Selamat Datang di Blog LapakBunda

Dapatkan beragam berita dan artikel yang bermanfaat untuk Bunda dan keluarga

Rabu, 23 April 2014

Strategi Mengelola Kemarahan

Biasanya kita bertindak berlebihan karena kita memiliki harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri dan anak kita. Seperti para ibu pada umumnya, Anda mungkin merasa bahwa seorang ibu yang baik adalah ketika dapat mengurus segala situasi dengan tenang. Sebelum memiliki anak, Anda mungkin telah bersumpah untuk selalu bersabar dalam menjelaskan apa yang mereka harus lakukan dan jangan pernah mengucapkan, “Karena aku berkata demikian!” Atau Anda mungkin percaya (bukan tanpa alasan) jika seorang anak berumur 6 tahun dapat meletakkan pakaiannya dalam keranjang, bukan menaruhnya di lantai. Ketika hal itu tidak terjadi, Anda mungkin akan mengira ia malas karena ia tahu Anda yang akan melakukannya–dan inilah yang membuat emosi Anda naik hingga ubun-ubun.

Tetapi, rasa marah tidak selalu buruk. “Ini merupakan sebuah sinyal bahwa sesuatu pada hidup Anda tidak berjalan dengan baik, dan itu dapat menggembleng Anda untuk melakukan perubahan yang lebih baik,” ujar Lynne Knobloch-Fedders, PhD, direktur riset Family Institute at Northwestern University Evanston, Illinois. Seorang orang tua yang baik bukan mereka yang tidak pernah frustasi–namun orang tua yang menemukan cara untuk menghindari kegilaan dengan menggunakan strategi yang dapat menyelamatkan kesehatan mentalnya berikut ini.

Kenali Pemicu Amarah. 
Catatlah amarah Anda selama seminggu, tuliskan kapan dan dimana rasa itu muncul, dan juga apa yang Anda rasakan sebelum rasa marah itu terjadi. Apakah terdapat pola? Apakah emosi Anda meledak ketika Anda sedang merasa lapar? Catatlah petunjuk visual juga seperti mainan lego berserakan di sofa, pakaian kotor di lantai, atau tidak ada persediaan susu di kulkas. Hanya dengan bersikap sadar terhadap apa yang membuat Anda kesal akan membantu Anda bersikap lebih objektif terhadap situasi yang menyebalkan.

Memerhatikan Peringatan akan Badai. 
Kita semua merespons rasa stres dengan cara yang berbeda, jadi berusahalah untuk menyadari apa yang tubuh Anda katakan. Ketika Anda mulai merasa jantung Anda berdebar kencang atau perut terasa seperti diaduk-aduk, Anda dapat berkata pada anak-anak, “Mama akan marah; Mama butuh beberapa menit untuk menenangkan diri.” Jika memungkinkan, keluar dari kamar, melangkah keluar, atau hanya menutup mata Anda. Dr. Domar menjelaskan bahwa relaksasi singkat–relaksasi kuno seperti menghitung sampai 10 – akan berhasil dimanapun Anda berada: Tarik napas secara dalam dengan menggunakan hidung dan hembuskan dengan mulut. Ketika menarik napas, hitung secara perlahan dari satu sampai empat. Ketika menghembuskan napas, hitung mundur dari empat sampai satu secara perlahan.

Gennifer Birnbach di Yorktown Heights, New York, menyadari bahwa dirinya selalu bernapas dengan cepat sebelum ia meledak. “Jika saya mencoba untuk memakaikan baju anak-anak sehingga kita bisa datang ke suatu acara tepat waktu dan mereka mulai mengabaikan saya. Saat itulah saya mulai bernafas dengan cepat,” ujarnya. Segera saja, Birnbach pergi ke ruang tamu, memasang CD Motorhead, dan mulai menari ala robot. “Jika saya menyiasati diri saya untuk melakukan suatu hal yang konyol, anak-anak akan bergabung dan hal ini menjinakkan mereka. Kemudian mereka menjadi lebih mudah untuk mengikuti apa yang saya minta.”

Membuat Draft Rencana Damai. 
Tulislah hal berbeda apa yang Anda akan lakukan selanjutnya: Tawari si kecil yang sedang merengek (dan diri Anda) sebuah cemilan sehat sampai makan malam telah siap, atau bicara pada pasangan Anda untuk membantu Anda memaksa anak-anak bahwa pakaian kotor harus diletakkan di keranjang pakaian. Lyons yang selalu juggling dengan kelima anaknya, menemukan bahwa mendengarkan apa yang sebenarnya mereka butuhkan ketika mereka berteriak atau merengek akan sangat banyak membantu. Tidur siang? Sebuah pelukan? Penjelasan mengapa ia tidak boleh melemparkan yogurtnya ke lantai hanya karena tidak ada kismis di atasnya? “Dulu saya secara otomatis bereaksi seperti orang frustasi, ibu yang letih,” katanya.

Mendorong Tingkah Laku yang Anda Inginkan. “Kebanyakan dari kita adalah orang tua kuno–kita mengabaikan kelakuan yang baik dan memarahi yang tidak baik,” kata Debbie Gross, D.N.Sc., seorang profesor di John Hopkins School of Nursing and Medicine dan merupakan salah satu pendiri Chicago Parent Program dimana ia mengajar Effective Parenting Strategies. Dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa dalam sebuah 15 menit sesi bermain, para orang tua memberikan rata-rata 64 perintah.

“Apabila Anda membatasi jumlah peraturan Anda hanya yang terpenting saja, anak Anda akan mengikuti cara Anda,” ujarnya. Memberikan pujian tertentu (“Kamu sangat membantu mama ketika kamu membaca buku dengan tenang jadi mama bisa menyelesaikan pembicaraan”) dapat memenuhi permohonan Anda. Jangan berhenti sampai disana saja. Berikan pelukan dan ciuman untuknya. “Anak-anak biasanya menekan tombol emosi kita karena mereka menginginkan perhatian kita,” ujar Dr. Gross. “Sebuah waktu berdua akan menenangkan Anda dan si kecil.”

Ingatlah, Ini Bukan Masalah Pribadi. 
Lihat dari sudut pandang yang berbeda: Anak Anda tidak bermaksud untuk membuat Anda malu dengan menunjukkan tantrumnya saat Anda memberitahunya bahwa sudah waktunya untuk pulang. Anak Anda hanya seorang anak umur empat tahun yang sedang senang bermain dan benci jika harus pulang. Dengan begini, Anda harus merubah pembelaan terhadap diri sendiri yang sudah tertempel di kepala Anda (“Ibu-Ibu lain tidak harus berurusan dengan hal seperti ini”) menjadi sesuatu yang positif ( “Kejadian seperti ini dialami juga oleh para ibu lainnya; Aku bisa mengatasinya”).

Katakan Maaf. 
“Ketika anak-anak melihat Anda dapat mengatasi rasa marah, mereka akan belajar bagaimana mengatasi rasa marah mereka dengan cara mereka sendiri,” kata Dr. Knobloch Fedder. Tentunya, meminta maaf kepada mereka merupakan hal yang penting. Semuanya akan merasa lebih baik apabila Anda mengucapkan kalimat seperti, “Ibu merasa sangat sedih jika kamu menulis di dinding, tapi ibu tahu tidak seharusnya ibu berteriak seperti itu. Ibu minta maaf ya, dan mulai sekarang, ibu berjanji berusaha untuk bicara dengan tenang.” After all, esok hari merupakan hari yang berbeda (parentsindonesia.com)

Selasa, 22 April 2014

Tips Perawatan Perut Pasca Melahirkan

Kehamilan merupakan suatu hal yang dinanti-nanti oleh kaum wanita yang sudah menikah, bagaimana tidak karena dengan hamil lengkaplah sudah kebahagiaan bagi seorang wanita untuk menjadi seorang ibu yang sempurna.

Tapi seiring waktu berjalan, kehamilan dapat merubah bentuk tubuh seorang wanita, mulai dari dada, perut, pinggul dan paha akan semakin besar. Semua perubahan tersebut adalah wajar akibat adanya hormon kehamilan. Namun pasca melahirkan, seorang wanita dapat mengembalikan bentuk tubuhnya kesemula terutama daerah perut yang banyak mengalami perubahan bentuk.

Untuk mengecilkan perut pasca melahirkan dapat dilakukan secara alami, diantaranya :

Beras kencur dan kunyit
Beras kencur dapat membuat perut kembali singset/kecil, karena berus kencur dipercaya dapat mengecilkan rahim dan juga dapat mengurangi infeksi pada kandungan. Selain itu beras kencur juga dapat menghilangkan rasa lelah, letih dan dapat menambah nafsu makan.
Sedangkan kunyit berkhasiat dapat memulihkan peranakan/rahim pasca melahirkan. Dan juga bagus untuk orang yang sedang menstruasi karena dapat menghilangkan rasa lelah dan lesu dan menjaga kesegaran tubuh.
Kapur sirih
Kapur sirih juga berkhasiat untuk mengecilkan perut pasca melahirkan, caranya dengan mencampurkan 3 sendok makan kapur sirih dengan 2 sendok teh minyak kayu putih, aduk sampai rata dan ditambah perasan air jeruk nipis ( dari satu buah jeruk ), kemudian diaduk sampai jadi pasta encer. Lulurkan dibagian perut depan dan belakang tanpa ada gerakan memijat atau menekan, kemudian bungkus dengan handuk dan ikat dengan stagen atau kain panjang atau selendang. Sebaiknya dilakukan malam hari, untuk hasil yang maksimal lakukan selama dua bulan.

