Selamat Datang di Blog LapakBunda

Dapatkan beragam berita dan artikel yang bermanfaat untuk Bunda dan keluarga

Selasa, 13 Mei 2014

Melatih Anak Berpikir

Karena berpikir adalah proses yang rumit. Sedangkan sampai usia 7 tahun syaraf otak anak belum tersambung sempurna. Dan sampai 8 tahun anak sedang mengalami perkembangan otak dan cara berpikirnya. Dia perlu beberapa detik bahkan beberapa menit untuk mengumpulkan informasi.

Kemampuan mengumpulkan informasi dalam waktu beberapa detik disebut short-term memory, kemudian kemampuan mengumpulkan dan memanipulasi informasi disebut active working memory, tahap berpikir berikutnya yang lebih lama disebut long term memory. Contohnya mungkin saat kita meminta anak berumur 4 tahun untuk memakai kaos kaki, menurut Ibu Elly Risman dia akan butuh sekitar 7 menit untuk melakukannya. Kalau yang saya alami, saya harus lebih dari 7 kali untuk meminta Zahra memakai kaos kakinya, kemudian dia menjawab “Iya” tapi masih bengong. Bilang lagi “Ayo pakai kaos kakinya nak” Dia bilang “Iya” tapi bengong lagi.. Hihihi.. Tapi saya ulang terus sampai akhirnya dia berhasil memakai kaos kakinya sendiri. Dan benar kata Ibu Elly, butuh waktu 7 menit, tapi kadang lebih. Ini sangat wajar karena kembali lagi pada keadaaan syaraf otak anak sampai dia berumur 7 tahun belum tersambung sempurna.

Cara paling sederhana dan bisa kita lakukan sehari-hari untuk melatih kemampuan berpikir anak adalah dengan sering gunakan kalimat bertanya pada anak.

Sebagai contoh, saat anak berlari-lari ditempat yang kurang aman, berikan reaksi dengan kalimat bertanya “Perlu ga berlari? Nanti kalau jatuh bagaimana?”

Atau saat dia duduk di meja “Meja buat duduk bukan ya?”, “Duduk kan harus di kursi, lupa ya?”

Contoh lain kita berikan pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban seperti saat dia memakan pensil misalnya, “Pensil makanan bukan ya?”, “Pensil bukannya kotor?”.

Sedikit kiat yang saya dapatkan, saat melontarkan kalimat bertanya pada anak, jangan lupa untuk :

    Berikan sedikit waktu pada anak untuk berpikir. Biarkan dia untuk menebak, bereksplorasi dan mengingat.
    Lakukan eye contact atau kalau perlu turunkan badan kita untuk sejajar dengan mata anak.
    Gunakan kalimat singkat, hindari kalimat panjang.
    Hindari pertanyaan ganda, tapi bila perlu gunakan kalimat berjenjang.
    Anak berhak untuk belajar tanpa tekanan/stress, jadi gunakan nada hangat.

Proses bertanya diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan masalah. Bertanya juga berguna untuk meneliti sejauh mana pemahaman anak terhadap masalah yang dihadapi. Selain itu untuk memotivasi anak agar terlibat dalam interaksi belajar, melatih kemampuan mengutarakan pendapat, dan pada akhirnya merangsang dan meningkatkan kemampuan berpikir. Semakin sering anak-anak melatih otot berpikirnya, akan semakin mudah menerima informasi yang akan kita berikan nantinya. Semoga dengan melatih kemampuan berpikir anak akan otomatis membuat “pagar” terhadap pengaruh buruk yang didapat dari lingkungannya nanti.

From MommiesDaily.com

Senin, 12 Mei 2014

Manfaat Buah Mangga

Mangga tak hanya dapat dimakan sebagai buah segar dan pencuci mulut. Buah berdaging dengan aneka bentuk, ukuran, warna, dan citarasa ini kaya akan manfaat. Kandungan serat, vitamin A dan C serta aneka flavonoid di dalammya, bisa sebagai anti sembelit, membersihkan sistem sirkulasi darah dan mencegah kanker serta gangguan pembuluh darah.
 
Kaya antioksidan betakaroten. Mangga merupakan sumber beta-karoten, kalium, dan vitamin C. Beta-karoten adalah zat dalam tubuh yang akan diubah menjadi vitamin A. Beta-karoten dan vitamin C tergolong antioksidan, senyawa yang dapat mencegah kanker karena dapat menetralkan radikal bebas. Zat-zat gizi antioksidan, seperti beta-karoten dan vitamin C, membuat radikal bebas tak berbahaya dengan menetralkannya. Dan mangga mengandung zat-zat gizi antioksidan yang melimpah.
 
Sumber Vitamin C. Setiap 100 gram mangga masak mengandung vitamin C sebanyak 41 mg, pada mangga muda hingga 65 mg. Selain sebagai antioksidan, vitamin C berfungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan gigi dan gusi. Ia membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi natrosamin, zat pemicu kanker. Vitamin C mampu membuat jaringan penghubung tetap normal dan membantu pemyembuhan luka.
 
Mengandung Kalium. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Berfungsi meningkatkan keteraturan irama denyut jantung, mengaktifkan otot, dan membantu tekanan darah. Konsumsi kalium yang memadai dapat mengurangi efek natrium dalam meningkatkan tekanan darah, dan secara bebas memberikan kontribusi terahadap penurunan resiko terserang stroke.
 
Mangga mengandung gula dan sedikit asam. Sejumlah asam galat baik bagi isi saluran pencernaan dan untuk desinfektan tubuh sehingga melindungi tubuh dari serangan infeksi.  Mangga mampu membersihkan aliran darah dan mengurangi kelebihan panas badan. Selain itu, mangga juga baik untuk menghilangkan bau badan. (me)

AyahBunda.co.id
Image: herbalalami-xamthon.com

Tips Manajemen Dapur Untuk Ibu Sibuk

aman sudah berubah, demikian pula peran ibu dalam keluarga yang semula sehari-hari tinggal di rumah dan mengurus anak-anak serta memastikan manajemen rumah tangga berjalan dengan baik, kini sebagian besar ibu banyak yang juga bekerja di luar rumah membantu suami membiayai kebutuhan rumah tangga. Tapi bukan berarti urusan dapur keteteran lo. Kalau boleh saya mau berbagi tips dan trik untuk ibu bekerja (seperti saya) yang tetap ingin menangani urusan makan anak-anak serta suami sehari-harinya agar tidak hanya kuantitas namun kualitasnya juga terjaga.
 
Di bawah ini langkah-langkah yang biasa saya lakukan:
 
1. Menyusun Menu
Hal ini wajib dilakukan. Sebelum kita berbelanja bahan makanan, kita harus terlebih dahulu menyusun menu sehingga belanja kita bisa terkontrol dan sesuai kebutuhan. Efisien dan cermat. Agar lebih mudahnya, kita menyusun menu dalam seminggu. Contoh: misalnya kesempatan kita berbelanja adalah tiap hari Sabtu, maka kita susun menu harian dimulai dari hari Minggu hingga hari Sabtu minggu depannya.
 
2. Membuat Daftar Belanja
Berpatokan dari daftar menu yang telah disusun, kita bisa membuat daftar belanja. Misalnya untuk menu sayur sop bahan-bahan yang harus dibeli adalah tetelan, wortel, buncis, kentang dll. Bila daftar belanja sudah tersusun dengan baik, baru kita ke pasar, atau supermarket untuk berbelanja. Bahkan kalau kita sudah terbiasa dengan ritme ini; menyusun menu dan membuat daftar belanja, kita bisa membuat kalkulasi pengeluaran dalam seminggu lo.
 
