mengatakan terlalu banyak bertanya, Anda bisa bilang bahwa pertanyaan yang dia ajukan sudah melewati batas.
Usia 5 sampai 8
Perkuat batasan. Dukung anak Anda jika dia ingin mengatakan "Tidak, terima kasih" saat ada kerabat yang ingin memeluk atau mencium. Jika anak Anda menggeliat dan menjauh saat neneknya mau menciumnya, Anda dapat mengatakan, "sepertinya Vincent sedang tidak mau  dicium sekarang, tidak apa-apa kan nek?”
Abaikan perasaan bersalah. Jangan menunggu sampai Anda menungga ada sesuatu yang salah. "Anak-anak perlu tahu bahwa bukan kesalahannya jika ada orang yang pernah melecehkan secara seksual kepada mereka dan jika hal itu terjadi mereka bisa melapor kepada Anda," kata Jolie Logan, CEO Darkness to Light. Dengan begitu, Anda mematahkan ancaman paling kuat pelaku pelecehan yaitu “rasa malu dan takut.” Mandi adalah waktu yang tepat untuk berbicara tentang bagian tubuh dan batasannya. Bilang kepada anak "Ibu ingin orang lain tidak boleh menyentuh bagian pribadimu begitu pula sebaliknya kamu tidak boleh menyentuh mereka." Atau gunakan peristiwa terkini: "Ada orang dewasa yang suka melakukan hal-hal yang tidak pantas kepada anak-anak, dan itu tugas ibu sebagai orangtua untuk membuatmu aman. Kamu bisa bilang pada ibu jika merasa tidak nyaman atas perilaku orang lain."
Ajarkan keamanan internet. Banyak ahli menganggap anak-anak sekarang terlalu muda untuk online sendiri. Gunakan “parental control” untuk membatasi aksesnya, dan jelaskan bahwa orang lain tidak selalu memberikan data yang benar secara online. Minta anak Anda untuk tidak pernah mengungkapkan informasi pribadi, dan minta dia untuk memberitahu Anda jika ada yang pernah membuatnya merasa tidak nyaman tentang pesan yang diterimanya secara online. (parentsindonesia.com)

Kiat Memulai Bisnis Laundry

Bunda ingin punya usaha dirumah? Bisnis laundry bisa jadi pilihan dari sekian banyak peluang usaha yang sedang tren sekarang. Jangan sekedar ikut-ikutan, yuk simak artikel berikut supaya kita tahu seluk beluk detil sampai perhitungan modal + asumsi keuntungannya.
Bisnis Laundry merupakan bisnis rumahan yang belakangan ini sedang marak. Banyak orang yang berminat untuk bisnis ini, namun tak mengerti cara memulainya. Memang, memulai bisnis bagi pemula  gampang-gampang susah. Berikut ini merupakan  gambaran untuk memulai bisnis  Laundry.
Bisnis ini mengandalkan jasa, sehingga berorientasi pada kepuasan pelanggan. Mendapatkan pelanggan yang loyal merupakan suatu keberhasilan bagi bisnis ini. Sebelum melakukan bisnis ini, perlu untuk dilakukan survei kecil-kecilan terhadap pangsa pasarnya seperti profesi penduduk di sekitar lokasi, umur, penghasilan rata-rata, pendidikan, dan karakteristik konsumen. Survei bisa dilakukan secara langsung dan juga berdasar data-data sekunder untuk melihat seberapa besar pangsa pasar bisnis ini, dan mencari kemungkinan untuk di kembangkan.
Bisnis ini paling baik berlokasi yang dekat dengan kos-kosan mahasiswa, rumah sewa karyawan/ karyawati, salon, juga perumahan. Namun perlu dilihat apa saja yang menjadi competitor untuk bisnis ini seperti jasa cuci bulanan, laundry and dry clean. Buatlah daftar pesaing, selanjutnya analisis kelebihan dan kekurangannya.  Dari hasil tersebut dapat dijadikan dasar untuk bersaing yang baik.
Selanjutnya perencanaan promosi bisnis agar konsumen  mengetahui jasa yang bisa kita berikan.
Promosi dapat dilakukan dengan cara membuat leaflet, pamflet, promosi dari mulut ke mulut, spanduk, radio, arisan,. Untuk itu,perlu ditetapkan juga nominal budget promosi, seberapa sering dan cara yang paling efektif untuk menunjang bisnis secara konsisten.
Dalam hal penentuan harga, perlu juga diamati apakah pangsa pasar yang ada berorientasi pada kualitas produk atau pada harga. Bandingkan pula dengan harga kompetitor.Penetapan harga yang terlalu rendah belum tentu baik, karena tidak semua orang perduli dengan harga yang murah selain itu keuntungan menjadi sangat tipis. Salah salah malah dibilang murahan. Lebih baik memberikan harga rata-rata yang umum dipasaran dengan kualitas baik.
Untuk rencana operasional, susunlah peralatan-peralatan dengan efektif dan seefisien mungkin, untuk menghemat waktu pengerjaan, nyaman dan enak dipandang. Sementara itu, kebutuhan peralatan dan bahan penunjang seperti mesin cuci, timbangan, pengering, setrika, listrik yang menunjang, telepon, dan bahan habis pakai lainnya perlu dibuat secara rinci. Jika perlu, tetapkan kebutuhan minimal bahan habis pakai sebelum memesan kembali ke supplier.
Kalau anda merasa perlu untuk merekrut karyawan, maka rekrutlah karyawan yang kompeten serta berikan pelatihan yang memadai. Karyawan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis. Rancanglah sistem penggajian yang adil dan sesuai dengan beban kerja serta berikan bonus jika omset meningkat, karena hal ini dapat meningkatkan semangat kerja karyawan untuk memberikan yang terbaik.