Siasat Belanja Garage Sale

Barang yang ditawarkan dengan harga miring, walaupun bekas, jika kualitasnya bagus pasti akan menggelitik siapapun untuk membawanya pulang. Ketika tetangga di dekat rumah mengadakan garage sale, mungkin Anda akan berhenti sejenak untuk mencari barang buruan di garasi rumah entah siapa yang dilewati. Jangan dulu kalap. Ada beberapa siasat yang harus Anda persiapkan agar perburuan di garage sale ini bisa optimal dan tidak menyesal di kemudian hari.

Tunai. Berbelanja barang bekas di garasi rumah orang sudah pasti harus dibayar tunai. Jadi pastikan Anda membawa uang tunai secukupnya. Namun saat baru datang, Anda bisa bertanya apakah si penjual memiliki mesin debit untuk bertransaksi.

Datang Lebih Awal. Jangan berharap ada stok barang yang sama dengan ukuran atau warna berbeda di ajang diskon seperti ini. Karena biasanya hanya ada satu barang untuk satu jenis, usahakan datang lebih awal dari pengunjung lainnya jika ingin mendapatkan barang terbaik.

Tawar! Oke, garage sale memang berarti harga pasti miring. Namun menawar barang adalah sepenuhnya hak Anda. Sekadar tip kecil, kesempatan menawar barang lebih banyak akan ada di hari terakhir.

Cek dengan Teliti. Ini super penting. Dengan harga miring, bisa dipastikan kondisi barang bekas tidak akan prima seperti baru. Jadi, pastikan Anda sudah mengecek kondisi barang dengan teliti sebelum membayarnya. Jika ada cacat, perhitungkan apakah barang tersebut masih layak dibeli dengan harga yang ditawarkan.

Senin, 21 April 2014

Menyelamatkan Anak dari Tindakan Pelecehan

Maraknya kasus pelecehan terhadap anak di Indonesia belakangan ini mewajibkan orangtua harus selalu mengawasi pergaulan anak. Namun tetaplah bijak dalam mengawasi semua kegiatan anak. Jika terlalu ketat anak akan merasa terlalu dibatasi, dimana perasaan tersebut malah bisa menimbulkan tindakan sembunyi-sembunyi di luar batas. Berikut ini cara menyelamatkan anak dari tindakan pelecehan.
Usia 2 sampai 4 tahun
Gunakan bahasa yang tepat. lupakan eufemisme (ungkapan halus pengganti ungkapan kasar). Katakan vagina untuk vagina dan penis untuk penis. Hal ini akan mengurangi potensi kebingungan dan meningkatkan kemampuan anak Anda saat berdikusi atau berhadapan dengan situasi yang berhubungan seksual.
Jelaskan apa itu area pribadi. Katakan padanya bahwa selain dirinya, orangtua, dan dokter (dan pengasuh jika anak Anda masih menggunakan popok), tidak ada yang boleh menyentuh bagian-bagian pribadinya. Jika ada yang berani menyentuh, beritahu bahwa ada orang yang akan marah.
Minta dia melindungi semua bagian tubuhnya. Apakah ada orang asing yang pernah mengacak-acak rambut anak Anda, sambil berkata “lucunya sekali rambutnya?” Anda mungkin akan bersikap sopan terhadap perilaku tersebut. Tapi itu momen tepat untuk mendidik. Katakan "Saya tidak merasa nyaman jika ada seseorang yang tidak saya kenal menyentuh anak saya" Ajari anak Anda untuk mengatakan "tidak" saat ada orang asing yang mau menyentuhnya.
Abaikan perasaan tabu seputar seksualitas. Misalkan anak Anda yang berusia 4 tahun bertanya dari mana bayi berasal, berikan jawaban singkat, jujur​​, dan sesuai dengan usia. "Daripada memberitahu anak bahwa dia belum cukup usia untuk mengetahui hal tersebut dan mengatakan terlalu banyak bertanya, Anda bisa bilang bahwa pertanyaan yang dia ajukan sudah melewati batas.
Usia 5 sampai 8
Perkuat batasan. Dukung anak Anda jika dia ingin mengatakan "Tidak, terima kasih" saat ada kerabat yang ingin memeluk atau mencium. Jika anak Anda menggeliat dan menjauh saat neneknya mau menciumnya, Anda dapat mengatakan, "sepertinya Vincent sedang tidak mau  dicium sekarang, tidak apa-apa kan nek?”
Abaikan perasaan bersalah. Jangan menunggu sampai Anda menungga ada sesuatu yang salah. "Anak-anak perlu tahu bahwa bukan kesalahannya jika ada orang yang pernah melecehkan secara seksual kepada mereka dan jika hal itu terjadi mereka bisa melapor kepada Anda," kata Jolie Logan, CEO Darkness to Light. Dengan begitu, Anda mematahkan ancaman paling kuat pelaku pelecehan yaitu “rasa malu dan takut.” Mandi adalah waktu yang tepat untuk berbicara tentang bagian tubuh dan batasannya. Bilang kepada anak "Ibu ingin orang lain tidak boleh menyentuh bagian pribadimu begitu pula sebaliknya kamu tidak boleh menyentuh mereka." Atau gunakan peristiwa terkini: "Ada orang dewasa yang suka melakukan hal-hal yang tidak pantas kepada anak-anak, dan itu tugas ibu sebagai orangtua untuk membuatmu aman. Kamu bisa bilang pada ibu jika merasa tidak nyaman atas perilaku orang lain."
Ajarkan keamanan internet. Banyak ahli menganggap anak-anak sekarang terlalu muda untuk online sendiri. Gunakan “parental control” untuk membatasi aksesnya, dan jelaskan bahwa orang lain tidak selalu memberikan data yang benar secara online. Minta anak Anda untuk tidak pernah mengungkapkan informasi pribadi, dan minta dia untuk memberitahu Anda jika ada yang pernah membuatnya merasa tidak nyaman tentang pesan yang diterimanya secara online. (parentsindonesia.com)

Kiat Memulai Bisnis Laundry

Bunda ingin punya usaha dirumah? Bisnis laundry bisa jadi pilihan dari sekian banyak peluang usaha yang sedang tren sekarang. Jangan sekedar ikut-ikutan, yuk simak artikel berikut supaya kita tahu seluk beluk detil sampai perhitungan modal + asumsi keuntungannya.
Bisnis Laundry merupakan bisnis rumahan yang belakangan ini sedang marak. Banyak orang yang berminat untuk bisnis ini, namun tak mengerti cara memulainya. Memang, memulai bisnis bagi pemula  gampang-gampang susah. Berikut ini merupakan  gambaran untuk memulai bisnis  Laundry.
Bisnis ini mengandalkan jasa, sehingga berorientasi pada kepuasan pelanggan. Mendapatkan pelanggan yang loyal merupakan suatu keberhasilan bagi bisnis ini. Sebelum melakukan bisnis ini, perlu untuk dilakukan survei kecil-kecilan terhadap pangsa pasarnya seperti profesi penduduk di sekitar lokasi, umur, penghasilan rata-rata, pendidikan, dan karakteristik konsumen. Survei bisa dilakukan secara langsung dan juga berdasar data-data sekunder untuk melihat seberapa besar pangsa pasar bisnis ini, dan mencari kemungkinan untuk di kembangkan.
Bisnis ini paling baik berlokasi yang dekat dengan kos-kosan mahasiswa, rumah sewa karyawan/ karyawati, salon, juga perumahan. Namun perlu dilihat apa saja yang menjadi competitor untuk bisnis ini seperti jasa cuci bulanan, laundry and dry clean. Buatlah daftar pesaing, selanjutnya analisis kelebihan dan kekurangannya.  Dari hasil tersebut dapat dijadikan dasar untuk bersaing yang baik.
Selanjutnya perencanaan promosi bisnis agar konsumen  mengetahui jasa yang bisa kita berikan.
Promosi dapat dilakukan dengan cara membuat leaflet, pamflet, promosi dari mulut ke mulut, spanduk, radio, arisan,. Untuk itu,perlu ditetapkan juga nominal budget promosi, seberapa sering dan cara yang paling efektif untuk menunjang bisnis secara konsisten.
Dalam hal penentuan harga, perlu juga diamati apakah pangsa pasar yang ada berorientasi pada kualitas produk atau pada harga. Bandingkan pula dengan harga kompetitor.Penetapan harga yang terlalu rendah belum tentu baik, karena tidak semua orang perduli dengan harga yang murah selain itu keuntungan menjadi sangat tipis. Salah salah malah dibilang murahan. Lebih baik memberikan harga rata-rata yang umum dipasaran dengan kualitas baik.
Untuk rencana operasional, susunlah peralatan-peralatan dengan efektif dan seefisien mungkin, untuk menghemat waktu pengerjaan, nyaman dan enak dipandang. Sementara itu, kebutuhan peralatan dan bahan penunjang seperti mesin cuci, timbangan, pengering, setrika, listrik yang menunjang, telepon, dan bahan habis pakai lainnya perlu dibuat secara rinci. Jika perlu, tetapkan kebutuhan minimal bahan habis pakai sebelum memesan kembali ke supplier.
Kalau anda merasa perlu untuk merekrut karyawan, maka rekrutlah karyawan yang kompeten serta berikan pelatihan yang memadai. Karyawan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis. Rancanglah sistem penggajian yang adil dan sesuai dengan beban kerja serta berikan bonus jika omset meningkat, karena hal ini dapat meningkatkan semangat kerja karyawan untuk memberikan yang terbaik.