3. Menyiapkan Bumbu Jadi
Seringnya yang paling memakan waktu dalam memasak adalah menyiapkan bumbu, apalagi masakan tradisional Indonesia biasanya kaya akan bumbu. Nah, agar kita tidak repot dan menghabiskan banyak waktu saat harus memasak, kita siapkan dulu beberapa bumbu jadi yang kita buat sendiri. Menyiapkannya sudah pasti pada akhir minggu setelah belanja mingguan. Yang paling mudah adalah menyiapkan bawang putih giling, bawang merah giling, serta cabe giling siap pakai. Misal dalam seminggu kita sudah memperkirakan kurang lebih bawang merah yang kita perlukan adalah 1/4 kg, maka setelah kita kupas semua bawang merah tersebut, kita iris-iris tidak usah terlalu tipis, lalu kita blender. Setelah diblender, kita didihkan sebentar di atas api kecil. Angkat. Angin-anginkan. Setelah bawang merah giling dingin, simpan dalam toples kedap udara. Masukkan dalam kulkas. Nah bawang merah instan buatan sendiri ini kita bisa gunakan dalam seminggu. Hal yang sama kita lakukan untuk bawang putih dan cabai. Tambahan lain; ketumbar, pala, serta merica juga bisa kita giling dan simpan sebagai bumbu siap pakai lo. Selain efisien (lebih murah daripada beli yang sudah dalam bentuk bubuk di pasar) juga higienis.
 
4. Menyiapkan Bahan/ Sayuran
Setelah urusan bumbu beres, sekarang tinggal urusan sayur-mayurnya nih. Supaya praktis, semua sayuran saya kelompok-kelompokkan berdasarkan menu yang akan dibuat lalu saya kupas, cuci dan potong-potong. Setelah itu saya masukkan dalam kantung plastik dan saya beri label. Misal: sayur sop, atau sayur bayam dll. Setelah itu plastik-plastik berisi sayuran yang telah saya labeli tersebut saya simpan  di dalam kulkas, siap diambil saat kita memasak.
 
5. Menentukan Jadwal Memasak
Sebagai ibu yang bekerja, waktu kita di rumah sangat terbatas. Dengan waktu yang terbatas tersebut kita harus pandai-pandai mengatur waktu antara urusan dapur dan urusan keluarga. Jangan sampai urusan dapur beres tapi urusan keluarga terbengkalai; kita tidak mempunyai waktu untuk bercengkerama bersama anak-anak dan suami, sayang kan...  Menurut pengalaman saya, ada dua waktu yang terbaik untuk memasak bagi para ibu bekerja; sepulang bekerja dan pagi hari sebelum berangkat bekerja. Kita bisa memilih salah-satunya, tapi jangan menggunakan kedua waktu tersebut untuk dapur, nanti bagian anak-anak dan suami mana dong? Kalau saya, menimbang bahwa sepulang bekerja adalah waktu yang terbaik untuk mengecek PR anak-anak dan melakukan obrolan keluarga, maka saya memilih waktu pagi hari untuk memasak. Keburu nggak? Keburu dong, kan ada manajemennya... bumbu-bumbu sudah ada yang instan made in sendiri, bahan-bahan sayuran juga sudah dipotong-potong siap pakai, semua tinggal tumis, atau di rebus. Praktis kan...
 
6. Alternatif Lain
Kadang pekerjaan saya mengharuskan saya untuk dinas ke luar kota selama beberapa hari. Nah, pada saat-saat seperti ini mau tidak mau urusan dapur saya serahkan kepada jasa katering kepercayaan yang membolehkan kita menyusun menu sendiri. Proses pencarian jasa katering ini juga saya lakukan pelan-pelan, mulai dari menelpon, mendatangi tempat usaha untuk melihat kebersihannya serta cara pengolahannya, hingga mencicipi menu. Satu syarat saya yang tidak bisa ditawar: No MSG.
 
Nah, tips-tips di atas berdasarkan pengalaman pribadi saya saja lo, mungkin ada Ibu-ibu lain yang juga punya kiat sendiri yang lebih baik dalam manajemen dapur. Selama ini langkah-langkah tersebut di atas sudah banyak membantu saya mengefektifkan waktu saya di dapur. Semoga bermanfaat

Share dari http://ekyhandayani.blogspot.com/2009/11/tips-manajemen-dapur-untuk-ibu-sibuk.html

Minggu, 11 Mei 2014

Anak Makan Sedikit - Perlu Perhatian Khusus

Anak yang makan dengan porsi sedikit sekali, perlu mendapat perhatian khusus. Dikhawatirkan, gizi anak tidak cukup sehingga  tumbuh kembangnya kurang  optimal.

Cari penyebabnya!
Ada beberapa penyebab yang membuat anak makannya sedikit sekali. Bisa jadi ia tengah mencari perhatian, merasa sudah kenyang karena terlalu banyak minum susu dan makan camilan, merasa tidak enak badan, atau kurang berselera dengan makanannya. Bisa juga kerena anak mengalami ketidaknyamanan di sekitar mulut, gigi, tenggorokan, hingga organ pencernaan. Orang tua harus bisa mencari tahu dulu apa penyebabnya. Untuk kemudian dicari solusinya.

Berikan variasi makanan bila ternyata ia bosan dengan sajian yang itu-itu saja. Kurangi konsumsi susu dan camilan mendekati jam makan. Bila ternyata masalahnya ada pada organ pencernaan, tidak nyaman di area mulut, Anda mungkin perlu berkonsultasi pada dokter anak.

Masalah emosi.
Masalah emosi bisa juga menjadi penyebab anak makan sedikit sekali. Misalnya, ia kerap mengalami situasi yang tidak mengenakkan saat waktu makan tiba. Dia merasa selalu dipaksa untuk makan, mengunyah, menelan makannya, atau tidak diberi kesempatan memilih makanan yang ingin dimakannya. Penyebab lain, adalah makan sambil nonton televisi, misalnya. Hal tersebut membuat konsentrasi anak terbagi antara makanan dan acara televisi di hadapannya.

Meniru orang tua. 
Orang tua adalah model perilaku makan anak, karena anak belajar dari meniru. Orang  tua yang tidak pernah makan di hadapan anak, karena diet ketat misalnya, bisa jadi membuat anak menganggap bahwa makan bukan aktivitas penting. Jadi, jangan heran bila akibatnya anak hanya mau makan sedikit sekali. (me) (Ayahbunda.co.id)

Perhatikan Dulu Hal Ini Sebelum Menitipkan Anak

Ada kalanya Anda mempunyai kegiatan mendadak yang tidak bisa ditolak, dan parahnya anak Anda tidak bisa ikut karena berbagai alasan, misalnya terlalu kecil untuk diajak, atau medan tujuan Anda akan sangat tidak nyaman untuk si kecil.

Ditambah lagi jika Anda tinggal jauh dari orang tua atau mertua, sehingga Anda tidak mempunyai keluarga dekat untuk menititipkan anak.

Jalan keluarnya hanya satu, yakni menitipkan pada tetangga. Sebenarnya keputusan ini tidaklah salah, namun Anda harus berhati-hati. Anda dapat membaca tips ini agar bisa membantu.