Kiat-Kiat

Bisnis laundry merupakan bisnis yang  rentan dengan persaingan sehingga perlu kiat-kiat tertentu untuk menjalankan bisnis ini.  Berikut ini adalah beberapa kiat yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam menjalankan bisnis laundry.
1. Karakter
Pahami lebih detil karakteristik bisnis laundry ini. Seluk beluknya, dari air yang dibutuhkan, listrik, system bisnisnya,  serta apa saja faktor yang membuat orang berkeinginan membeli jasa laundry dan termasuk harga jual.
2. Perilaku Kompetitor.
Pelajari perilaku kompetitor atau pesaing. Di sini kita mesti tahu tentang harga jualnya. Misalnya saja, harga jualnya Rp 6.000, berapa keuntungan yang diperoleh dari harga tersebut. Tetapi yang penting,  kita mesti tahu mengenai hari-hari apa saja yang palinglaris dan yang paling sepi. Bahkan, jika dimungkinkan, anda perlu mencari tahu  jumlah karyawan yang dibutuhkan untukmenjalankan bisnis ini.Supaya Anda bisa dengan mudahmelakukan hal yang kurang lebih sama dengan pesaing Anda.
3. ATM.
Dalam suatu bisnis Anda tidak perlu melakukan hal yang baru samasekali. Yang perlu Anda lakukan adalah membuat ATM (Amati Tiru danModifikasi). Kalau Anda belum mampu melakukan modifikasi, lakukan saja pengamatan terlebih dahulu dan kemudian Anda lakukanpeniruan terhadapnya sesuai dengan kemampuan Anda.
4. Modifikasi
Jikalau Anda melakukan modifikasi, maka modifikasiyang perlu dilakukan adalah menjual dengan harga yang sedikit lebihmurah dari pesaing. Misalkan, pesaing atau pemain yang sudah lebih duluhadir menjual dengan harga Rp 6.000, sebaiknya Anda tidak menjual denganharga yang sama. Mungkin juallah dengan harga Rp 5.500. Supaya terlihat ada perbedaan. Tetapi kalau Andamenilai dengan harga itu ternyata membuat margin keuntungan menjaditipis, maka selayaknya Anda memberikan pelayanan yang lebih baik daripesaing dengan harga yang sama.
5. Diskon.
Berikan terhadap pelanggan yang mempunyai order yang cukup besar.  Jika satu hingga 3 kg tidakmendapatkan diskon, mungkin dengan pemesanan 5 kg Anda berikanpotongan harga setiap kilonya menjadi Rp 5.800. Ini akan sangat terlihatberbeda di mats konsumen.Prinsipnya, jangan pernah takutmembuat terobosan yang mungkin akan dinilai positif bagi konsumen.
6. Partner
Carilah partner bisnis atau orang yang dapat  diandalkan untuk membantu memasarkan jasa laundry tanpa harus menggajinya tetapi cukup dengan cara memberikankomisi terhadap penjualan.
7. Jujur  dan kesabaran
Sabar dan Jujur  merupakan kunci sukses sebuah usaha. Dua hal itu, akan menjadi salah satu sebab sebuah bisnis berumur panjang.  Namun, dua hal itu juga membutuhkan ketekunan . Karena sikap pantang menyerah, dan selalu berusaha sangat menentukan keberhasilan sebuah usaha.  Sabar, bukan hanya sabar menunggu datangnya pelanggan tetapi  sebuah usaha juga butuh kesabaran dalam mengelola, mempromosikan, menghadapi konsumenyang rewel dan lain sebagainya.  (Sumber: www.klipingku.com/ Sulistyawan)