Kiat-Kiat

Bisnis laundry merupakan bisnis yang  rentan dengan persaingan sehingga perlu kiat-kiat tertentu untuk menjalankan bisnis ini.  Berikut ini adalah beberapa kiat yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam menjalankan bisnis laundry.
1. Karakter
Pahami lebih detil karakteristik bisnis laundry ini. Seluk beluknya, dari air yang dibutuhkan, listrik, system bisnisnya,  serta apa saja faktor yang membuat orang berkeinginan membeli jasa laundry dan termasuk harga jual.
2. Perilaku Kompetitor.
Pelajari perilaku kompetitor atau pesaing. Di sini kita mesti tahu tentang harga jualnya. Misalnya saja, harga jualnya Rp 6.000, berapa keuntungan yang diperoleh dari harga tersebut. Tetapi yang penting,  kita mesti tahu mengenai hari-hari apa saja yang palinglaris dan yang paling sepi. Bahkan, jika dimungkinkan, anda perlu mencari tahu  jumlah karyawan yang dibutuhkan untukmenjalankan bisnis ini.Supaya Anda bisa dengan mudahmelakukan hal yang kurang lebih sama dengan pesaing Anda.
3. ATM.
Dalam suatu bisnis Anda tidak perlu melakukan hal yang baru samasekali. Yang perlu Anda lakukan adalah membuat ATM (Amati Tiru danModifikasi). Kalau Anda belum mampu melakukan modifikasi, lakukan saja pengamatan terlebih dahulu dan kemudian Anda lakukanpeniruan terhadapnya sesuai dengan kemampuan Anda.
4. Modifikasi
Jikalau Anda melakukan modifikasi, maka modifikasiyang perlu dilakukan adalah menjual dengan harga yang sedikit lebihmurah dari pesaing. Misalkan, pesaing atau pemain yang sudah lebih duluhadir menjual dengan harga Rp 6.000, sebaiknya Anda tidak menjual denganharga yang sama. Mungkin juallah dengan harga Rp 5.500. Supaya terlihat ada perbedaan. Tetapi kalau Andamenilai dengan harga itu ternyata membuat margin keuntungan menjaditipis, maka selayaknya Anda memberikan pelayanan yang lebih baik daripesaing dengan harga yang sama.
5. Diskon.
Berikan terhadap pelanggan yang mempunyai order yang cukup besar.  Jika satu hingga 3 kg tidakmendapatkan diskon, mungkin dengan pemesanan 5 kg Anda berikanpotongan harga setiap kilonya menjadi Rp 5.800. Ini akan sangat terlihatberbeda di mats konsumen.Prinsipnya, jangan pernah takutmembuat terobosan yang mungkin akan dinilai positif bagi konsumen.
6. Partner
Carilah partner bisnis atau orang yang dapat  diandalkan untuk membantu memasarkan jasa laundry tanpa harus menggajinya tetapi cukup dengan cara memberikankomisi terhadap penjualan.
7. Jujur  dan kesabaran
Sabar dan Jujur  merupakan kunci sukses sebuah usaha. Dua hal itu, akan menjadi salah satu sebab sebuah bisnis berumur panjang.  Namun, dua hal itu juga membutuhkan ketekunan . Karena sikap pantang menyerah, dan selalu berusaha sangat menentukan keberhasilan sebuah usaha.  Sabar, bukan hanya sabar menunggu datangnya pelanggan tetapi  sebuah usaha juga butuh kesabaran dalam mengelola, mempromosikan, menghadapi konsumenyang rewel dan lain sebagainya.  (Sumber: www.klipingku.com/ Sulistyawan)


Perhitungan Modal dan Asumsi Pendapatan dari Usaha Laundry

_______________

Kebutuhan Bisnis Laundry
Kecil
Sedang
 
 
Biaya Tetap
         
Sewa tempat
rumah sendiri
-
sewa +/- 1 th (bervariasi)
4,000,000
 
           
Peralatan
         
Mesin Cuci kapasitas 5-7 kg ( cicilan)
/bln 1 unit Electrolux (2th)
Rp.292,000
/bln 2 unit Electrolux (2th)
584,000
 
Setrika
2 unit
Rp.140,000
3 unit Phillips
450,000
 
Pengering  ( cicilan)
sinar matahari
-
/bln 1 unit Electrolux/ Modena (2th)
292,000
 
timbangan
1 unit
Rp.100,000
1 unit
100,000
 
Kendaraan/ Motor  ( cicilan)
milik sendiri
-
Cicilan /bln
350,000
 
Total Biaya Tetap
  532,000
  5,776,000
 
           
Biaya Variabel
         
           
Bahan Baku
         
Sabun 900 gr @35000 utk 60 kg baju
10 bh
350,000
20 bh
700,000
 
Pewangi 1L @ 15000
10 bh
15,000
20 bh
30,000
 
Plastik
1 paket
50,000
2 paket
100,000
 
ATK
  50,000
  100,000
 
Promosi
  200,000
  300,000
 
bensin
30 hari @ 5.000
150,000
30 hari @ 10.000
300,000
 
Telepon
  50,000
  75,000
 
Listrik
  200,000
  400,000
 
Biaya lain-lain
  100,000
  200,000
 
Maintenance
  150,000
  300,000
 
Tenaga kerja @500.000
2 orang
1,000,000
3 orang
1,500,000
 
Total Biaya Variabel
  2,315,000
  4,005,000
 
           
Total Modal Awal
  2,847,000
  9,781,000
 
_______________________
Target order tiap hari mencapai                                   20 kg


 Estimasi order  1 bulan                  = 30 x 20 kg    =  600 kg





 Target Pendapatan                        = 600 kg x Rp 5000 
    3,000,000

 Biaya Bulanan



 Biaya Variabel
                      2,315,000


 Biaya tetap yang dicicil
                         292,000


 Total biaya yang dikeluarkan per bulan
    2,607,000

 Laba per bulan

       393,000
 
       
 Target order tiap hari mencapai                                   40 kg


 Estimasi order  1 bulan                    = 30 x 40 kg =  1200 kg






 Target Pendapatan  = 1200 kg x Rp 5000 
    6,000,000

 Biaya Variabel
                      4,005,000


 Biaya tetap yang dicicil
                      1,226,000




    5,231,000

 Laba per bulan
         769,000
 
       
 Selanjutnya, kita analisis kelayakan bisnis ini secara sederhana dari hasil hitungan diatas




Return On Investment (ROI) merupakan alat pengukuran prestasi yang digunakan untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian yang dapat diperoleh dari investasi bisnis laundry kiloan ini, jika nilai positif (+) maka bisnis ini menguntungkan  .
 Sedangkan Payback Periode (PP) digunakan untuk menghitung periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan cash flow. 




 Modal Kecil
     
 ROI = (Laba/ Investasi) X 100%                 


  (393.000 / 2.847.000) X 100%          = 
13.80%






 Payback Period ( Investasi/Laba)               


PP = (2.847.000 / 393.000)               =
                              8 bulan


 dan dalam 2 thn kedepan asset akan bertambah berupa mesin cuci senilai Rp.5 jutaan 




 Modal Sedang
     
 ROI = (Laba/ Investasi) X 100%                 


 (769.000 /9.781.000) X 100%            = 
7.86%






 Payback Period ( Investasi/Laba)               


 PP  = (9.781.000 / 769.000)              =
                            13 bulan


 dan dalam 2 thn kedepan asset akan bertambah berupa mesin cuci dan pengering senilai Rp.15 jutaan

Sumber : Majalah Pengusaha Muslim, edisi Januari 2011, dari  kartikasari08.wordpress.com

Minggu, 20 April 2014

Tips Cara Menunda Penuaan Pada Area Mata

Wajah dan kulit di sekitar mata adalah area pertama yang menunjukkan tanda-tanda penuaan. Hal ini dapat membuat seseorang terlihat lebih muda atau lebih tua dari usia sebenarnya itulah sebabnya sangat penting untuk selalu menjaga area sekitar mata. Untungnya, ada banyak cara yang dapat di lakukan untuk membantu menunda penuaan pada daerah mata. Biarkan saya berbagi kepada Anda beberapa tips cara menunda penuaan pada area mata.

