Entah berapa kali media massa mewawancarai saya dengan tema yang serupa : Bagaimana Memulai Bisnis Dari Rumah. Dan entah untuk berapa kali pula, sang jurnalis dalam alur wawancaranya mengarahkan pertanyaannya pada Bisnis Rumahan.
Dan untuk kesekian kalinya selalu saya berkata :
“Hey, tunggu dulu ! Anda menanyakan bagaimana memulai bisnis ‘dari rumah’ atau memulai bisnis ‘skala rumahan’ ?”
“Hey, tunggu dulu ! Anda menanyakan bagaimana memulai bisnis ‘dari rumah’ atau memulai bisnis ‘skala rumahan’ ?”
Lho, memang beda ya antara bisnis dari rumah dan bisnis rumahan ?
Oh,
jelas beda. Yang satu adalah berbicara tentang tempat memulai atau
lokasi usaha, yang satu lagi menggambarkan tentang skala usaha.
Bisnis Dari Rumah bisa
berarti dua hal. Pertama, kita mengawali sebagai pengusaha dengan
memulai bisnis dari rumah. Rumah menjadi kantor pusat, pusat produksi di
awal berbisnis, dan mungkin cabang pertama. Lalu harapannya tentu
lama-lama berkembang, skala usaha membesar, dan suatu saat memiliki
kantor dan pabrik yang besar. Ibu Mooryati Soedibyo pendiri Mustika Ratu
dan Ibu Martha Tilaar pendiri Sari Ayu menggunakan jalur ini. Memulai
bisnis dari garasi rumah sendiri dahulu, baru perlahan berkembang
menjadi raksasa industri kecantikan seperti sekarang.
Kedua, Bisnis Dari Rumah juga
bisa bermakna seluruh aktivitas kegiatan kita dikontrol dan digerakkan
dari rumah. Rumah sebagai kantor pusat seluruh operasional usaha. Bagian
depan atau sisi sebelah rumah difungsikan sebagai kantor. Namun skala
usaha bisa saja nasional bahkan global. Outlet tidak perlu di rumah,
tetapi bisa di mana saja di muka bumi ini. Hanya saja, kita sebagai
presiden direktur tetap berkantor pusat di rumah. Pak Gamal Abdul
Nasser, sang pemilik belasan Indomaret dan pemegang saham jaringan
waralaba MySalon tetap konsisten di jalur ini. Meskipun outlet terus
berkembang biak bahkan mendunia, bukan berarti kita harus meninggalkan
rumah, bukan ?
Berbeda lagi dengan bisnis rumahan. Bisnis Rumahan mengandung
makna skala usaha tingkat rumahan alias kecil-kecilan. Bisnis rumahan
juga dapat diartikan penuh keterbatasan, baik keterbatasan modal,
keterbatasan sumberdaya, hingga keterbatasan profesionalisme. Betulkah
kita ingin menjadi pebisnis yang serba terbatas ?
Memang
kebanyakan bisnis dimulai dari skala kecil, bahkan tak jarang pengusaha
memulai dari nol sama sekali. Namun bukan berarti untuk selanjutnya
kita harus terus berada di skala kecil dan rumahan. Memiliki modal
terbatas bukan berarti harus selamanya berbisnis rumahan. Menjadi
perempuan yang mengurus anak dan rumah tangga, bukan berarti skala
bisnisnya tidak bisa berkembang.
Setiap
kita memiliki pilihan. Entah pilihan untuk menjadi besar dan
mengglobal, atau pilihan untuk tetap di skala mikro dan pas-pasan.
Bahkan sekalipun ingin menjadi pengusaha skala raksasa kita tetap punya
pilihan, apakah akan berkantor di gedung perkantoran tinggi menjulang
atau tetap memusatkan seluruh operasional usaha dari rumah tercinta.
Karena kita manusia yang diciptakan Tuhan untuk memiliki kehendak,
apakah kita hendak memulai bisnis dari rumah sebagai awal dan kelak
semakin berkembang, atau kita hendak mempertahankan skala usaha sebagai
sebuah bisnis rumahan.
Tidak
ada yang salah pada setiap pilihan. Bisnis dari rumah ataupun bisnis
rumahan. Saya memilih yang pertama, yakni bisnis terus berkembang namun
tidak meninggalkan rumah. Lantas, bagaimana pilihan Anda ?
Salam Kaya Dari Rumah
Sumber: LyraPuspa-kayadarirumah.com
0 komentar:
Posting Komentar