Minta izin terlebih dahulu

Sebelum menitipkan anak Anda pada si tetangga, sebaiknya Anda meminta izin pada tetangga Anda terlebih dahulu. Tanyakan apakah ia ada kegiatan keluar rumah atau mempunyai kesibukan lain.

Karena jika tetangga Anda juga sedang sibuk, bukan hanya dapat memberatkan si tetangga, tapi juga kasihan pada anak Anda sendiri karna akan kurang diperhatikan nantinya. Berikan alasan yang tepat sehingga Anda harus menitipkan anak Anda padanya.

Konsultasikan pada suami

Konsultasikan pada suami atas keputusan Anda ini. Jika suami bisa pulang kerja atau ambil cuti, Anda juga tidak perlu menitipkan ke tetangga. Atau, suami bisa pulang lebih cepat dari biasanya untuk menjemput anak anda, sehingga anak Anda tidak akan berlama-lama di rumah tetangga.

Menjelaskan pada anak

Jika situasi mengharuskan Anda untuk menitipkannya pada tetangga, jelaskanlah pada anak Anda terlebih dahulu. Jangan sampai dia terkejut dan tidak mau untuk dititipkan. Pilihlah tetangga yang cukup dekat dan akrab dengannya. Hal ini akan meningkatkan kenyamanan dan ketenangan pada anak Anda.

Sediakan camilan dan makan siang

Belikan makanan kesukaan si buah hati. Makanan atau camilan akan mmbuatnya lebih tenang lebih lama dan tidak rewel dengan alasan kelaparan. Siapkan makan siangnya sehingga si tetangga tidak perlu repot untuk memasakkan makanan untuk anak anda.

Jelaskan sedikit tentang anak Anda pada si tetangga

Jika anak Anda sedang sakit atau mempunyai kebiasaan-kebiasaan unik, coba jelaskan pada tetangga anda. Kebiasaan unik ini mungkin bisa berupa makanan pantangannya, minuman atau makanan yang ia sukai, apa yang harus dilakukan jika ia mendadal rewel dan tidak jelas, banyaknya susu yang ia minum biasanya ataupun obat apa saja yang harus ia minum. Dengan mengetahuinya, siapa tau jika anak Anda mendadak rewel, dia akan cepat bisa menghadapinya.

Perhatikan keadaan rumah tetangga Anda

Berhati-hatilah pada tetangga yang mempunyai sumur atau binatang peliharaan yang bisa menggigit. Minimal Anda bisa mengingatkan anak Anda untuk tidak mendekati tempat-tempat yang bisa membahayakannya.

Berikan nomor ponsel Anda. Sebelum pergi, berikan nomor ponsel Anda atau suami anda. Hal ini untuk jaga-jaga jika ada sesuatu hal yang terjadi, atau anak Anda tiba-tiba membutuhkan sesuatu.

Usahakan pulang cepat

Jangan pulang terlalu larut atau berlama-lama diluar pada waktu anak Anda berada di tangan orang lain. Sebaiknya selesaikanlah urusan Anda secepatnya, jika sudah selesai segeralah pulang untuk mengambil anak anda.

Anak Anda tidak dapat merasa nyaman dengan orang lain dalam waktu yang lama. Sama halnya dengan tetangga Anda yang mungkin akan mempunyai kegiatan lainnya yang harus ia lakukan. (nbl)
perempuan.com

Selasa, 06 Mei 2014

Cara Tangani Anak Moody







Menurut Dr. John Duby, dokter spesialis anak dan kesehatan mental, balita memang sering bermasalah dengan kontrol diri. Juga, ia masih belajar cara berkomunikasi. Inilah yang membuat mood-nya mudah sekali berubah.
 
Dari senang riang, tiba-tiba ia bisa berubah sedih hingga menangis. Bila Anda mengajarkannya untuk lebih mengontrol emosi, sikap moody-nya bisa berkurang dan kemampuan kontrol dirinya pun meningkat. 
 
Coba, deh, saran dari Dr. Duby berikut:
- Mood: Marah
Pemicu: Mengajaknya pulang ke rumah, mengubah rencana, atau sekadar lapar.
Solusi: Bungkukkan badan agar tinggi Anda sama dengan anak. Tatap matanya. Sentuh lengannya secara perlahan, dan jelaskan. Misalnya, “Kamu boleh kesal atau marah. Tapi, ini sudah waktunya untuk pulang.” Ulangi bila perlu.
 
- Mood: Frustasi
Pemicu: Gagal melakukan sesuatu karena kemampuan motoriknya baru berkembang. Ia juga belum bisa mengukur waktu. Akibatnya, mencoba mengerjakan sesuatu dalam waktu 5 menit, terasa seperti 5 jam baginya.
Solusi: Saat sedang berusaha, bangkitkan semangat anak dengan mengatakan, “Kakak pasti bisa! Ayo, coba lakukan lagi.” Dan, beri pujian saat ia berhasil mengerjakannya.
 
- Mood: Sedih
Pemicu: Apapun! Mulai dari balon yang meletus hingga es krim jatuh. Dunia seolah merupakan tempat yang menyedihkan bagi anak.
Solusi: Beri ia pelukan dan kata-kata penenang. “Mama mengerti. Kamu pasti sedih karena kita tidak jadi main ke pantai.” Lalu, sampaikan kalimat penyemangat, seperti “Minggu depan, kita pergi ke sana, ya. Mudah-mudahan nggak hujan.”
 
Parenting.co.id

Senin, 05 Mei 2014

Agar Tak Lagi Stress Di Perjalanan







Saat melakukan perjalanan ke luar kota, kemacetan bisa menghadang kapan saja. Agar balita tak bosan dan stress dijalan, inilah yang bisa Anda lakukan
 
Bepergian ke luar kota lewat darat dengan balita, bisa menjadi perjalanan yang menantang sekaligus menyenangkan. Tantangannya, kemacetan menjebak Anda dan balita selama berjam-jam di jalan. Itu tentu bisa membuat balita, yang sedang gemar bergerak, merasa bosan, stress, dan lelah.

Untuk menyiasati perjalanan yang panjang, bawalah buku, cd lagu, kertas dan alat gambar, mainan dan makanan kesukaan anak, yang bisa  dinikmati di perjalanan. Namun bila rasa bosan masih melanda, keluarkan jurus pamungkas: ajak ia melakukan permainan asyik dan seru!  Di bawah ini ide-ide pilihan Ayahbunda:

  • Menghitung Hewan Piaraan. Ajak  anak untuk menghitung satu benda atau hewan yang spesifik, misalnya kerbau, sapi, atau truk, yang ia lihat dari jendela. Permainan ini bisa melatih konsentrasi anak sekaligus belajar matematika.
  • Suara Aneh. Ajak anak untuk membuat suara-suara aneh seperti  "toing",  "grrr", "wouwo", "ding-ding", "teot-teot", dan sebagainya. Bersama anak, pilih kata aneh yang paling disukai. Lalu buat kesepakatan, kata "toing" diucapkan jika melihat mobil truk  pengangkut bahan bakar. Kata "gerr" diucapkan jika melihat bus besar, kata wow-wow diucapkan saat melihat sedan warna merah, dan kata "teot-teot" diucapkan saat melihat seekor kucing. Melatih anak untuk teliti mengamati.
  • Main tebak-tebakan. Ketika main tebak-tebakan, sebaiknya Anda bertanya pada anak dan biarkan ia menebak. Beberapa pertanyaan, misalnya, "Apa nama nasi sebelum menjadi beras",  "Apa nama sesuatu yang bisa kau tendang",  "Apa yang bisa terbang tanpa sayap", "Apa yang punya leher tapi tidak punya kepala", "Apa nama sayur kesukaanmu", "Di kota apa nenek dan kakek tinggal", "Apa nama alat untuk memotong rambut", "Apa sayuran kesukaan kelinci", "Apa nama bumbu pedas yang tidak kamu suka", dan sebagainya. Permainan ini melatih daya pikir anak sekaligus memberinya pengetahuan baru.
  • Bermain Mimik. Bermain mimik adalah membuat wajah dengan mimik sedih, gembira, kaget, marah, terkejut, bingung, ngantuk, menangis, dan sebagainya. Minta anak menunjukkan mimik sesuai dengan yang Anda sebut, misalnya, mimik sedih. Beri anak giliran meminta Anda menunjukan mimik wajah sesuai dengan keinginannya. Melatih anak untuk memahami bahasa tubuh.
  • Main dengan tangan. Ada banyak permainan dengan tangan yang bisa Anda ajarkan kepada anak selagi macet:  suwit  (versi ibu jari, telunjuk, dan kelingking atau versi batu, gunting, kertas), hom pim pah  (minimal harus tiga orang),  adu gajah (menggunakan ibu jari, telunjuk dan kelingking), tebak benda di dalam genggaman, dan lain-lain. Mengajarkan pengetahuan baru dan melatih motorik halus.
  • Teman Baru. Saat terjebak macet, turunlah dari kendaraan, apalagi jika pengendara lain juga melakukan hal yang sama. Ajak anak Anda mencari teman-teman baru yang sebaya atau tidak. Ajari dia untuk mengenalkan diri, bertanya nama temannya, dam berbagi makanan/mainan. Hal ini bisa melatih anak bersosialisasi
AyahBunda.co.id

Nyaman Menjalankan Hobi

Memiliki hobi memang menyenangkan. Hal itu karena hobi dapat digunakan sebagai penyeimbang dalam kehidupan, terutama melawan kesibukan dan penat di tempat kerja.

Namun, pada sisi lain hobi dapat membuat Anda menjadi boros dalam hal pengeluaran. Karena kalau sudah namanya hobi, berapa rupiah pun rela Anda keluarkan demi mendapatkan atau melakukan apa yang menjadi hobi Anda.

Jalan tengahnya sebetulnya semua orang tahu, yaitu pengendalian diri. Artinya, pada satu sisi Anda tetap menjalankan hobi, namun pada sisi lain logika harus lebih kuat dari perasaan. Namun pelaksanaannya belum tentu.

Simak tip berikut agar hobi dan keuangan Anda sejalan:

Menentukan hobi mana yang Anda ingin dalami – dari sekian banyak hobi yang Anda minati – bakal membuat keuangan Anda lebih longgar. Mengakui bahwa Anda tidak bisa menjalankan semua hobi yang Anda minati lantaran hambatan keuangan, adalah salah satu cara yang efektif untuk meredam keinginan.

Membuat bujeting untuk hobi adalah salah satu bentuk pengendalian diri. Yang dimaksud adalah dalam satu bulan Anda menetapkan satu bujet tertentu untuk menjalankan hobi, dan setelah bujet itu habis, Anda tentu harus menahan diri sampai bulan berikutnya. Dengan cara ini Anda dapat melihat dengan saksama biaya yang Anda keluarkan untuk menjalankan suatu hobi, dan berhitung ulang di kemudian hari.

Menabung demi hobi yang lebih dahsyat, bisa Anda terapkan setelah membuat bujeting. Maksudnya, ketimbang Anda mengeluarkan bujet bulanan sedikit demi sedikit, kenapa tidak mencoba menabungnya selama beberapa waktu, lalu menghabiskannya untuk sesuatu yang lebih dahsyat. Misalnya Anda hobi membeli tas, ketimbang Anda menghabiskan uang untuk membeli tas non-branded tiap bulan, kenapa tidak menahan diri tidak berbelanja, lalu setelah uangnya terkumpul Anda dapat membeli tas yang branded sekalian. Kabar baiknya, dari tas branded tersebut Anda masih bisa menjualnya dan mendapatkan uang untuk membeli tas branded lain. (Antono Purnomo) readersdigest.co.id

Minggu, 04 Mei 2014

Banana Cake in Jar

Mumpung libur, mau coba bikin kue dalam toples alias CAKE in JAR yang lagi booming itu? Ternyata mudah kok, yuk baca resepnya berikut ini
Bahan:
  • 150 g mentega tawar
  • 170 g gula pasir
  • 4  butir telur
  • 450 g  pisang ambon, lumatkan
Bahan kering, ayak:

  • 400 g tepung protein sedang
  • 1 sdt baking powder
  • 1 sdt kayu manis bubuk
  • 1 sdt cengkih bubuk
  • 1 sdt garam
  • ½ sdt baking soda
Chocolate fudge:

  • 200 g cream cheese*)
  • 150 g gula bubuk
  • 120 g cokelat masak pekat, lelehkan
  • 1 buah vanilla batangan, keruk isinya **)
  • 50 g almond, panggang, cincang kasar
Cara Membuat:

  1. Kocok mentega dan gula menggunakan mixer hingga pucat. Masukkan telur dan pisang sambil dikocok hingga rata.
  2. Masukkan bahan kering, aduk lipat menggunakan spatula karet.
  3. Tuang adonan ke dalam loyang ukuran 22x22x5 cm.
  4. Panggang dalam oven panas bersuhu 170° C hingga matang (± 45 menit). Keluarkan. Setelah tidak panas, cetak mengikuti bentuk stoples.
  5. Fudge: Kocok cream cheese dan gula menggunakan mixer hingga pucat. Masukkan sisa bahan sambil dikocok hingga rata.
  6. Masukkan ke dalam plastik segitiga, beri spuit bintang. Semprot ke atas cake. Tutup stoples. Sajikan.
Untuk 8 buah

*)Cream cheese: Keju dari susu sapi yang lembut dan putih. Dijual di lemari berpendingin di supermarket yang banyak menjual bahan impor. Tidak sama dengan cheese spread.
**) Vanilla batangan: Jika tidak ada,  ganti dengan vanilla ekstrak, bukan vanilla esens karena aromanya artifisial.
femina.co.id

Tips Hilangkan Noda Kopi

Anda penyuka kopi? Kopi memang dipercaya bisa membuat peminumnya ketagihan. Namun, akan menjadi hal yang menyebalkan, jika baju kerja Anda yang dari bahan katun dan linen tersiram kopi. Jangan bad mood dulu, karena semua bisa diatasi dengan trik ini:
  • Dengan kain lap, tekan-tekan noda tumpahan kopi di baju untuk menyerap tumpahan dan noda tidak menyebar.
  • Siapkan air hangat, bubuhi satu sendok teh deterjen. Lalu rendam baju selama 15 menit.
  • Angkat dan bilas dengan air bersih, kemudian gosokkan spons yang sebelumnya sudah diberi cairan alkohol, ke daerah pakaian yang terkena noda kopi. Bilas kembali hingga bersih.(me)