1. Jangan digosok.
Ketika memakai riasan mata dan produk perawatan kulit lainnya seperti krim dan serum, tepuk-tepuk dengan lembut produk ke daerah mata. Jangan menggosok. Saya ulangi, jangan digosok. Kulit di sekitar mata adalah yang paling sensitif, jadi jika terus-menerus menggosoknya, hal ini akan menyebabkan kulit keriput dan akhirnya meninggalkan garis permanen di bawah mata.

2. Jangan juling.
Berulang menyipitkan mata dapat menyebabkan garis-garis halus, kaki gagak dan kerutan di sekitar mata. Untuk mencegah menyipitkan mata, Anda harus mengenakan kacamata hitam ketika akan keluar pada hari yang cerah. Jadi jika Anda perlu untuk mendapatkan resep kacamata atau lensa kontak maka Anda mungkin harus melakukannya.

3. Gunakan Krim Mata.
Kulit di sekitar mata lebih sensitif daripada seluruh wajah, sehingga sangat penting untuk menggunakan produk yang diformulasikan khusus untuk daerah mata. Ini bukan praktik yang baik untuk menggunakan pelembab wajah secara teratur pada area mata sebab pori-pori di sekitar mata jauh lebih kecil dibandingkan dengan pori-pori di bagian wajah lainnya. Menggunakan pelembab wajah secara teratur pada area mata kadang-kadang dapat menyebabkan benjolan putih dan milia.

4. Tidur nyenyak.
Lingkaran hitam di bawah atau di sekitar mata biasanya disebabkan oleh kelelahan dan tidak cukup tidur. Untuk meminimalisir dan mencegah lingkaran hitam, penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup dan tidur teratur. Mendapatkan tidur yang cukup juga dapat membuat wajah terlihat segar dan awet muda jadi pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap hari.

5. Tinggikan kepala sedikit ketika tidur.
jika Anda tidur datar di tempat tidur dengan bantal datar di bawah kepala, atau jika Anda tidak tidur dengan bantal di bawah kepala, maka sampah di kulit dapat mengental di bawah mata. Mengangkat kepala sedikit dapat mencegah racun dari tubuh terakumulasi ke area mata.

Pahlawan dan Ibu RUmah Tangga

Pahlawan pastilah lahir dari rahim seorang ibu kendati tidak setiap ibu melahirkan pahlawan. Pahlawan tidak ingin mendapat sanjungan dan tanda jasa sebagai pejuang. Perjuangannya dilakoni secara lillahi ta'ala untuk mengusir kezaliman dan memajukan nusa bangsa dan agamanya.

Sikap seperti ini tentulah didorong oleh asuhan sekaligus doa restu ibunya yang tulus, tidak bulus. Karena itu, seorang pahlawan tidak meributkan balas jasa ataupun pensiun sebagai pejuang, juga tidak mempersoalkan jasadnya dikubur di mana.


Ibu rumah tangga (IRT) berpeluang melahirkan dan menjadi pahlawan. Dalam koridor emansipasi dan kesamaan jender, pahlawan yang dilahirkan bisa lebih banyak dan berkualitas. Ia bisa menggugat bukan hanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), melainkan juga perolehan hasil usaha pasangannya yang tidak wajar. Bisa juga ia menolak untuk bekerja di luar rumah ketika anaknya masih menyusui dan perlu pengasuhan.

Mungkin ini "ilusi" bila yang terjadi justru IRT "bosan" dengan statusnya yang dipandang "hina" dan kurang penghargaan sehingga menuntut bekerja di luar rumah dengan banyak meninggalkan anaknya. Padahal, bisa jadi statusnya diperlukan membangun generasi tangguh.

Intelektualitas IRT tampak semakin penting di era kemajuan peradaban seperti disampaikan almarhum KH Rusyad Nurdin pertengahan 1988. Fenomena yang ada memerlukan penjelasan yang dapat diterima nalar dan dipatuhi anak. Banyaknya kasus aliran sesat, anak yang menjadi pelaku ataupun korban kejahatan perlu dipandang sebagai upaya sistematis merobohkan konstruksi generasi bangsa.

Banyaknya ibu yang "gemar" menciptakan kegiatan di luar rumah untuk bisnis, karier, arisan, PKK, atau Dharma Wanita diharapkan tidak bersifat permanen agar tidak memudarkan "aura" IRT sebagai sosok mulia. Bisa jadi ketika masih belum punya anak, atau anaknya sudah dewasa kegiatan tersebut menjadi bagus. Sewaktu buah hati lahir dan merangkak besar, meninggalkan rumah bersama anaknya bisa mempererat ikatan keduanya sekaligus untuk refreshing dan tidak kurung batok. Namun, ketika dilakukan secara rutin, perlu ada kesepakatan baru di rumah tangga.

Mengubah "image"
IRT merupakan pekerjaan mulia yang kesadarannya datang terlambat. Secara nasional, ada Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang bisa menempatkan perempuan sesuai struktur dan kultur yang ada. Sebagai komunitas terkecil, keluarga bermotorkan ayah dan ibu. Ketika tugas mencari rezeki di pundak ayah, mengasuh anak bertumpu pada pundak ibu.

Dipilihnya ibu, tentu tidak lepas dari hubungan emosional terdekat dengan figur yang mengandung, melahirkan, dan menyusui. Hubungan emosional yang terus dibina dan dikembangkan dengan kapasitas intelektual yang memadai akan menjadikan seorang ibu mampu mendampingi, membentengi, dan memberikan solusi bagi persoalan yang dialami anak-anaknya.

Perkembangan anak secara psikologis ataupun biologis tidak bisa dibiarkan tanpa pengasuhan. IRT tentu saja tidak boleh kalah oleh banyaknya kelompok relawan yang mendeklarasikan diri sebagai pendamping anak ataupun remaja. Keberhasilan melakukan pendampingan diindikasikan dengan semakin banyaknya perilaku anak remaja yang saleh dan berkurangnya perilaku salah. Pertumbuhan jumlah anak remaja saleh yang semakin besar akan mendorong terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang baldatun thoyyibatun warrabun ghafur. Kehidupan semacam ini akan mempercepat juga pencapaian keadilan dan kemakmuran bangsa.

Barangkali IRT bukan "penganggur" dengan daster lusuh. Ketika dahulu ibu "dusun" melahirkan pahlawan, mestinya kini lebih banyak pendidikan yang semakin baik. Peran pemerintah menjadi sentral melalui program pemberdayaan perempuan. Sejarah pun menunjukkan bahwa IRT menciptakan pekerjaan yang dapat dilakukan sambil mengasuh anak melalui bercocok tanam. Konsep ini makin bertebaran dalam kehidupan modern di perkotaan, tinggal mengemas dan memanfaatkannya.

Mempersandingkan aktivitas suami-istri tentu lebih bermakna ketimbang mempersaingkan keduanya. KDRT mungkin saja lahir dari konsep "saing", bukan "sanding". Saling tuding atas kesalahan anak juga lahir darinya. Uang banyak dengan cara yang tidak halal bisa menjadikan asupan gizi anak tidak baik untuk pertumbuhan mental. Bila bangsa ini dijejali dengan anak yang bermental tidak sehat, apa kata dunia!

Anggota keluarga yang dimotori IRT perlu mempertanyakan sumber uang yang dibawa suaminya yang pejabat negara. Korupsi dan manipulasi uang rakyat dapat dicegah jika setiap IRT rewel dalam hal yang satu ini. Bisa jadi semua pejabat yang menzalimi, menguras uang rakyat atau jatah hidup bawahannya akan segera sadar bila IRT bertindak seperti itu.

Sentripetal-sentrifugal
Mendorong IRT mengasuh anak adalah tugas bersama. Pemberdayaan perempuan tentu tidak terlepas dari konteks tersebut. Perusahaan yang melarang suami-istri bekerja di sana bisa dikembangkan lagi. Banyak suami memilih berhenti bekerja untuk mengasuh sambil mengembangkan bakat pribadinya, seperti Bapak Ramadhan KH dan juga yang banyak dilakukan istrinya. Kondisi seperti ini perlu didukung pemerintah melalui insentif finansial, sosial, ataupun moral. Penghargaan semacam itu perlu diberdayakan di seluruh lini yang ada. Suami tidak perlu bangga dengan istri yang bekerja menyaingi dirinya, demikian sebaliknya, atau tidak boleh menghina istri ataupun suami yang berstatus IRT.