Perhitungan Modal dan Asumsi Pendapatan dari Usaha Laundry

_______________

Kebutuhan Bisnis Laundry
Kecil
Sedang
 
 
Biaya Tetap
         
Sewa tempat
rumah sendiri
-
sewa +/- 1 th (bervariasi)
4,000,000
 
           
Peralatan
         
Mesin Cuci kapasitas 5-7 kg ( cicilan)
/bln 1 unit Electrolux (2th)
Rp.292,000
/bln 2 unit Electrolux (2th)
584,000
 
Setrika
2 unit
Rp.140,000
3 unit Phillips
450,000
 
Pengering  ( cicilan)
sinar matahari
-
/bln 1 unit Electrolux/ Modena (2th)
292,000
 
timbangan
1 unit
Rp.100,000
1 unit
100,000
 
Kendaraan/ Motor  ( cicilan)
milik sendiri
-
Cicilan /bln
350,000
 
Total Biaya Tetap
  532,000
  5,776,000
 
           
Biaya Variabel
         
           
Bahan Baku
         
Sabun 900 gr @35000 utk 60 kg baju
10 bh
350,000
20 bh
700,000
 
Pewangi 1L @ 15000
10 bh
15,000
20 bh
30,000
 
Plastik
1 paket
50,000
2 paket
100,000
 
ATK
  50,000
  100,000
 
Promosi
  200,000
  300,000
 
bensin
30 hari @ 5.000
150,000
30 hari @ 10.000
300,000
 
Telepon
  50,000
  75,000
 
Listrik
  200,000
  400,000
 
Biaya lain-lain
  100,000
  200,000
 
Maintenance
  150,000
  300,000
 
Tenaga kerja @500.000
2 orang
1,000,000
3 orang
1,500,000
 
Total Biaya Variabel
  2,315,000
  4,005,000
 
           
Total Modal Awal
  2,847,000
  9,781,000
 
_______________________
Target order tiap hari mencapai                                   20 kg


 Estimasi order  1 bulan                  = 30 x 20 kg    =  600 kg





 Target Pendapatan                        = 600 kg x Rp 5000 
    3,000,000

 Biaya Bulanan



 Biaya Variabel
                      2,315,000


 Biaya tetap yang dicicil
                         292,000


 Total biaya yang dikeluarkan per bulan
    2,607,000

 Laba per bulan

       393,000
 
       
 Target order tiap hari mencapai                                   40 kg


 Estimasi order  1 bulan                    = 30 x 40 kg =  1200 kg






 Target Pendapatan  = 1200 kg x Rp 5000 
    6,000,000

 Biaya Variabel
                      4,005,000


 Biaya tetap yang dicicil
                      1,226,000




    5,231,000

 Laba per bulan
         769,000
 
       
 Selanjutnya, kita analisis kelayakan bisnis ini secara sederhana dari hasil hitungan diatas




Return On Investment (ROI) merupakan alat pengukuran prestasi yang digunakan untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian yang dapat diperoleh dari investasi bisnis laundry kiloan ini, jika nilai positif (+) maka bisnis ini menguntungkan  .
 Sedangkan Payback Periode (PP) digunakan untuk menghitung periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan cash flow. 