Sabtu, 03 Mei 2014

Atasi Masuk Angin

Di tengah musim hujan begini, kata masuk angin menjadi familiar di telinga kita, Tapi, sebenarnya apa sih, masuk angin itu?
Hingga saat ini belum ada penjelasan secara medis tentang apa itu masuk angin.  Kata masuk angin sendiri muncul dari persepsi masyarakat yang mengkondisikan, ada angin yang masuk ke dalam tubuh dengan gejala perut kembung, badan meriang, demam, flu  dan sakit kepala akibat cuaca dingin.
Cuaca dingin bisa mengakibatkan “perlambatan dari gerak peristaltik saluran cerna”, sehingga gas yang ada di saluran cerna tertampung dan membuat perut kita menjadi kembung.  Selain itu cuaca dingin juga mengakibatkan rambut-rambut sel di saluran pernafasan kita lambat untuk bergerak padahal fungsi pergerakan tersebut adalah untuk mengeluarkan lendir, bakteri dan virus. Akibat dari gangguan fungsi rambut-rambut di saluran nafas ini kita akan mudah terkena infeksi saluran nafas, seperti batuk dan pilek.
Untuk mengatasi gejala masuk angin, dianjurkan agar mengkonsumsi minuman dan makanan hangat seperti wedang jahe, teh hangat, sup kaldu ayam dan sup krim jamur serta jangan lupa istirahat cukup dan minum obat flu. Biasanya jika terserang masuk angin kondisi badan pun menjadi lemah dan rawan dehidrasi. Oleh sebab itu perbanyak minum air putih dan air lemon hangat yang dapat melegakan tenggorokan yang terganggu.  Jika dalam 3 hari kondisi badan Anda tidak kunjung sembuh segeralah periksakan kondisi Anda ke dokter.

Jerawat oh jerawat...

Setelah memasuki masa puber, jerawat menjadi masalah yang menyebalkan bagi banyak praremaja. Bukan hanya bikin wajah jelek dan tak mulus, jerawat juga bikin serba salah karena menyakitkan dan tak nyaman. Bila si praremaja Anda mengalaminya, katakan padanya bahwa jerawat itu merupakan hal yang normal dan tak perlu terlalu dirisaukan. Bersama berlalunya sang waktu, jerawat itu akan menghilang dan wajahnya akan kembali mulus. Tentu sementara menunggu saat itu tiba:
Ajari ia membersihkan wajah secara teratur menggunakan produk pembersih, penyegar, dan sedikit pelembab yang cocok bagi jenis kulitnya.
Ajak ke dokter kulit untuk mengetahui jenis kulitnya. Bila berjerawat, di sana dia sekaligus bisa meminta resep obat jerawat yang aman.
Jangan mengutak-atik jerawatnya agar tidak infeksi. Bila infeksi proses penyembuhan akan memakan waktu lebih lama, dan bekasnya akan lebih jelek.
Pulihkan rasa percaya dirinya, penyembuhan jerawat tak hanya dilakukan dari luar, tetapi juga dari dalam. Jangan sampai jerawat justru bikin remaja Anda jadi stres dan tak mau beraktivitas mengurung diri di kamar karena malu wajahnya yang berjerawat dilihat orang.
Bantu dia mengonsumsi makanan yang sehat dan tak berlemak, serta mengurangi makanan yang manis-manis seperti cokelat. Makanan yang sehat dan konsumsi air putih yang cukup akan membuat wajahnya lebih cepat mulus kembali.**parenting.co.id

Jumat, 02 Mei 2014

Bullying Antar Saudara

Saat anggota keluarga bertambah, ada kehadiran saudara kandung yang baru, seringkali dinamika hubungan antara orang tua dan anak berubah. Anak yang tadinya hanya sendiri mendapat perhatian sepenuhnya dari orang tua, merasa mendapat ‘saingan’ yang merebut perhatian orang tua darinya.

Tidak dapat dipungkiri, terjadi ‘perebutan’ kasih sayang orang tua antara kakak dan adik karena kakak tidak ingin keadaan berubah. Dan saat tiba-tiba keadaan berubah, maka kasih sayang dan perhatian orang tua yang terbagi akan membuat kakak tidak terima. Kondisi seperti itu disebut sibling rivalry atau persaingan kakak-adik. Sibling rivalry dapat terjadi karena biasanya orang tua akan memberi perhatian lebih kepada anak yang lebih muda dan menganggap anak yang lebih tua sudah lebih bisa meng-handle dirinya sendiri.

Dalam beberapa kasus, pemberian perhatian dan kasih sayang dari orang tua memang lebih besar kepada adik dan akhirnya berakibat fatal. Bahkan, bukan tidak mungkin bisa terjadi kekerasan berupa bullying yang dilakukan oleh kakaknya sendiri. Bullying adalah perilaku agresif seseorang yang memiliki power atau kuasa atas orang lain dan biasanya dilakukan secara intens dan diulang sewaktu-waktu. Bullying akan menimbulkan rasa tertekan dan tidak nyaman pada si ‘korban’ bullying.

Menurut seorang psikolog dari Personal Growth, Nessi Purnomo, Psi., MSi., sebenarnya bullying antar saudara sama saja dengan sibling aggression atau sibling abuse, hanya istilahnya saja yang berbeda. Pada prinsipnya, ketika kebutuhan anak tidak terpenuhi, tersimpan kemarahan yang sifatnya bisa ringan atau berat, dan kemarahan tersebut harus disalurkan. Anak tidak mungkin melampiaskan kemarahannya pada seseorang yang posisinya jauh di atasnya (orang tua), sehingga seseorang yang posisinya di bawah dirinya (adik) yang menjadi sasaran kemarahan.

Sayangnya, tidak jarang orang tua selalu lebih membela adik, padahal belum tentu kakak yang salah. Bisa saja kakak sudah melakukan hal yang benar, tetapi adik terus merengek dan menangis. Oleh sebab itu, yang harus orang tua lakukan adalah selalu bertindak adil. Saat terjadi pertengkaran, minta kakak dan adik menceritakan cerita versi mereka masing-masing.

Dari situ, orang tua pasti bisa melihat siapa yang sebenarnya salah. Baik kakak maupun adik, harus ditegur dan tetap diberikan sanksi atas kesalahan mereka, supaya di lain waktu mereka tidak mengulanginya lagi. Selain itu, orang tua juga memang harus senantiasa melakukan pendekatan yang sama ke semua anak agar tidak ada istilah ‘pilih kasih’ dalam keluarga.=parenting.co.id=

Senin, 28 April 2014

Yogurt, Susu yang Melangsingkan

Yogurt bisa dianggap makanan ajaib. Bagaimana tidak. Untuk membuatnya, kita perlu bantuan bakteri –yang tidak kasat mata-- yang mampu mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan zat-zat penghasil citarasa lainnya. Juga, mengubah susu yang tadinya cair menjadi semipadat. Di samping itu, bakteri tersebut dapat  membantu pencernaan kita jika ikut termakan bersama yogurt yang dihasilkannya. Ajaib, bukan?

Dua jenis bakteri
Untuk memperoleh yogurt bertekstur lembut atau semipadat seperti puding, serta sedikit asam dan menimbulkan aroma khas, dibutuhkan minimal dua jenis bakteri. Pertama, streptococcus thermophilus, yang mengubah sebagian besar laktosa menjadi asam laktat sehingga yogurt bertekstur kental dan berasa asam. Kedua, lactobacillus bulgaricus, yang menguraikan sisa laktosa menjadi zat-zat penimbul aroma dan citarasa khas yogurt.