Terserah siapa yang mau jadi pahlawan. Yang lebih penting lagi adalah kesadaran menghargai pahlawan. Penghargaan yang dimaksud bukan dengan mengunjungi makamnya, melainkan teladan yang baik ketika ia hidup perlu "dilestarikan", sementara yang ditinggal belajar darinya. Ketika posisi ini diambil alih IRT, "jenderal" pun harus takzim kepadanya seperti Nagabonar. Dengan kelemahlembutan IRT, anak mendapat asah, asuh, dan asih dengan segenap jiwa raganya. Jika setiap IRT seperti itu, mungkin tidak ada cerita geng motor yang brutal, anak pelaku kejahatan, atau koruptor yang bicaranya tulus tetapi hatinya bulus.

Pemerintah perlu mendorong kegiatan PKK ataupun Dharma Wanita untuk tidak berlomba menciptakan kegiatan sosial yang berujung sok-sial karena tugasnya sebagai IRT jauh lebih mulia ketimbang kegiatan sosial itu sendiri. Keberdayaan IRT dalam mengasuh anak akan menjadikan lingkungan sosial sehat bagi banyak pejabat negara agar amanah dalam bertugas. Bisa saja pemerintah memilih pejabat dari keluarga dengan IRT yang baik dan sederhana, bukan dari yang royal dan arogan. Semoga banyak lahir pahlawan di negeri tercinta ini. Pahlawan dan Ibu Rumah Tangga


Oleh Asep Sumaryana

Sumber : Pahlawan dan Ibu Rumah Tangga http://bidanku.com/

Sabtu, 19 April 2014

Resep Homemade Strawberry Milk Shake

Milkshake adalah jenis minuman yang mencampurkan antara susu, soda, es krim, dan potongan buah. Minuman ini banyak disukai karena rasanya yang manis dan segar. Salah satu yang banyak diminati adalah milkshake strawberry.
Strawberry merupakan buah yang disukai hampir semua orang serta mudah didapat. Namun, Anda tidak harus menghabiskan banyak uang untuk membeli milkshake strawberry di restoran-restoran jika Anda bisa membuatnya sendiri di rumah.
Nah, bagi Anda yang berminat untuk mencoba, berikut ini adalah resep strawberry milkshake yang praktis dan tentunya nikmat.

Bahan-bahan :
- 250 ml susu cair dingin
- 8 sendok es krim strawberry
- 100 ml air soda dingin
- 500 g strawberry, cuci bersih.


Cara membuat:
- Pertama-tama, mulailah dengan memblender susu cair dingin.
- Campurkan es krim strawberry, buah strawberry, dan tambahkan air soda.
Proses memblender mungkin agak sedikit lebih lama. Hal ini untuk memastikan semua bahan tercampur sempurna dan bisa menghasilkan buih.
- Sesekali hentikan proses memblender dan lakukan pengecekan.
Jika dirasa sudah cukup lembut dan tercampur merata, maka Anda bisa mematikan blender.
- Kemudian, tuangkan milkshake dalam gelas, siap disajikan.

Nah, sangat mudah bukan cara membuatnya?
Milkshake strawberry sangat cocok disajikan saat siang atau sore hari dan tentunya nikmat jika dinikmati bersama keluarga di saat santai. Selamat mencoba. (ian)/perempuan.com

Usia Terbaik Anak Mengenal Komputer

Anak mulai tertarik mengutak-atik komputer, jangan langsung dilarang, Ma. Perlu Anda tahu, ada beberapa keuntungan belajar komputer sejak dini. Apa saja?

Sulit rasanya membayangkan kehidupan masa kini tanpa komputer. Tak heran kalau orang tua merasa perlu memperkenalkan anak pada komputer sejak dini agar anak tak tertinggal pesatnya perkembangan teknologi informasi. Orang tua menyadari, tantangan masa depan pasti akan lebih dinamis dan kompetitif.

Di Singapura, misalnya, sebagian orang tua dikabarkan mengalami sindrom “kiasu”, yaitu ketakutan berlebihan anak mereka akan tertinggal dari teman-temannya bila tidak diperkenalkan pada komputer sejak dini. Para orang tua ini berambisi agar anaknya menjadi jagoan komputer.

Akhirnya, belajar komputer bagi anak menjadi suatu kewajiban. Tentu saja ini kurang tepat, karena belajar komputer seharusnya dilakukan tanpa paksaan agar menjadi pengalaman menyenangkan bagi anak. Namun yang jelas, bisa mengoperasikan komputer telah menjadi realitas penting yang tak bisa dibantah.

Kalau begitu, seberapa dini sebenarnya anak bisa mulai mengenal komputer? Menurut Catherine dan Glenn de Padua, penulis Teaching Children Computer Literacy, banyak peneliti menyarankan usia 3 - 4 tahun sebagai usia terbaik untuk memulai pelajaran komputer pada anak. Di usia ini, anak sudah menguasai keterampilan hidup dasar, seperti berjalan dan berbicara. Karena itulah ia sudah siap mengeksplorasi komputer dan melakukan aktivitas coba-coba secara langsung.

Jangan heran kalau setelah beberapa kali pelajaran saja, ia sudah mampu mengoperasikan aneka program sendiri!

Lalu, apa saja keuntungan belajar komputer sejak dini bagi anak? Ini diantaranya:

- Meningkatkan keterampilan belajar. Penelitian menunjukkan, anak yang menggunakan komputer memiliki performa akademis lebih baik.

- Menstimulasi kreativitas dan imajinasi. Pemrograman komputer, walau sederhana akan terasa menantang bagi anak. Anak belajar mengidentifikasi masalah, menganalisa pilihan, dan memilih solusi terbaik. Batasan anak dalam membuat program hanyalah imajinasinya sendiri.


- Meningkatkan perkembangan kepribadian. Program komputer memungkinkan anak melakukan kesalahan, memperbaiki, dan mencoba lagi tanpa takut dimarahi. Anak jadi terbiasa berani mengambil risiko, memiliki sifat yang lebih independen, dan lebih percaya diri.

Selain manfaat positif, tentu saja ada risiko dampak negatif komputer pada anak. Bisa jadi ia lebih senang duduk di depan komputer seharian daripada melakukan hal-hal lain. Di sinilah peran Anda untuk menyeimbangkannya dengan kegiatan lain. Jadi, anak tetap terasah kemampuannya di bidang lain, seperti keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi.
(parenting.co.id)

Jumat, 18 April 2014

Manfaatkan Waktu Bersama Anak, Jangan Biarkan Kesempatan Berlalu!

Anak-anak tidak diminta untuk dilahirkan. Mereka tidak bisa diajak berkonsultasi. Sengaja atau tidak, kita mengundang anak-anak masuk dalam kehidupan kita. Saat anda berhenti dan memikirkannya, setelah mereka ada disini, kita berutang kepada mereka untuk memberi mereka waktu, perlindungan, kasih sayang dan perhatian yang sangat mereka butuhkan agar bisa berkembang.

Akan tiba waktunya mereka tidak akan meminta anda membacakan dongeng untuk mereka lagi, ingin duduk dipangkuan anda dan tertidur, bermain sepak bola bersama anda, atau meminta anda memperbaiki sepeda mereka. Dan mungkin aneh rasanya, semua hal yang saat ini anda usahakan dengan keras akan anda rindukan saat itu. Akan tiba waktu saat anda sangat ingin membacakan dongeng untuk mereka...kata demi kata, sampai habis! Anda akan bertanya-tanya mengapa anda pernah merasa bahwa membaca buku dongeng sebelum tidur (untuk ke-27 kalinya) terasa sangat membosankan sehingga anda berlaku curang dengan membalik tiga halaman sekaligus.

Tahun-tahun yang anda alami bersama anak anda akan habis dan berlalu sebelum anda menyadarinya. Meskipun rasanya seperti baru kemarin ketika pertama kali  menggendongnya, anak sulung sudah pergi dari rumah untuk kuliah dan anak kedua akan segera meninggalkan rumah. Kita cukup sering mengingatkan diri sendiri  tentang kenyataan ini setiap kali anak-anak meminta melakukan sesuatu bersamanya, atau ingin berbincang-bincang atau hanya ingin duduk dan menonton TV bersama-sama.

Mungkin kita merasa tidak benar-benar memberi waktu untuk memenuhi semua tuntutan anak-anak kita. Dilihat dari semua telepon yang menyita waktu dan tenaga untuk bekerja, membantu salah satu dari mereka mengerjakan pekerjaan rumah atau mengajak mereka menonton film mungkin terlihat tidak terlalu kita prioritaskan. Namun kesenangan sementara itu akan berubah. Suatu saat nanti dan itu tidak akan terlalu lama lagi, kita yang akan menelepon dan menanyakan apakah mereka terlalu sibuk untuk datang kerumah pada akhir pekan. Bukan kita yang mengusahakan waktu luang untuk mereka, melainkan mereka yang akan berusaha (kita berharap!) agar punya waktu untuk kita para orang tua diantara jadwal dan acara mereka yang sibuk.