 Modal Kecil
     
 ROI = (Laba/ Investasi) X 100%                 


  (393.000 / 2.847.000) X 100%          = 
13.80%






 Payback Period ( Investasi/Laba)               


PP = (2.847.000 / 393.000)               =
                              8 bulan


 dan dalam 2 thn kedepan asset akan bertambah berupa mesin cuci senilai Rp.5 jutaan 




 Modal Sedang
     
 ROI = (Laba/ Investasi) X 100%                 


 (769.000 /9.781.000) X 100%            = 
7.86%






 Payback Period ( Investasi/Laba)               


 PP  = (9.781.000 / 769.000)              =
                            13 bulan


 dan dalam 2 thn kedepan asset akan bertambah berupa mesin cuci dan pengering senilai Rp.15 jutaan

Sumber : Majalah Pengusaha Muslim, edisi Januari 2011, dari  kartikasari08.wordpress.com

Minggu, 20 April 2014

Tips Cara Menunda Penuaan Pada Area Mata

Wajah dan kulit di sekitar mata adalah area pertama yang menunjukkan tanda-tanda penuaan. Hal ini dapat membuat seseorang terlihat lebih muda atau lebih tua dari usia sebenarnya itulah sebabnya sangat penting untuk selalu menjaga area sekitar mata. Untungnya, ada banyak cara yang dapat di lakukan untuk membantu menunda penuaan pada daerah mata. Biarkan saya berbagi kepada Anda beberapa tips cara menunda penuaan pada area mata.

1. Jangan digosok.
Ketika memakai riasan mata dan produk perawatan kulit lainnya seperti krim dan serum, tepuk-tepuk dengan lembut produk ke daerah mata. Jangan menggosok. Saya ulangi, jangan digosok. Kulit di sekitar mata adalah yang paling sensitif, jadi jika terus-menerus menggosoknya, hal ini akan menyebabkan kulit keriput dan akhirnya meninggalkan garis permanen di bawah mata.

2. Jangan juling.
Berulang menyipitkan mata dapat menyebabkan garis-garis halus, kaki gagak dan kerutan di sekitar mata. Untuk mencegah menyipitkan mata, Anda harus mengenakan kacamata hitam ketika akan keluar pada hari yang cerah. Jadi jika Anda perlu untuk mendapatkan resep kacamata atau lensa kontak maka Anda mungkin harus melakukannya.

3. Gunakan Krim Mata.
Kulit di sekitar mata lebih sensitif daripada seluruh wajah, sehingga sangat penting untuk menggunakan produk yang diformulasikan khusus untuk daerah mata. Ini bukan praktik yang baik untuk menggunakan pelembab wajah secara teratur pada area mata sebab pori-pori di sekitar mata jauh lebih kecil dibandingkan dengan pori-pori di bagian wajah lainnya. Menggunakan pelembab wajah secara teratur pada area mata kadang-kadang dapat menyebabkan benjolan putih dan milia.

4. Tidur nyenyak.
Lingkaran hitam di bawah atau di sekitar mata biasanya disebabkan oleh kelelahan dan tidak cukup tidur. Untuk meminimalisir dan mencegah lingkaran hitam, penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup dan tidur teratur. Mendapatkan tidur yang cukup juga dapat membuat wajah terlihat segar dan awet muda jadi pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap hari.

5. Tinggikan kepala sedikit ketika tidur.
jika Anda tidur datar di tempat tidur dengan bantal datar di bawah kepala, atau jika Anda tidak tidur dengan bantal di bawah kepala, maka sampah di kulit dapat mengental di bawah mata. Mengangkat kepala sedikit dapat mencegah racun dari tubuh terakumulasi ke area mata.

Pahlawan dan Ibu RUmah Tangga

Pahlawan pastilah lahir dari rahim seorang ibu kendati tidak setiap ibu melahirkan pahlawan. Pahlawan tidak ingin mendapat sanjungan dan tanda jasa sebagai pejuang. Perjuangannya dilakoni secara lillahi ta'ala untuk mengusir kezaliman dan memajukan nusa bangsa dan agamanya.