Di negara-negara maju, yogurt yang disebut bio yogurt, selain mengandung bakteri S. thermophilus dan L. bulgaricus juga mengandung bakteri Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium longum, atau Lactobacillus acidophilus. Bakteri-bakteri ‘baik’ ini ditambahkan ke dalam yogurt agar ketika kita minum, bakteri ini bisa lolos melewati asam lambung yang keras. Sebab menurut berbagai penelitian, bakteri S. thermophilus dan L. bulgaricus belum tentu selamat ketika melewati asam lambung, sementara Bifidobacterium, L. acidophilus dan L. casei dapat lolos dan mencapai usus besar. Di sinilah, bakteri-bakteri ‘baik’ ini berkembang biak sehingga dapat menekan pertumbuhan bakteri ‘jahat’. Pencernaan pun menjadi lebih sehat. Itu sebabnya yogurt disebut minuman
probiotik.

Apa bedanya dengan yakult? Yakult yang mengandung bakteri Lactobacillus casei, tidak dimasukkan sebagai yogurt melainkan susu fermentasi, karena bakteri yang digunakan berbeda. Namun pembedaan ini bisa membingungkan konsumen karena yakult dalam bahasa Jepang berarti yogurt.

Lebih mudah dicerna
Jika kita minum yogurt setiap hari, banyak manfaat yang kita peroleh, yang tidak kita dapatkan dari susu (bahan dasar yogurt). Selain kaya mineral kalsium, fosfor, dan potasium, yogurt juga kaya vitamin A, B1, B2, serta B3. Kadar laktosa sangat kecil, sehingga yogurt bisa dikonsumsi oleh penderita intoleransi laktosa, misalnya manula. Yogurt juga membantu memulihkan fungsi pencernaan pada orang yang tingkat bakteri ‘baik’ di saluran pencernaannya berkurang. Misalnya karena mengonsumsi antibiotik, menjalani terapi penyinaran, minum alkohol, mengalami diare, atau keracunan makanan.

Yogurt dapat mengurangi risiko terkena diare saat berwisata jika diminum beberapa minggu sebelum bepergian. Orang yang mengalami sembelit, kegemukan, dan tingkat kolesterolnya tinggi juga memperoleh manfaat dari yogurt. Sebab yogurt dapat mempercepat proses metabolisme, sehingga pembuangan menjadi lancar dan kolesterol serta lemak tidak terserap tubuh.

Yogurt sering dijuluki the slimmer’s food karena kadar kalorinya rendah (63 Kal/100 g untuk yogurt regular dan 53 Kal/100 g untuk yogurt rendah lemak), sehingga sangat baik sebagai makanan diet. Kandungan lemak yogurt hanya sekitar 3,7 g/100 g. Anda juga bisa memilih yogurt rendah lemak (1,8 g/100 g) atau yogurt tanpa lemak.

Konsultan ahli: Prof. Dr. Ir. Betty S.L. Jenie, guru besar mikrobiologi pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB

Minggu, 27 April 2014

Cara Sederhana Mengajarkan Anti Korupsi

Sebagai istri dan ibu, perempuan adalah tokoh sentral dalam keluarga yang memberi andil sangat besar terhadap arah perkembangan keluarga. Dari sini, penanaman nilai-nilai kebaikan termasuk di dalamnya nilai kejujuran dan anti korupsi, disemaikan sejak dini oleh seorang ibu.

Seperti yang dialami oleh Mutia Hatta, anak sulung Bung Hatta yang mengisahkan pendidikan anti korupsi yang didapatnya dari rumah, sejak kecil, dan kini ia terapkan pula dalam mendidik anak-anaknya.

Mutia mengisahkan ini dalam bincang-bincang di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK hari ini meluncurkan gerakan "Saya, Perempuan Anti Korupsi" dengan menyiapkan 3 tools, yakni: buku panduan, games, dan video. Sebelum peluncuran 3 tools tersebut, KPK menggelar bincang-bincang bersama Mutia Hatta, Petty S. Fatimah (Editor in Chief Femina), Yuyun (perwakilan Organisasi Perempuan), dan Dian Kartika Sari dari Koalisi Perempuan Indonesia.

Berikut ini adalah kisah yang dituturkan oleh Mutia Hatta, yang bisa Anda terapkan dalam keluarga:

"Inilah yang dijalankan dalam rumah tangga orangtua saya, ketika saya dan adik-adik masih kanak-kanak. Sejak kecil kami diatur tentang disiplin dalam melakukan kegiatan sehari-hari, terutama saya sebagai anak sulung yang selama lima tahun menjadi anak tunggal, sebelum kelahiran adik-adik. Dari kecil saya ditunjukkan bahwa mobil RI-2 hanya dipakai oleh ayah karena beliau adalah wakil Presiden RI. Saya juga melihat sendiri bahwa ibu pun tidak naik mobil itu kecuali jika ibu pergi bersama ayah. Saya, kakek dan nenek dari pihak ibu saya, jika bersama ibu, akan menggunakan mobil pribadi. Hal ini merupakan pelajaran pertama saya mengenal istilah 'mobil dinas'. Ketika sekian tahun kemudian saya menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, saya juga menerapkan aturan penggunaan mobil dinas saya sesuai aturan yang berlaku.

Sejak kecil kami diajar jujur. Kami tidak boleh berbohong. Kami juga takut berbohong karena tidak pernah melihat orangtua berbohong terhadap kami, dalam arti berbohong dengan menjanjikan sesuatu yang akhirnya tidak dipenuhi. Seingat saya, orangtua saya tidak pernah menjanjikan sesuatu. Namun ayah atau ibu memberikan sesuatu barang, misalnya satu set jangka, sambil mengatakan "Kamu sudah naik kelas, jadi ini buat kamu, karena di kelas baru kamu akan diajar membuat lingkaran dengan jangka ini."

Kami anak-anak, terutama saya sebagai sulung, sudah lebih dahulu diajar jujur dalam urusan uang. Ketika saya sudah duduk di kelas 4, saya sering mendapat tugas mencatat barang-barang belanjaan rumah tangga pada hari itu. Saya (dan kemudian juga adik-adik) dilatih untuk mencatat, berapa banyak uang yang diserahkan kepada tukang masak kami, Mbah Suyatmi Surip, dan apa yang dibelinya. Ia buta huruf tetapi tahu betul mengenai berhitung dan nominal mata uang. Semua barang belanjaan dicatat dalam buku khusus sesuai klasifikasi barang belanjaan. Harga-harga dijumlah, kemudian sisa uang dihitung, dicatat dan seluruh sisa uang dikembalikan kepada ibu atau ayah, tergantung siapa yang melatih saya pada hari itu. Tidak ada toleransi terhadap kekurangan antara uang belanja dan pengeluaran, bon-bon harus diperiksa lagi, sisa uang dihitung dengan teliti.

Demikian pula kalau ayah atau ibu memberikan kami uang untuk belanja pakaian, sepatu, buku pelajaran, alat-alat tulis, dll. Semua barang belanjaan ditulis, dijumlah, dihitung sisanya, dan dikembalikan, tidak boleh kurang sesen pun juga. Semua ini tidak lain adalah latihan kejujuran bagi kami untuk mengembalikan uang dengan tepat. Maka terasa oleh saya, betapa latihan dari ayah dan ibu saya yang dulu kami anggap pekerjaan biasa, ternyata telah mendidik kebiasaan sampai kami dewasa, bahwa kami harus teliti dalam penggunaan uang.