Rumah akan kosong sebelum anda menyadarinya. Tidak seperti uang, waktu tidak bisa disimpan atau dipindahkan kehari atau tahun berikutnya. Waktu tidak akan tinggal diam, betapapun sibuknya anda dalam pekerjaan, di rumah, atau hal-hal lain sekalipun anda berusaha mendapatkan promosi agar bisa lebih mencukupi keluarga anda dengan perlindungan,kenyamanan, dan waktu untuk masa depan. Jadi jangan izinkan pekerjaan rumah tangga, kantor, belanja, olahraga, hobi, teman-teman, mobil atau hal-hal lainnya sangat mendominasi kehidupan anda sehingga anda tidak punya cukup waktu bersama anak-anak. Jangan tunda lagi menyisihkan waktu bagi mereka saat ini, berharap anda bisa menggantikannya nanti. Mereka akan segera menjadi dewasa, meninggalkan rumah, dan kesempatan anda akan pergi selamanya. Dan anda masih tetap bekerja sepanjang hari menunggu 'kesempatan besar' itu.

Jadi, manfaatkanlan waktu sebaik-baiknya bersama anak, ketika waktu dan kesempatan itu masih ada. Karena jika hal tersebut, tidak kita manfaatkan, kita tidak bisa memutarbalikan waktu tersebut.

Sumber : Manfaatkan Waktu Bersama Anak, Jangan Biarkan Kesempatan Berlalu!(bidanku.com)

Perhatikan Ini Sebelum Bawa Anak ke Kantor

Pernakah Anda membawa anak Anda ke kantor?

Tentunya ini sangat sering sekali dilakukan oleh para orang tua khususnya ibu. Para ibu yang membawa anaknya ke kantor dikarenakan anaknya tidak ada yang menemani lantaran babysitter yang pulang kampung dan tidak ada orang.

Tentunya ini sangat membuat Anda sebagai seorang ibu kepikiran meninggalkan anak yang masih kecil dan masih butuh pengawasan, karena untuk mengantispasi agar tidak terjadi hal yang diinginkan.

Pekerjaan kantor yang tidak bisa ditinggalkan hal ini mau tidak mau Anda sebagai ibu harus membawa anak ke kantor, meskipun memang akan terasa repot. Yang perlu Anda perhatikan ketika membawa anak ke kantor pastinya hal yang pertama adalah ijin dari atasan Anda.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membawa anak ke kantor:

1. Beri pengertian kepada anak tentang apa saja yang boleh ia lakukan selama ikut ke kantor bersama orang tuanya. Ini mengantispasi anak berbuat sesuatu yang bisa menganggu aktifitas kerja orang lain.

2. Berikan anak suatu kegiatan selama anak Anda di kantor, misal berikan dia kertas dan crayon untuk menggambar atau sediakan video game/mainan yang bisa membuat anak tetap anteng saat di kantor.

3. Membawakan bekal makanan dan minuman selama untuk anak selama di kantor.

4. Jika ada waktu senggang coba ajak anak Anda untuk keluar kantor atau sekedar bercerita sedikit saat waktu luang. Ini untuk menghindari anak mengalami kebosanan.

5. Jika anak mengantuk sebaiknya Anda bisa meminjam ruang kosong dan menitipkan kepada orang yang sudah Anda kenal di kantor untuk menjaga anak Anda.

Bila atasan tidak bisa mengijinkan Anda untuk membawa anak ke kantor dan suami Anda pun juga tidak memungkinkan, alternatif yang bisa Anda lakukan adalah menitipkan anak ke tempat penitipan anak yang sudah terpecaya.
(Jun/perempuan.com), img source: theguardian

Kamis, 17 April 2014

Ayo, Hargai Hasil Karya Anak

Tanpa disadari kritik dan saran orangtua terhadap anak memiliki pengaruh buruk bagi si kecil. Kesalahan dalam mengungkapkan kritik dan saran dapat membunuh antusiasme si kecil.

Bila si kecil dengan wajah berbinar-binar menghampiri Anda lalu memamerkan karyanya yang "spektakuler" berupa kartu, lukisan pegunungan atau lainnya. Apapun bentuknya, si kecil merasa bangga dan tidak sabar lagi ingin memamerkannya kepada orang yang paling dekat di hatinya.

Sikap yang ditunjukkan orangtua dalam menghadapi situasi tertentu sangat mempengaruhi si kecil. Kadang orangtua justru yang merusak suasana sebab memberikan kritik terhadap karya tersebut secara berlebihan seperti gambarnya kurang ini, tulisannya kok begitu dan sebagainya. Membuat si kecil patah hati dan melangkah pergi dengan kepala menunduk. Bahkan mungkin anak berjanji dalam hati tidak akan pernah mencoba lagi untuk membuat yang lebih baik.

Memang evaluasi dan kritik positif juga diperlukan untuk mendorong semangat si kecil agar dapat melakukan yang lebih baik pada kesempatan berikutnya, tapi Anda tetap harus berhati-hati agar si kecil tidak tersinggung. Jika antusiasme si kecil dalam belajar dan mencoba dipatahkan dengan kritik yang terlalu pedas, sulit bagi si kecil untuk menumbuhkan semangat itu kembali.

Akan lebih baik jika orangtua memandang sisi positif dari usaha yang dilakukan si kecil dan berikan dukungan semangat agar si kecil meningkatkan kualitas hasil karyanya tersebut.
(perempuan.com)

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Berbahaya Bagi Kesehatan

Beberapa kebiasaan sehari-hari bisa menyebabkan gangguan kesehatan tanpa Anda sadari.
Menyilangkan kaki saat duduk atau memakai jeans yang terlalu ketat mungkin terdengar sepele namun kebiasaan tersebut bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu.

Ini enam kebiasaan tak sehat yang sebaiknya Anda hindari, yang dirangkum Wolipop dari berbagai sumber.

1. Menyilangkan Kaki Terlalu Lama Saat Duduk Berdasarkan penelitian, duduk dengan kaki menyilang bisa meningkatkan tekanan darah. Menyilangkan kaki saat duduk bisa meningkatkan tekanan darah systolic (tekanan ketika jantung berdetak sambil memompa darah) hingga 7 persen, dan tekanan darah dialostic (tekanan antara saat jantung berdetak dan detak berikutnya) 2 persen. Sebaiknya hindari menyilangkan kaki di lutut lebih dari 15 menit dan jangan duduk dengan posisi sama dan di tempat yang sama lebih dari 45 menit. Sesekali berdiri dan berjalanlah, baik itu ke toilet, pantry untuk mengambil minum atau sekadar menyapa rekan kerja di meja lain.

2. Tidur dengan Posisi Tengkurap Sepanjang Malam Posisi tengkurap memang lebih memudahkan orang untuk cepat tertidur, namun tidur terlalu lama dalam posisi ini sebaiknya tidak dilakukan. Leher akan berada di posisi yang tidak alami sebagaimana anatomi tubuh asli manusia dan itu bisa mengganggu sirkulasi darah. Posisi tidur yang baik adalah celentang, atau menyamping dengan bantal guling di antara kaki sebagai sanggahan.

3. Memakai Ikat Pinggang Terlalu Kencang Ikat pinggang yang terlalu kencang bisa mengganggu pencernaan Anda. Terlebih lagi jika dipakai terlalu lama, ikat pinggang akan menekan perut serta organ di dalamnya. Akibatnya proses pencernaan tidak berjalan dengan baik. Kenakan ikat pinggang dengan ukuran yang normal. Membuat Anda duduk dengan nyaman, tidak sulit saat membungkuk dan bisa bernapas dengan normal.

4. Langsung Meregangkan Tubuh Saat Bangun Tidur Saat bangun tidur, yang biasa dilakukan banyak orang adalah meregangkan tubuh, atau istilah sehari-harinya 'ngulet'. Kebiasaan ini ternyata bisa merusak persendian pada tulang belakang; mengakibatkan sakit punggung dan leher. Setelah bangun tidur, akan lebih baik bila Anda langsung bangun, berjalan di sekeliling rumah dan beraktivitas ringan seperti minum air putih atau gosok gigi.

5. Membawa Tas Tangan di Sisi yang Sama Kebanyakan orang terbiasa membawa tas tangan atau tas yang disampirkan di bahu pada sisi yang sama. Misalnya hanya di bahu sebelah kanan atau kiri. Kebiasaan ini bisa mengakibatkan ketikdakseimbangan otot dan menyebabkan nyeri juga pegal. Sebaiknya jangan membawa barang terlalu banyak di dalam tas dan bawa tas bergantian antara bahu kanan dan kiri agar terhindar dari cedera maupun sakit permanen pada bahu maupun punggung.

6. Memakai Jeans Terlalu Ketat Skinny jeans atau jeans yang potongannya ketat di tubuh memang menjadi tren fashion saat ini. Namun jika terlalu sering, atau setiap hari dipakai bisa menyebabkan masalah pada kesehatan. Jeans ketat akan membatasi gerak tubuh Anda dan membuat aktivitas kurang nyaman dilakukan. Belum lagi jeans yang terlalu ketat juga berpotensi menghambat peredaran darah. (hst/eny)

wolipop.detik.com

Rabu, 16 April 2014

Manfaat Anak Hujan-hujanan

Mungkin hampir semua Mama melarang anaknya hujan-hujanan. Biasanya alasan Mama melarang adalah karena air hujan kotor dan takut anak terkena demam atau pilek.