Sikap seperti ini tentulah didorong oleh asuhan sekaligus doa restu ibunya yang tulus, tidak bulus. Karena itu, seorang pahlawan tidak meributkan balas jasa ataupun pensiun sebagai pejuang, juga tidak mempersoalkan jasadnya dikubur di mana.


Ibu rumah tangga (IRT) berpeluang melahirkan dan menjadi pahlawan. Dalam koridor emansipasi dan kesamaan jender, pahlawan yang dilahirkan bisa lebih banyak dan berkualitas. Ia bisa menggugat bukan hanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), melainkan juga perolehan hasil usaha pasangannya yang tidak wajar. Bisa juga ia menolak untuk bekerja di luar rumah ketika anaknya masih menyusui dan perlu pengasuhan.

Mungkin ini "ilusi" bila yang terjadi justru IRT "bosan" dengan statusnya yang dipandang "hina" dan kurang penghargaan sehingga menuntut bekerja di luar rumah dengan banyak meninggalkan anaknya. Padahal, bisa jadi statusnya diperlukan membangun generasi tangguh.

Intelektualitas IRT tampak semakin penting di era kemajuan peradaban seperti disampaikan almarhum KH Rusyad Nurdin pertengahan 1988. Fenomena yang ada memerlukan penjelasan yang dapat diterima nalar dan dipatuhi anak. Banyaknya kasus aliran sesat, anak yang menjadi pelaku ataupun korban kejahatan perlu dipandang sebagai upaya sistematis merobohkan konstruksi generasi bangsa.

Banyaknya ibu yang "gemar" menciptakan kegiatan di luar rumah untuk bisnis, karier, arisan, PKK, atau Dharma Wanita diharapkan tidak bersifat permanen agar tidak memudarkan "aura" IRT sebagai sosok mulia. Bisa jadi ketika masih belum punya anak, atau anaknya sudah dewasa kegiatan tersebut menjadi bagus. Sewaktu buah hati lahir dan merangkak besar, meninggalkan rumah bersama anaknya bisa mempererat ikatan keduanya sekaligus untuk refreshing dan tidak kurung batok. Namun, ketika dilakukan secara rutin, perlu ada kesepakatan baru di rumah tangga.

Mengubah "image"
IRT merupakan pekerjaan mulia yang kesadarannya datang terlambat. Secara nasional, ada Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang bisa menempatkan perempuan sesuai struktur dan kultur yang ada. Sebagai komunitas terkecil, keluarga bermotorkan ayah dan ibu. Ketika tugas mencari rezeki di pundak ayah, mengasuh anak bertumpu pada pundak ibu.

Dipilihnya ibu, tentu tidak lepas dari hubungan emosional terdekat dengan figur yang mengandung, melahirkan, dan menyusui. Hubungan emosional yang terus dibina dan dikembangkan dengan kapasitas intelektual yang memadai akan menjadikan seorang ibu mampu mendampingi, membentengi, dan memberikan solusi bagi persoalan yang dialami anak-anaknya.

Perkembangan anak secara psikologis ataupun biologis tidak bisa dibiarkan tanpa pengasuhan. IRT tentu saja tidak boleh kalah oleh banyaknya kelompok relawan yang mendeklarasikan diri sebagai pendamping anak ataupun remaja. Keberhasilan melakukan pendampingan diindikasikan dengan semakin banyaknya perilaku anak remaja yang saleh dan berkurangnya perilaku salah. Pertumbuhan jumlah anak remaja saleh yang semakin besar akan mendorong terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang baldatun thoyyibatun warrabun ghafur. Kehidupan semacam ini akan mempercepat juga pencapaian keadilan dan kemakmuran bangsa.

Barangkali IRT bukan "penganggur" dengan daster lusuh. Ketika dahulu ibu "dusun" melahirkan pahlawan, mestinya kini lebih banyak pendidikan yang semakin baik. Peran pemerintah menjadi sentral melalui program pemberdayaan perempuan. Sejarah pun menunjukkan bahwa IRT menciptakan pekerjaan yang dapat dilakukan sambil mengasuh anak melalui bercocok tanam. Konsep ini makin bertebaran dalam kehidupan modern di perkotaan, tinggal mengemas dan memanfaatkannya.