Sejak kecil kami juga sudah dididik untuk tepat waktu, walaupun sekarang hal itu sering tidak terjadi, yang bukan karena kesalahan kami, tetapi memang karena tidak cukup waktu untuk mencapainya. Sedikit banyak, pendidikan tepat wkatu juga mendorong berkurangnya 'korupsi waktu'. Kita dapat menghindarkan terlalu banyak waktu dihabiskan untuk pekerjaan A, tetapi kurang waktu untuk pekerjaan B. Jangan sampai urusan terdahulu menghambat kelancaran pekerjaan berikutnya."
(Tenni Purwanti-Pesona.co.id)

Alasan Menjajal Narkoba

Sekarang kita tak bisa lagi beranggapan anak yang terjerumus ke dunia kelam narkoba adalah anak-anak broken home. Buktinya, toh, banyak anak yang berasal dari keluarga baik-baik juga ikut terjerumus.
Ada juga anggapan anak-anak ini dipaksa oleh teman atau bandar/penjual untuk menggunakan narkoba. Tapi alasan ini tidak sepenuhnya berlaku umum.

Berikut hasil penelitian yang memaparkan alasan anak-anak ini menjajal narkoba (The National Youth Anti-Drug (USA, 1998)
:
  • Keluar dari kebosanan/kejenuhan.
  • Untuk merasa enak.
  • Melupakan masalah dan santai.
  • Untuk bersenang-senang.
  • Memuaskan rasa ingin tahu.
  • Mengurangi rasa sakit hati/kecewa.
  • Mencoba tantangan.
  • Untuk merasa dewasa.
  • Menunjukkan kemandirian.
  • Merasa menjadi anggota kelompok tertentu.
  • Supaya terlihat keren.
Kalau melihat sederet alasan di atas, sebenarnya semua kebutuhan anak-anak ini dapat digantikan lewat aktivitas yang lebih positif. Olahraga, bermusik atau aktivitas sosial dapat menjadi alternatif asalkan orangtua mau berkomitmen memberikan perhatian atas apa yang mereka capai.
Untuk mengembangkan kemandirian, anak juga bisa diberi kesempatan melakukan bisnis kecil-kecilan, misalnya, membuat kartu ucapan kreasi sendiri untuk dijual, atau melakukan pekerjaan tertentu yang diberi upah. Bagi anak yang butuh tantangan lebih, dapat dilibatkan dalam aktivitas seperti panjat dinding, berkemah atau bela diri.
Jadi, tantangan bagi orangtualah agar anak bisa memilih aktivitas positif tersebut daripada narkoba. Meski sederhana, butuh komitmen serius dari Anda, dan upaya untuk menjaga kedekatan dengan menyediakan waktu-waktu khusus bersama anak. (parenting.co.id)

Sabtu, 26 April 2014

Jangan Asal Narsis Di Dunia Maya

"Saya nggak keberatan cuci baju seember besar. Tapi kalau menyetrika baju, aduh, maleees… banget!”, begitu tertulis di sebuah akun Facebook. Sebuah akun lain secara mengiba-iba menceritakan suaminya yang ‘menghilang’ begitu saja, meninggalkan dia dan anaknya yang masih berusia 8 bulan, plus setumpuk utang di perusahaan tempat sang suami bekerja.

Anda yang kebetulan ‘berteman’ tapi tidak terlalu dekat dengan pemilik akun tersebut  mungkin merasa tak habis pikir, “Kok, urusan tak suka menyeterika saja di-share? Nggak penting banget, deh.” Atau, “Apa dia tidak malu mengungkapkan hal-hal pribadi seperti itu?”

Nyatanya, itulah informasi yang banyak berseliweran di Facebook, Twitter, dan berbagai media sosial lain. Dan yang lebih aneh, betapa pun sepelenya informasi yang dibagi, tetap saja ada teman atau follower yang memberi komentar atau setidaknya memberi jempol (like). Menurut Ratih Ibrahim, psikolog dari Personal Growth, media sosial, khususnya Facebook, awalnya memang lebih banyak digunakan sebagai media silaturahmi, untuk menghimpun kembali teman-teman lama atau kerabat yang selama ini terpisah dan terpencar entah kemana. Namun silaturahmi  atau kangen-kangenan ini tentunya tak bisa berlangsung selamanya, sehingga  pada tahap selanjutnya Facebook lebih banyak digunakan sebagai sarana sharing dan ajang pamer.

Yang di-share dan dipamerkan macam-macam, mulai dari resep dan foto masakan tertentu, foto saat liburan atau kongkow bersama para sahabat, hingga foto-foto dan cerita tentang kegiatan anak dan cucu kesayangan dari menit ke menit. Tampaknya, semakin spread out informasi yang disebarkan, makin puas hati orang yang mengunggahnya.

Ratih mengatakan, pada hakikatnya semua makhluk hidup –hewan, tumbuhan, manusia– memiliki kebutuhan dasar untuk berbagi (baik dengan kerumunannya maupun dengan makhluk hidup lain) agar bisa bertahan hidup. Berbagi menjadi lebih penting lagi pada manusia, karena kita dianugerahi kelebihan berupa akal budi. Tak sekadar untuk survive, tapi lebih dari itu, untuk mengaktualisasikan diri dan menunjukkan eksistensi, yang pada akhirnya akan menciptakan kebudayaan (baru) dari waktu ke waktu. Dan yang tak kalah penting, sharing juga bisa digunakan sebagai katarsis untuk melepaskan ganjalan di hati dan pikiran.

Berkembangnya teknologi media sosial memberi penyaluran bagi kebutuhan berbagi itu. Bahkan orang-orang yang introver sekalipun tetap bisa berbagi lewat media tulisan atau gambar/foto. Apalagi di jagad maya (cybersphere), identitas pengunggah bisa disembunyikan atau dipalsukan. “Berkembang pesatnya budaya berbagi ini juga didukung oleh kepemilikan smartphone yang sekarang sudah bersifat individual. Hampir setiap orang memilikinya, paling sedikit satu, secara pribadi –tidak seperti telepon rumah yang umumnya dipakai ramai-ramai,” ujar Ratih.

Namun, kebebasan berekspresi nyaris tanpa filter yang diberikan secara luas di dunia maya –dan di Indonesia didukung oleh era Reformasi– pasti ada sisi baik dan buruknya. Akun Twitter milik Anies Baswedan, misalnya, gencar mengajak anak muda Indonesia untuk ikut menjadi relawan dalam gerakan ‘Indonesia Mengajar’ yang digagasnya. Atau,mungkin Anda masih ingat dengan imbauan yang beredar luas di media sosial pada tahun 2009 untuk mengumpulkan uang receh  (atau dikenal dengan sebutan ‘Koin Prita’) untuk membantu Prita Mulyasari –seorang ibu rumah tangga yang dituntut oleh sebuah rumah sakit di Jakarta karena dianggap telah menyebarkan fitnah –membiayai upaya perlawanan hukumnya.
Edited from Pesona.co.id

Ibu-ibu Saingan







“Anak saya sudah bisa mengingat angka sampai 50, lho,” kata seorang ibu. “ Anak saya lebih hebat lagi. Dia sudah menguasai ratusan kosa kata bahasa inggris sejak usia 3tahun,” ibu lain menambahkan.
"Anak saya sudah hafal 3 juz Qur'an lho.."
.............dan lain-lain ..............