Sesekali memperbolehkan anak bermain hujan itu baik juga lho, ma. Saat bermain hujan, tubuh anak berupaya mengimbangi perubahan suhu yang drastis, sama juga dengan mandi air dingin. Dengan membiarkan anak sesekali bermain hujan, maka tubuhnya akan lebih mampu berdaptasi dengan hujan (suhu dingin). Walau begitu, tetap saja kondisi tubuh anak harus diperhatikan jika mau bermain hujan.

Jika anak sedang kurang sehat lalu hujanan-hujanan, maka daya tahan tubuhnya akan menurun dan menjadi lebih mudah sakit. Namun, sekalipun anak jatuh sakit karena bermain hujan, dalam beberapa hari tanpa diberi obat pun biasanya sudah sehat kembali.

Sebenarnya, Ma, bukan bermain hujan yang menyebabkan anak sakit, melainkan terpapar kuman penyebab penyakit. Kuman penyakit itu sendiri dating dari air kotor, yaitu air hujan yang keluar melalui pancuran atap atau air banjir karena mungkin sudah tercampur dengan berbagai kotoran. Terlebih lagi air banjir itu sendiri, sangatlah berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diare dan leptospirosis (penyakit ini biasanya tersebar di kawasan tropis dan subtropis, terutama di daerah-daerah pasca banjir atau yang berdekatan dengan genangan air).

Jadi, Ma, boleh-boleh saja membiarkan anak sekali-sekali bermain hujan, asal hujannya adalah yang langsung jatuh dari langit dan anak selalu mendapat asupan gizi seimbang dan istirahat cukup. Karena mungkin saja, kegembiraan anak yang didapat saat bermain hujan lebih besar daripada saat ia bermain di playground.

(parenting.co.id)

Keuntungan Punya Anak Usia ABG

Konon anak pra-remaja yang seringkali disebut ABG `hobi` menciptakan tantangan bagi para mama. Namun jika anak Anda berusia 11 hingga 15 tahun, jangan berkecil hati. Ada banyak hal seru yang hanya akan Anda di fase ini, berikut di antaranya:

1. Anda memiliki Teman Baru

Berbeda dengan fase sebelumnya, kali ini makan bersama di restoran bisa berisi obrolan seru tentang berbagai topik. Tidak lagi penuh dengan kekhawatiran anak Anda membuat ribut seisi restoran dengan tangisannya ataupun bingung memilihkan menu makan anak yang kurang variatif. Kalau mereka perlu ke toilet, Anda juga tidak perlu repot membantunya lagi! Coba ini: pergi nonton bioskop berdua anak, pilih film yang sesuai dengan usianya. Jangan film untuk anak kecil ya, ‘Ma!

2. Tidak Lagi Menjadi ‘Asisten Pribadi’

Justru Anda-lah yang memiliki asisten sekarang. Si pra-remaja sudah cukup mandiri dan mengerti instruksi yang cukup kompleks. Membersihkan kamarnya, membantu mencuci piring, membuang sampah hingga membuat makanannya sendiri. Mama tidak perlu merasa bersalah jika ia dengan senang hati melakukan itu semua. Justru dengan memberinya kesempatan membantu kegiatan rumahtangga, akan tumbuh kepercayaan diri dan perasaan berguna. Coba ini: beri ia tantangan berupa tugas yang agak sulit tapi masih aman untuk dilakukan. Lita, mama dari Keenan (11) pernah menawarkan apakah Keenan mau memperbaiki gagang pintu. Ternyata ia berhasil melakukannya hanya dengan membaca petunjuk dari buku. Tidak hanya bangga, Keenan juga merasa puas karena berhasil menaklukkan tantangan tersebut.

3. Mengenal Minat Baru

Anak pra-remaja memiliki semangat tinggi untuk menggali minat dan bakatnya, bisa di bidang olahraga, seni, bahkan permainan. Terkadang minat anak Anda bisa jadi suatu hal yang sama sekali baru di lingkungan keluarga. Menjadi orang pertama atau orang terkini yang mengenal suatu bidang membuat ia menjadi narasumber yang paling up-to-date. Sebagai ‘guru’ bagi anggota keluarga yang lain, ia akan bersemangat menerangkan hobi barunya. Coba ini: tekuni hobi bersama-sama. Kenalkan ia dengan hobi Anda atau Anda selami hobi barunya. Menjalankan hobi bersama tidak hanya menyenangkan namun juga meningkatkan hubungan baik orangtua dan anak.

4. Ia Ingin Membantu

Salah satu cara untuk memenuhi rasa ingin tahunya yang begitu besar, Anda bisa melibatkan anak pra-remaja pada kegiatan sosial. Ia dapat melihat dunia dari sisi yang berbeda dan merasa berguna. Coba ini: tunjukkan betapa bangganya Anda pada kegiatan sosial yang ia lakukan. Sesekali cobalah ikut terlibat dalam aksinya. Mengajak ia mendatangi pameran yang diprakarsai lembaga nirlaba untuk pencarian dana juga memperkaya pengetahuannya. Ia bisa mengenal berbagai aktivitas sosial tingkat dunia (redcross, unicef, dll) karena pada pameran itu biasanya terdapat berbagai presentasi yang mudah dipahami.
(parenting.co.id)

Sabtu, 12 April 2014

Cara Sederhana Mengelola Keuangan Keluarga

Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami keluarga muda, apalagi di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan berumahtangga. Belum lagi si kecil tak lama kemudian hadir di tengah Anda dan pasangan. Benarkah masalahnya terletak dari besar-kecilnya pendapatan keluarga? �Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang,� ungkap Ligwina Hananto, ahli perencanan keuangan dalam sebuah acara Ayahbunda beberapa waktu lalu. Ternyata, dalam kenyataan, seorang ayah yang berpenghasilan ratusan juta rupiah bisa mengalami shock ketika menemukan uangnya tinggal Rp. 500.000,00 sebelum akhir bulan. Ligwina memberikan beberapa kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana: 1. Pahami portfolio keuangan keluarga Anda. Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil. 2. Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut. 3. Pikirkan lebih seksama pengertian antara �butuh� dan �ingin�. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom �kebutuhan� dan �keinginan� dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak. 4. Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif. 5. Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain. 6. Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya. 7. Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari. 8. Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga �selangit�. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal! (Ayahbunda.co.id)

Jumat, 11 April 2014

Disiplinkan Anak dengan Cara yang Etis

Para orangtua pasti ingin agar anak-anak mereka menjadi anak yang disiplin atau patuh terhadap mereka. Anda sebagai orangtua akan memastikan dan mengajarkan kepada anak mereka bagaimana cara berperilaku yang sopan dan bertutur kata yang baik.

Namun terkadang ada beberapa kesalahan yang dilakukan para orangtua di dalam mendisiplinkan anak-anak mereka. Hal-hal inilah yang harus dihindari para orangtua saat mendidik anaknya.

Jangan melanggar aturan yang telah Anda buat

Sebagai orangtua, Anda adalah panutan bagi anak-anak Anda. Di kala Anda melarang anak Anda untuk melakukan atau menyuruhnya untuk berbuat sesuatu, Anda sendiri juga harus menaati dan melakukannya.

Misalnya, Anda mengharuskan anak Anda untuk gosok gigi sebelum tidur, bangun pagi atau melarang anak Anda bermain di malam hari, membuat aturan jam belajar dan lain sebagainya.

Anda sendiri harus menaati hal-hal yang kiranya Anda bisa lakukan sebagai panutan untuk anak Anda dan janganlah sering Anda melanggarnya, karena jika Anda melanggarnya secara terus-menerus, maka anak Anda akan berpikir bahwa dia juga bisa melakukannya dan kembali lagi untuk tidak disiplin dalam aturan-aturan yang Anda buat.

Akan tetapi, sebelum menasehati atau membuat aturan untuk anak Anda, sebaiknya Anda berinstropeksi kepada diri Anda sendiri terlebih dahulu. Apakah Anda sudah benar dalam memberi contoh dan apakah Anda sudah mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, agar tidak dicontoh oleh anak-anak Anda nantinya.

Jangan asal memberikan hukuman

Hukuman harus sesuai dengan apa kesalahan yang diperbuat oleh sang anak. Terkadang dalam mendidik anak, para orangtua bisa kelewatan dalam memberi hukuman. Memberikan hukuman kepada anak terkadang dapat menimbulkan trauma atau luka kepada sang anak, apalagi hukuman yang diberikan sangat amat keras kepada anak Anda.