Mempersandingkan aktivitas suami-istri tentu lebih bermakna ketimbang mempersaingkan keduanya. KDRT mungkin saja lahir dari konsep "saing", bukan "sanding". Saling tuding atas kesalahan anak juga lahir darinya. Uang banyak dengan cara yang tidak halal bisa menjadikan asupan gizi anak tidak baik untuk pertumbuhan mental. Bila bangsa ini dijejali dengan anak yang bermental tidak sehat, apa kata dunia!

Anggota keluarga yang dimotori IRT perlu mempertanyakan sumber uang yang dibawa suaminya yang pejabat negara. Korupsi dan manipulasi uang rakyat dapat dicegah jika setiap IRT rewel dalam hal yang satu ini. Bisa jadi semua pejabat yang menzalimi, menguras uang rakyat atau jatah hidup bawahannya akan segera sadar bila IRT bertindak seperti itu.

Sentripetal-sentrifugal
Mendorong IRT mengasuh anak adalah tugas bersama. Pemberdayaan perempuan tentu tidak terlepas dari konteks tersebut. Perusahaan yang melarang suami-istri bekerja di sana bisa dikembangkan lagi. Banyak suami memilih berhenti bekerja untuk mengasuh sambil mengembangkan bakat pribadinya, seperti Bapak Ramadhan KH dan juga yang banyak dilakukan istrinya. Kondisi seperti ini perlu didukung pemerintah melalui insentif finansial, sosial, ataupun moral. Penghargaan semacam itu perlu diberdayakan di seluruh lini yang ada. Suami tidak perlu bangga dengan istri yang bekerja menyaingi dirinya, demikian sebaliknya, atau tidak boleh menghina istri ataupun suami yang berstatus IRT.

Terserah siapa yang mau jadi pahlawan. Yang lebih penting lagi adalah kesadaran menghargai pahlawan. Penghargaan yang dimaksud bukan dengan mengunjungi makamnya, melainkan teladan yang baik ketika ia hidup perlu "dilestarikan", sementara yang ditinggal belajar darinya. Ketika posisi ini diambil alih IRT, "jenderal" pun harus takzim kepadanya seperti Nagabonar. Dengan kelemahlembutan IRT, anak mendapat asah, asuh, dan asih dengan segenap jiwa raganya. Jika setiap IRT seperti itu, mungkin tidak ada cerita geng motor yang brutal, anak pelaku kejahatan, atau koruptor yang bicaranya tulus tetapi hatinya bulus.

Pemerintah perlu mendorong kegiatan PKK ataupun Dharma Wanita untuk tidak berlomba menciptakan kegiatan sosial yang berujung sok-sial karena tugasnya sebagai IRT jauh lebih mulia ketimbang kegiatan sosial itu sendiri. Keberdayaan IRT dalam mengasuh anak akan menjadikan lingkungan sosial sehat bagi banyak pejabat negara agar amanah dalam bertugas. Bisa saja pemerintah memilih pejabat dari keluarga dengan IRT yang baik dan sederhana, bukan dari yang royal dan arogan. Semoga banyak lahir pahlawan di negeri tercinta ini. Pahlawan dan Ibu Rumah Tangga


Oleh Asep Sumaryana

Sumber : Pahlawan dan Ibu Rumah Tangga http://bidanku.com/

Sabtu, 19 April 2014

Resep Homemade Strawberry Milk Shake

Milkshake adalah jenis minuman yang mencampurkan antara susu, soda, es krim, dan potongan buah. Minuman ini banyak disukai karena rasanya yang manis dan segar. Salah satu yang banyak diminati adalah milkshake strawberry.
Strawberry merupakan buah yang disukai hampir semua orang serta mudah didapat. Namun, Anda tidak harus menghabiskan banyak uang untuk membeli milkshake strawberry di restoran-restoran jika Anda bisa membuatnya sendiri di rumah.
Nah, bagi Anda yang berminat untuk mencoba, berikut ini adalah resep strawberry milkshake yang praktis dan tentunya nikmat.

