aman
sudah berubah, demikian pula peran ibu dalam keluarga yang semula
sehari-hari tinggal di rumah dan mengurus anak-anak serta memastikan
manajemen rumah tangga berjalan dengan baik, kini sebagian besar ibu
banyak yang juga bekerja di luar rumah membantu suami membiayai
kebutuhan rumah tangga. Tapi bukan berarti urusan dapur keteteran lo.
Kalau boleh saya mau berbagi tips dan trik untuk ibu bekerja (seperti
saya) yang tetap ingin menangani urusan makan anak-anak serta suami
sehari-harinya agar tidak hanya kuantitas namun kualitasnya juga
terjaga.
Nah, tips-tips di atas
berdasarkan pengalaman pribadi saya saja lo, mungkin ada Ibu-ibu lain
yang juga punya kiat sendiri yang lebih baik dalam manajemen dapur.
Selama ini langkah-langkah tersebut di atas sudah banyak membantu saya
mengefektifkan waktu saya di dapur. Semoga bermanfaat
Share dari http://ekyhandayani.blogspot.com/2009/11/tips-manajemen-dapur-untuk-ibu-sibuk.html
Di bawah ini langkah-langkah yang biasa saya lakukan:
1. Menyusun Menu
Hal ini wajib dilakukan. Sebelum
kita berbelanja bahan makanan, kita harus terlebih dahulu menyusun menu
sehingga belanja kita bisa terkontrol dan sesuai kebutuhan. Efisien dan
cermat. Agar lebih mudahnya, kita menyusun menu dalam seminggu. Contoh:
misalnya kesempatan kita berbelanja adalah tiap hari Sabtu, maka kita
susun menu harian dimulai dari hari Minggu hingga hari Sabtu minggu
depannya.
2. Membuat Daftar Belanja
Berpatokan dari daftar menu yang
telah disusun, kita bisa membuat daftar belanja. Misalnya untuk menu
sayur sop bahan-bahan yang harus dibeli adalah tetelan, wortel, buncis,
kentang dll. Bila daftar belanja sudah tersusun dengan baik, baru kita
ke pasar, atau supermarket untuk berbelanja. Bahkan kalau kita sudah
terbiasa dengan ritme ini; menyusun menu dan membuat daftar belanja,
kita bisa membuat kalkulasi pengeluaran dalam seminggu lo.
Seringnya yang paling memakan
waktu dalam memasak adalah menyiapkan bumbu, apalagi masakan tradisional
Indonesia biasanya kaya akan bumbu. Nah, agar kita tidak repot dan
menghabiskan banyak waktu saat harus memasak, kita siapkan dulu beberapa
bumbu jadi yang kita buat sendiri. Menyiapkannya sudah pasti pada akhir
minggu setelah belanja mingguan. Yang paling mudah adalah menyiapkan
bawang putih giling, bawang merah giling, serta cabe giling siap pakai.
Misal dalam seminggu kita sudah memperkirakan kurang lebih bawang merah
yang kita perlukan adalah 1/4 kg, maka setelah kita kupas semua bawang
merah tersebut, kita iris-iris tidak usah terlalu tipis, lalu kita
blender. Setelah diblender, kita didihkan sebentar di atas api kecil.
Angkat. Angin-anginkan. Setelah bawang merah giling dingin, simpan dalam
toples kedap udara. Masukkan dalam kulkas. Nah bawang merah instan
buatan sendiri ini kita bisa gunakan dalam seminggu. Hal yang sama kita
lakukan untuk bawang putih dan cabai. Tambahan lain; ketumbar, pala,
serta merica juga bisa kita giling dan simpan sebagai bumbu siap pakai
lo. Selain efisien (lebih murah daripada beli yang sudah dalam bentuk
bubuk di pasar) juga higienis.
4. Menyiapkan Bahan/ Sayuran
Setelah urusan bumbu beres,
sekarang tinggal urusan sayur-mayurnya nih. Supaya praktis, semua
sayuran saya kelompok-kelompokkan berdasarkan menu yang akan dibuat lalu
saya kupas, cuci dan potong-potong. Setelah itu saya masukkan dalam
kantung plastik dan saya beri label. Misal: sayur sop, atau sayur bayam
dll. Setelah itu plastik-plastik berisi sayuran yang telah saya labeli
tersebut saya simpan di dalam kulkas, siap diambil saat kita memasak.
5. Menentukan Jadwal Memasak
Sebagai ibu yang bekerja, waktu
kita di rumah sangat terbatas. Dengan waktu yang terbatas tersebut kita
harus pandai-pandai mengatur waktu antara urusan dapur dan urusan
keluarga. Jangan sampai urusan dapur beres tapi urusan keluarga
terbengkalai; kita tidak mempunyai waktu untuk bercengkerama bersama
anak-anak dan suami, sayang kan... Menurut pengalaman saya, ada dua
waktu yang terbaik untuk memasak bagi para ibu bekerja; sepulang bekerja
dan pagi hari sebelum berangkat bekerja. Kita bisa memilih
salah-satunya, tapi jangan menggunakan kedua waktu tersebut untuk dapur,
nanti bagian anak-anak dan suami mana dong? Kalau saya, menimbang bahwa
sepulang bekerja adalah waktu yang terbaik untuk mengecek PR anak-anak
dan melakukan obrolan keluarga, maka saya memilih waktu pagi hari untuk
memasak. Keburu nggak? Keburu dong, kan ada manajemennya... bumbu-bumbu
sudah ada yang instan made in sendiri, bahan-bahan sayuran juga sudah
dipotong-potong siap pakai, semua tinggal tumis, atau di rebus. Praktis
kan...
6. Alternatif Lain
Kadang pekerjaan saya mengharuskan
saya untuk dinas ke luar kota selama beberapa hari. Nah, pada saat-saat
seperti ini mau tidak mau urusan dapur saya serahkan kepada jasa
katering kepercayaan yang membolehkan kita menyusun menu sendiri. Proses
pencarian jasa katering ini juga saya lakukan pelan-pelan, mulai dari
menelpon, mendatangi tempat usaha untuk melihat kebersihannya serta cara
pengolahannya, hingga mencicipi menu. Satu syarat saya yang tidak bisa
ditawar: No MSG.
Share dari http://ekyhandayani.blogspot.com/2009/11/tips-manajemen-dapur-untuk-ibu-sibuk.html
0 komentar:
Posting Komentar