Anak-anak tidak diminta untuk dilahirkan.
Mereka tidak bisa diajak berkonsultasi. Sengaja atau tidak, kita
mengundang anak-anak masuk dalam kehidupan kita. Saat anda berhenti dan
memikirkannya, setelah mereka ada disini, kita berutang kepada mereka
untuk memberi mereka waktu, perlindungan, kasih sayang dan perhatian
yang sangat mereka butuhkan agar bisa berkembang.
Akan tiba waktunya mereka tidak akan meminta anda membacakan dongeng untuk mereka lagi, ingin duduk dipangkuan anda dan tertidur, bermain sepak bola bersama anda, atau meminta anda memperbaiki sepeda mereka. Dan mungkin aneh rasanya, semua hal yang saat ini anda usahakan dengan keras akan anda rindukan saat itu. Akan tiba waktu saat anda sangat ingin membacakan dongeng untuk mereka...kata demi kata, sampai habis! Anda akan bertanya-tanya mengapa anda pernah merasa bahwa membaca buku dongeng sebelum tidur (untuk ke-27 kalinya) terasa sangat membosankan sehingga anda berlaku curang dengan membalik tiga halaman sekaligus.
Tahun-tahun yang anda alami bersama anak anda akan habis dan berlalu sebelum anda menyadarinya. Meskipun rasanya seperti baru kemarin ketika pertama kali menggendongnya, anak sulung sudah pergi dari rumah untuk kuliah dan anak kedua akan segera meninggalkan rumah. Kita cukup sering mengingatkan diri sendiri tentang kenyataan ini setiap kali anak-anak meminta melakukan sesuatu bersamanya, atau ingin berbincang-bincang atau hanya ingin duduk dan menonton TV bersama-sama.
Mungkin kita merasa tidak benar-benar memberi waktu untuk memenuhi semua tuntutan anak-anak kita. Dilihat dari semua telepon yang menyita waktu dan tenaga untuk bekerja, membantu salah satu dari mereka mengerjakan pekerjaan rumah atau mengajak mereka menonton film mungkin terlihat tidak terlalu kita prioritaskan. Namun kesenangan sementara itu akan berubah. Suatu saat nanti dan itu tidak akan terlalu lama lagi, kita yang akan menelepon dan menanyakan apakah mereka terlalu sibuk untuk datang kerumah pada akhir pekan. Bukan kita yang mengusahakan waktu luang untuk mereka, melainkan mereka yang akan berusaha (kita berharap!) agar punya waktu untuk kita para orang tua diantara jadwal dan acara mereka yang sibuk.
Rumah akan kosong sebelum anda menyadarinya. Tidak seperti uang, waktu tidak bisa disimpan atau dipindahkan kehari atau tahun berikutnya. Waktu tidak akan tinggal diam, betapapun sibuknya anda dalam pekerjaan, di rumah, atau hal-hal lain sekalipun anda berusaha mendapatkan promosi agar bisa lebih mencukupi keluarga anda dengan perlindungan,kenyamanan, dan waktu untuk masa depan. Jadi jangan izinkan pekerjaan rumah tangga, kantor, belanja, olahraga, hobi, teman-teman, mobil atau hal-hal lainnya sangat mendominasi kehidupan anda sehingga anda tidak punya cukup waktu bersama anak-anak. Jangan tunda lagi menyisihkan waktu bagi mereka saat ini, berharap anda bisa menggantikannya nanti. Mereka akan segera menjadi dewasa, meninggalkan rumah, dan kesempatan anda akan pergi selamanya. Dan anda masih tetap bekerja sepanjang hari menunggu 'kesempatan besar' itu.
Jadi, manfaatkanlan waktu sebaik-baiknya bersama anak, ketika waktu dan kesempatan itu masih ada. Karena jika hal tersebut, tidak kita manfaatkan, kita tidak bisa memutarbalikan waktu tersebut.
Sumber : Manfaatkan Waktu Bersama Anak, Jangan Biarkan Kesempatan Berlalu!(bidanku.com)
Akan tiba waktunya mereka tidak akan meminta anda membacakan dongeng untuk mereka lagi, ingin duduk dipangkuan anda dan tertidur, bermain sepak bola bersama anda, atau meminta anda memperbaiki sepeda mereka. Dan mungkin aneh rasanya, semua hal yang saat ini anda usahakan dengan keras akan anda rindukan saat itu. Akan tiba waktu saat anda sangat ingin membacakan dongeng untuk mereka...kata demi kata, sampai habis! Anda akan bertanya-tanya mengapa anda pernah merasa bahwa membaca buku dongeng sebelum tidur (untuk ke-27 kalinya) terasa sangat membosankan sehingga anda berlaku curang dengan membalik tiga halaman sekaligus.
Tahun-tahun yang anda alami bersama anak anda akan habis dan berlalu sebelum anda menyadarinya. Meskipun rasanya seperti baru kemarin ketika pertama kali menggendongnya, anak sulung sudah pergi dari rumah untuk kuliah dan anak kedua akan segera meninggalkan rumah. Kita cukup sering mengingatkan diri sendiri tentang kenyataan ini setiap kali anak-anak meminta melakukan sesuatu bersamanya, atau ingin berbincang-bincang atau hanya ingin duduk dan menonton TV bersama-sama.
Mungkin kita merasa tidak benar-benar memberi waktu untuk memenuhi semua tuntutan anak-anak kita. Dilihat dari semua telepon yang menyita waktu dan tenaga untuk bekerja, membantu salah satu dari mereka mengerjakan pekerjaan rumah atau mengajak mereka menonton film mungkin terlihat tidak terlalu kita prioritaskan. Namun kesenangan sementara itu akan berubah. Suatu saat nanti dan itu tidak akan terlalu lama lagi, kita yang akan menelepon dan menanyakan apakah mereka terlalu sibuk untuk datang kerumah pada akhir pekan. Bukan kita yang mengusahakan waktu luang untuk mereka, melainkan mereka yang akan berusaha (kita berharap!) agar punya waktu untuk kita para orang tua diantara jadwal dan acara mereka yang sibuk.
Rumah akan kosong sebelum anda menyadarinya. Tidak seperti uang, waktu tidak bisa disimpan atau dipindahkan kehari atau tahun berikutnya. Waktu tidak akan tinggal diam, betapapun sibuknya anda dalam pekerjaan, di rumah, atau hal-hal lain sekalipun anda berusaha mendapatkan promosi agar bisa lebih mencukupi keluarga anda dengan perlindungan,kenyamanan, dan waktu untuk masa depan. Jadi jangan izinkan pekerjaan rumah tangga, kantor, belanja, olahraga, hobi, teman-teman, mobil atau hal-hal lainnya sangat mendominasi kehidupan anda sehingga anda tidak punya cukup waktu bersama anak-anak. Jangan tunda lagi menyisihkan waktu bagi mereka saat ini, berharap anda bisa menggantikannya nanti. Mereka akan segera menjadi dewasa, meninggalkan rumah, dan kesempatan anda akan pergi selamanya. Dan anda masih tetap bekerja sepanjang hari menunggu 'kesempatan besar' itu.
Jadi, manfaatkanlan waktu sebaik-baiknya bersama anak, ketika waktu dan kesempatan itu masih ada. Karena jika hal tersebut, tidak kita manfaatkan, kita tidak bisa memutarbalikan waktu tersebut.
Sumber : Manfaatkan Waktu Bersama Anak, Jangan Biarkan Kesempatan Berlalu!(bidanku.com)
0 komentar:
Posting Komentar