Bahan-bahan :
- 250 ml susu cair dingin
- 8 sendok es krim strawberry
- 100 ml air soda dingin
- 500 g strawberry, cuci bersih.


Cara membuat:
- Pertama-tama, mulailah dengan memblender susu cair dingin.
- Campurkan es krim strawberry, buah strawberry, dan tambahkan air soda.
Proses memblender mungkin agak sedikit lebih lama. Hal ini untuk memastikan semua bahan tercampur sempurna dan bisa menghasilkan buih.
- Sesekali hentikan proses memblender dan lakukan pengecekan.
Jika dirasa sudah cukup lembut dan tercampur merata, maka Anda bisa mematikan blender.
- Kemudian, tuangkan milkshake dalam gelas, siap disajikan.

Nah, sangat mudah bukan cara membuatnya?
Milkshake strawberry sangat cocok disajikan saat siang atau sore hari dan tentunya nikmat jika dinikmati bersama keluarga di saat santai. Selamat mencoba. (ian)/perempuan.com

Usia Terbaik Anak Mengenal Komputer

Anak mulai tertarik mengutak-atik komputer, jangan langsung dilarang, Ma. Perlu Anda tahu, ada beberapa keuntungan belajar komputer sejak dini. Apa saja?

Sulit rasanya membayangkan kehidupan masa kini tanpa komputer. Tak heran kalau orang tua merasa perlu memperkenalkan anak pada komputer sejak dini agar anak tak tertinggal pesatnya perkembangan teknologi informasi. Orang tua menyadari, tantangan masa depan pasti akan lebih dinamis dan kompetitif.

Di Singapura, misalnya, sebagian orang tua dikabarkan mengalami sindrom “kiasu”, yaitu ketakutan berlebihan anak mereka akan tertinggal dari teman-temannya bila tidak diperkenalkan pada komputer sejak dini. Para orang tua ini berambisi agar anaknya menjadi jagoan komputer.

Akhirnya, belajar komputer bagi anak menjadi suatu kewajiban. Tentu saja ini kurang tepat, karena belajar komputer seharusnya dilakukan tanpa paksaan agar menjadi pengalaman menyenangkan bagi anak. Namun yang jelas, bisa mengoperasikan komputer telah menjadi realitas penting yang tak bisa dibantah.

Kalau begitu, seberapa dini sebenarnya anak bisa mulai mengenal komputer? Menurut Catherine dan Glenn de Padua, penulis Teaching Children Computer Literacy, banyak peneliti menyarankan usia 3 - 4 tahun sebagai usia terbaik untuk memulai pelajaran komputer pada anak. Di usia ini, anak sudah menguasai keterampilan hidup dasar, seperti berjalan dan berbicara. Karena itulah ia sudah siap mengeksplorasi komputer dan melakukan aktivitas coba-coba secara langsung.

Jangan heran kalau setelah beberapa kali pelajaran saja, ia sudah mampu mengoperasikan aneka program sendiri!

Lalu, apa saja keuntungan belajar komputer sejak dini bagi anak? Ini diantaranya:

- Meningkatkan keterampilan belajar. Penelitian menunjukkan, anak yang menggunakan komputer memiliki performa akademis lebih baik.

- Menstimulasi kreativitas dan imajinasi. Pemrograman komputer, walau sederhana akan terasa menantang bagi anak. Anak belajar mengidentifikasi masalah, menganalisa pilihan, dan memilih solusi terbaik. Batasan anak dalam membuat program hanyalah imajinasinya sendiri.


- Meningkatkan perkembangan kepribadian. Program komputer memungkinkan anak melakukan kesalahan, memperbaiki, dan mencoba lagi tanpa takut dimarahi. Anak jadi terbiasa berani mengambil risiko, memiliki sifat yang lebih independen, dan lebih percaya diri.

Selain manfaat positif, tentu saja ada risiko dampak negatif komputer pada anak. Bisa jadi ia lebih senang duduk di depan komputer seharian daripada melakukan hal-hal lain. Di sinilah peran Anda untuk menyeimbangkannya dengan kegiatan lain. Jadi, anak tetap terasah kemampuannya di bidang lain, seperti keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi.
(parenting.co.id)

Jumat, 18 April 2014

Manfaatkan Waktu Bersama Anak, Jangan Biarkan Kesempatan Berlalu!