Hal ini akan menimbulkan rasa takut sang anak ataupun juga rasa benci anak kepada Anda. Sebaiknya, dengarkan penjelasan anak Anda sampai selesai terlebih dahulu dan suruhlah dia untuk berkata jujur. Kemudian nasehatilah anak Anda dengan baik agar tidak mengulangi perbuatannya kembali.

Beri penjelasan yang baik kepada anak Anda mengapa hal tersebut tidak baik dan apa akibatnya jika terulang kembali. Berikan dia penjelasan juga akan konsekuensi yang akan didapat jika anak Anda mengulangi kesalahannya.

Jangan memarahi anak ketika sedang emosi atau banyak masalah

Ketika kita sedang emosi, lelah, banyak pikiran ataupun mendapat berbagai masalah di dalam keseharian kita. Kita akan sangat amat sulit untuk berpikir lebih jernih dan meredam emosi yang ada dibenak kita.

Hal-hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat kita hindari tentunya. Di kala hal tersebut sedang melanda para orang tua dan tiba-tiba sang anak melakukan kesalahan.

Kebanyakan dari para orangtua tidak dapat meredam emosi mereka dan dapat memberikan hukuman yang berlebih kepada sang anak agar tidak kelewatan ketika memarahi atau memberi hukuman yang berlebihan kepada anak.

Sebaiknya para orangtua harus bisa menenangkan pikiran terlebih dahulu, istirahatkan badan Anda jika bisa, kemudian cobalah untuk melupakan sejenak masalah dan lelah yang melanda.

Kemudian baru Anda bisa menasehati anak Anda. Bicarakan baik-baik tentang kesalahan yang dia perbuat dan temukan solusinya. (or)
(Perempuan.com)

Kurangi Kebiasaan Makan Garam

Tubuh Anda hanya perlu sedikit garam agar berfungsi normal. Terlalu banyak garam memicu hilangnya kalsium dan meningginya tekanan darah, meningkatkan risiko terkena stroke, sakit jantung dan sakit ginjal. Konsumsi aman per hari, menurut Institute of Medicine, Amerika:


•1.500 mg untuk orang dewasa dan anak lebih besar
•1.200 mg untuk si empat hingga delapan tahun
•1.000 mg untuk anak umur satu sampai tiga tahun

Sayangnya, kebanyakan orang Amerika makan sampai 4.000 mg per hari. Untuk mengurangi konsumsi:

•Gunakan bagian tanaman, rempah-rempah, perasan jeruk (nipis dan sebagainya), dan bawang (atau bubuk bawang putih) untuk membumbui makanan.

•Bilas sayuran dan kacang-kacangan dalam kaleng.

•Periksa kadar garam dalam kemasan sehingga Anda tahu persis berapa banyak konsumsi Anda.

•Jangan cuma perhatikan di tempat yang itu-itu saja sebab garam bisa terdapat di tempat yang tidak terduga-duga: ½ cangkir puding instan mengandung garam sebanyak 360 mg, serta seporsi panekuk dari beberapa campuran berisi 700 mg garam.

•Pilihlah makanan yang sudah dikurangi atau sama sekali tidak ditambahkan garam

(parenting.co.id)

Kamis, 10 April 2014

Anak Tak Mau Membantu di Rumah

Anak perempuan saya (8) selalu menolak mengerjakan pekerjaan di rumah, padahal, saya bekerja. Adakah triknya? - Fiona, Bogor

Jawab:
Anak usia ini mulai mencari identitas diri alias jati dirinya. Pada masa perkembangan  ini, sering terjadi pertentangan dengan lingkungannya. Ia melakukan sesuatu semaunya sendiri.

Nah, dalam proses perkembangannya, ada yang sesuatu yang berubah, baik secara fisik mau pun psikologis. Misalnya, fisiknya tiba-tiba menjadi besar atau sering diberi label dengan mengatakan, “Kamu sudah besar. Masih aja susah dibilangin.  Berkali-kali disuruh membersihkan kamar, tapi selalu aja tidak dilakukan,” dll. Itu sebabnya, dalam perkembangannya terjadi pertentangan.

Dalam proses pencarian jati dirinya ini, perkembangan yang akan muncul adalah emosi. Ketika emosi itu aktif atau bergerak, anak berusaha mengendalikan. Jika dalam prosesnya ada intervensi orang tua atau lingkungan dengan menekan, memarahi, atau meremehkan, emosi tersebut akan bekerja dengan keras dan pada akhirnya anak dikendalikan emosi dan bukan anak yang mengenadalikan emosi.

Contoh anak mengendalikan emosi adalah ketika disuruh melakukan sesuatu, ia malah marah, cemberut, menendang, atau membanting pintu. Lalu, dia melakukan apa yang disuruh. Ini merupakan suatu bentuk anak telah berjuang melawan emosi penolakan.

Bila anak melakukan dan mendapat apresiasi, secara otomatis ia merasa berhasil. Sebaliknya,  jika setelah melakukan sesuatu, anak dimarahi atau penerimaan orang tua tidak baik, ia akan merasa dirinya gagal melawan dan akhirnya melarikan diri dari pengendalian emosi dan mengikuti emosinya.

Bagaimana cara menghadapinya? Ketika Anda ingin menyuruh, perhatikan apa yang dilakukan anak, berinteraksilah dengan dirinya, ia sudah menerima kita, dan barulah Anda menyuruhnya. Akan lebih baik lagi jika Anda mendengarkan apa yang dikatakannya dan berinteraksilah dengan sentuhan (Anda tidak perlu berbicara atau memberi nasehat ketika menyentuhnya).

Apa lagi? Jadikan anak sebagai teman dan sahabat, sehingga ia siap mengekspresikan apa yang dirasakan. Lalu, perkenalkan emosi yang sedang bergerak. Misalnya, saat kesal, katakan saja, “Kamu sedang kesal, ya?” atau “Kenapa? Lagi marah?” Jangan lupa, berikan senyuman, selalu menatap matanya, dan mulai menyuruh dengan satu perintah.

Konsultan: Drs. Abubakar Baraja, Psi (parenting.co.id)

Jajanan Sekolah Sehat Untuk Anak

ajanan-jajanan yang ada di sekolah memang sangat menarik bagi anak, namun tak sedikit yang berbahaya bagi kesehatan mereka.

Mi instan, gorengan, ‘sosis-sosisan’, nugget, cilok dengan cocolan saus, cimol ditaburi bubuk oranye, minuman sachet siap olah, snack gurih yang mengandung MSG, dll. Itulah kira-kira macam-macam jajanan yang ditemukan di sekolah-sekolah sekarang ini. Harganya pun sangat murah sehingga anak semakin tertarik untuk mencoba.

Semua keasyikan itu sebenarnya berbanding terbalik dengan kualitas jajanan. Selain enak di lidah, jajanan-jajanan tadi juga dihargai murah. Namun, sudah dipastikan dapat membahayakan kesehatan anak, baik dari segi keamanan komposisinya maupun kebersihannya.

Masalah yang satu ini bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah dan orangtua murid saja lho, Ma. Walaupun lokasinya ada di sekolah dan sekitarnya, pemerintah juga mengemban tugas dalam mengawasi makanan maupun minuman yang disediakan bagi anak di sekolah. Pemerintah itu sendiri mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, bahkan sampai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) .

Adapun, untuk memperbaiki kualitas jajanan dan kantin sekolah, pada 31 Januari 2011 lalu, BPOM telah menggagas aksi nasional yang disebut dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS). Aksi ini dilakukan di sekitar 18 ribu SD dan Madrasah Ibtidaiyah di sejumlah ibu kota provinsi dan kabupaten. Kabar baiknya, tren PJAS yang memenuhi syarat dari tahun ke tahun terus meningkat.

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan upaya memberikan penyuluhan terhadap para pedagang dan mengambil sample jajanan untuk diteliti. Tahun 2013 lalu, penelitian dilakukan terhadap 124 makanan dari 60 sekolah. Berdasarkan hasilnya, makanan yang murah berwarna ngejreng, atau makanan yang sangat kenyal, harus diwaspadai karena pasti tidak sehat dan mengandung bahan-bahan berbahaya.

Nah, yang tidak kalah penting adalah peran sekolah dan peran kita sebagai orangtua, Ma. Anak-anak perlu diingatkan sejak dini akan bahayanya jajanan-jajanan seperti di atas tadi. Sekolah tidak hanya harus membenahi jajanan kantin, tetapi juga membuat aturan-aturan bagi pedagang-pedagang di luar pagar sekolah sehingga ikut menyediakan jajanan sehat dan aman untuk anak.

Mama juga perlu memberitahu pada anak bahwa tidak semua yang enak di lidah itu menyehatkan. Yuk ma, mulai cek kantin sekolah dan jajanan-jajanan di sekitar sekolah anak. Jangan lupa ajak juga para mama lainnya dan bersama-sama pihak sekolah untuk memulai program kantin dan jajanan sehat. Selain itu, mulai sedini mungkin ajarkan si kecil perilaku hidup sehat, termasuk memilih makanan yang sehat dan bersih. (parenting.co.id)