Perkataan tersebut membuat kuping Anda panas?

Tidak hanya remaja yang mengalami peer pressure, ibu juga! Malu rasanya bila terus-menerus mendengar perkataan ibu-ibu yang membanggakan anaknya yang sudah mampu melakukan ini-itu, sementara anak Anda belum mampu melakukannya dengan baik. Akibatnya, Anda memacu anak agar tidak kalah dengan anak lain dengan segala cara yang sering kali membebaninya.

Padahal, sebagai orangtua, Anda haruslah:

  • Paham bahwa setiap anak itu unik. Merasa kecil hati anak tidak bisa menggambar dengan baik atau tak jago berhitung, Anda bisa melihat kemampuannya yang lain. Dia pasti punya satu kemampuan lebih daripada yang lain.
  • Setiap orang memiliki kekurangan, termasuk Anda. Kekurangan itu dapat menjadi tantangan bagi Anda untuk mengasah bakat anak dan menemukan cara menguatkan sisi lemah balita.
  • Kelak -ketika anak dewasa- pilihan tidak hanya seputar menjadi dokter, insinyur, atau manager di perusahaan berskala internasional. Balita bisa menjadi atlet, pelukis atau berwiraswasta serta terbaik di bidangnya. Yang penting anak bahagia menjalaninya. Yukm jauhi sifat pamer/riya.

Jumat, 25 April 2014

Agar Anak Lebih Terbuka Pada OrangTua







Menginjak usia praremaja, anak biasanya cenderung lebih pendiam. Yang tadinya suka menceritakan kegiatannya seharian, mungkin sepulang dari sekolah atau setelah bermain dengan temannya, sudah jarang bercerita lagi.

Sebenarnya hal ini wajar terjadi karena anak sedang mengalami pergeseran, di saat ia sudah mulai mengenal dunia luar, keluarganya menjadi bukan prioritas lagi baginya. Namun, tidak jarang anak malah menjadi pribadi yang tertutup dan tidak jujur. Oleh sebab itu, orangtua harus tetap memonitor kesehariannya dengan sering ngobrol dengan anak.

Di bawah ini ada 7 tip yang dapat Anda lakukan untuk mengembalikan ‘kehebohan’ anak Anda, yaitu:

1.    Ajak anak ngobrol secara teratur (tentang apa pun). Dengan begitu, ia akan merasa selalu punya waktu untuk berkomunikasi dengan Anda. Ciptakan rutinitas ngobrol di sore hari, mungkin sambil mengajak anjing peliharaannya berjalan-jalan, atau setelah makan malam sambil nonton televisi.

2.    Saat sedang dalam perjalanan, mungkin saat mengantar anak ke sekolah, atau saat akan bepergian, ajaklah anak berbicara. Ajukan pertanyaan yang spesifik namun terbuka, seperti “Apa saja kejadian hari ini yang ingin kamu ceritakan pada Mama?”, atau “Kenapa, sih, kamu suka sekali pergi dengan si A?” Jika ia hanya memberi tatapan kosong pada Anda, tunggulah sejenak. Anak biasanya akan berbicara setelah diberi ruang bernapas sejenak.

3.    Bermain membuat anak merasa nyaman karena ia merasa fokus pembicaraan tidak tertuju padanya. Anda bisa mencoba mengajaknya bermain saat makan malam, misalnya mengajak setiap anggota keluarga untuk menceritakan apa yang terjadi pada hari itu.

4.    Ajukan banyak pertanyaan untuk anak. Bukan sekedar basa basi tentunya, tapi untuk menunjukkan pada dirinya cara berkomunikasi dua arah yang baik. Sesekali, minta anak untuk bertanya tentang hal-hal yang terjadi pada Anda karena itu akan mengajarkannya berempati dan membuatnya lebih dekat pada Anda.

5.    Cobalah untuk menahan diri untuk tidak memberinya saran saat sedang ngobrol. Jika Anda terlalu cepat memberinya saran, ia mungkin akan merasa dihakimi dan justru malah akan semakin menutup diri.

6.    Nasihati anak tanpa terdengar seperti menceramahi. Jauh lebih efektif untuk menunggu dan katakan kemudian, “Mama berpikir tentang apa yang kamu katakan, dan sepertinya Mama punya beberapa ide untuk masalah kamu. Mau dengar?” Setelah itu, ikuti dengan kalimat, “Apa pendapatmu tentang ide Mama?”

7.    Saat sedang dalam perjalanan ke rumah dari tempat bekerja, coba kirimkan SMS atau telepon anak Anda. Percakapan singkat ini akan memberi Anda gambaran singkat tentang suasana hatinya saat itu. Selama di jalan, Anda dapat mempersiapkan bagaimana akan menghadapi anak Anda setibanya di rumah nanti. (parenting.co.id)

5 Cara Jelaskan Kekerasan Pada Anak







Akibat paparan informasi dan berita tentang kekerasan yang makin gencar, dalam beragam media sehingga tak bisa dihindari lagi oleh anak Anda, melesat masuklah ke telinganya kata-kata yang identik dengan berita kekerasan. Dan ketika ia bertanya arti kata-kata itu pada Anda, Anda seringkali speechless, tak mampu menjawab.

Menurut psikolog Anna Surti Ariyani, M.Si, ketika anak mengajukan ‘pertanyaan berat’, beri jawaban secara garis besar saja, tak perlu detil. Tak perlu penjelasan lebih lanjut, dan bila bertanya lagi, alihkan perhatiannya.

Lakukan ini saat menjelaskan pada anak:

1. Perkosaan.  “Dipaksa buka baju oleh orang lain kemudian disakiti.”
Tak perlu penjelasan detil karena disesuaikan dengan konteks kata yang dipahami balita.

2. Penculikan.  “Ada anak yang diajak pergi tapi tidak minta izin bunda dan ayahnya. Biasanya yang mengajak pergi sambil menawarkan permen, makanan atau mau diajak ke mal.”

3. Mutilasi.  “Ada orang jahat yang memotong orang lain yang sudah mati.”
Bila anak bertanya lagi, jelaskan bahwa orang yang melakukan itu jahat karena yang biasa dipotong adalah ayam, daging atau kue. Bukan orang. Mendengar arti kata ‘mutilasi’ tidak masalah untuk balita, asalkan cegah ia memikirkannya terus menerus. Karena itu setelah Anda menerangkan kata ini, segera alihkan perhatiannya dengan kegiatan lain.

4. Perampokan. “Mengambil barang bukan miliknya dengan paksa yang dilakukan oleh orang jahat.”

5. Tawuran.  “Berantem ramai-ramai, karena tidak sengaja terdorong atau berebutan uang.”  Jelaskan dengan kata-kata yang sederhana seperti ‘berebut uang’ yang mudah dipahami balita.

5. Sodomi.  “Dipaksa buka celana, lalu pantatnya ditusuk.”
Menjelaskan kata yang dianggap kasar memang harus dilakukan orangtua, karena orangtua tidak boleh bohong.

Jika dirinya bertanya lagi, lebih baik Anda balik bertanya, “Menurutmu apa sodomi itu?” Lalu cari tahu dari mana ia mendengar kata itu agar Anda mengetahui sejauh mana dampak kata ini pada anak. Seringkali anak memahami sebuah kata dengan arti yang berbeda.

(Ayahbunda.co.id)