Anak-anak tidak diminta untuk dilahirkan. Mereka tidak bisa diajak berkonsultasi. Sengaja atau tidak, kita mengundang anak-anak masuk dalam kehidupan kita. Saat anda berhenti dan memikirkannya, setelah mereka ada disini, kita berutang kepada mereka untuk memberi mereka waktu, perlindungan, kasih sayang dan perhatian yang sangat mereka butuhkan agar bisa berkembang.

Akan tiba waktunya mereka tidak akan meminta anda membacakan dongeng untuk mereka lagi, ingin duduk dipangkuan anda dan tertidur, bermain sepak bola bersama anda, atau meminta anda memperbaiki sepeda mereka. Dan mungkin aneh rasanya, semua hal yang saat ini anda usahakan dengan keras akan anda rindukan saat itu. Akan tiba waktu saat anda sangat ingin membacakan dongeng untuk mereka...kata demi kata, sampai habis! Anda akan bertanya-tanya mengapa anda pernah merasa bahwa membaca buku dongeng sebelum tidur (untuk ke-27 kalinya) terasa sangat membosankan sehingga anda berlaku curang dengan membalik tiga halaman sekaligus.

Tahun-tahun yang anda alami bersama anak anda akan habis dan berlalu sebelum anda menyadarinya. Meskipun rasanya seperti baru kemarin ketika pertama kali  menggendongnya, anak sulung sudah pergi dari rumah untuk kuliah dan anak kedua akan segera meninggalkan rumah. Kita cukup sering mengingatkan diri sendiri  tentang kenyataan ini setiap kali anak-anak meminta melakukan sesuatu bersamanya, atau ingin berbincang-bincang atau hanya ingin duduk dan menonton TV bersama-sama.

Mungkin kita merasa tidak benar-benar memberi waktu untuk memenuhi semua tuntutan anak-anak kita. Dilihat dari semua telepon yang menyita waktu dan tenaga untuk bekerja, membantu salah satu dari mereka mengerjakan pekerjaan rumah atau mengajak mereka menonton film mungkin terlihat tidak terlalu kita prioritaskan. Namun kesenangan sementara itu akan berubah. Suatu saat nanti dan itu tidak akan terlalu lama lagi, kita yang akan menelepon dan menanyakan apakah mereka terlalu sibuk untuk datang kerumah pada akhir pekan. Bukan kita yang mengusahakan waktu luang untuk mereka, melainkan mereka yang akan berusaha (kita berharap!) agar punya waktu untuk kita para orang tua diantara jadwal dan acara mereka yang sibuk.

Rumah akan kosong sebelum anda menyadarinya. Tidak seperti uang, waktu tidak bisa disimpan atau dipindahkan kehari atau tahun berikutnya. Waktu tidak akan tinggal diam, betapapun sibuknya anda dalam pekerjaan, di rumah, atau hal-hal lain sekalipun anda berusaha mendapatkan promosi agar bisa lebih mencukupi keluarga anda dengan perlindungan,kenyamanan, dan waktu untuk masa depan. Jadi jangan izinkan pekerjaan rumah tangga, kantor, belanja, olahraga, hobi, teman-teman, mobil atau hal-hal lainnya sangat mendominasi kehidupan anda sehingga anda tidak punya cukup waktu bersama anak-anak. Jangan tunda lagi menyisihkan waktu bagi mereka saat ini, berharap anda bisa menggantikannya nanti. Mereka akan segera menjadi dewasa, meninggalkan rumah, dan kesempatan anda akan pergi selamanya. Dan anda masih tetap bekerja sepanjang hari menunggu 'kesempatan besar' itu.

Jadi, manfaatkanlan waktu sebaik-baiknya bersama anak, ketika waktu dan kesempatan itu masih ada. Karena jika hal tersebut, tidak kita manfaatkan, kita tidak bisa memutarbalikan waktu tersebut.

Sumber : Manfaatkan Waktu Bersama Anak, Jangan Biarkan Kesempatan Berlalu!(bidanku.com)