Masa puber biasanya dialami oleh anak praremaja ketika ia menginjak usia antara 10 - 12 tahun. Tetapi, dalam sejumlah kasus, ada pula anak yang menunjukkan tanda-tanda pubertas sebelum waktunya.
Menurut para ahli, yang disebut pubertas dini (precosious puberty) adalah gejala pubertas yang muncul sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan sebelum umur 9 tahun pada anak laki-laki.
Apa saja tanda-tanda pubertas?
Pada anak perempuan:
- Tumbuh payudara.
- Tumbuh rambut di bawah ketiak dan di sekitar vagina.
- Tubuh lekas meninggi dan membesar dalam waktu singkat.
- Muncul menstruasi dan jerawat.
- Tubuh berbau ”khas” seperti orang dewasa.
Pada anak laki-laki:
- Membesarnya ukuran testis serta penis.
- Tumbuh rambut di bawah ketiak, di sekitar penis, serta pada wajah.
- Tubuh lekas meninggi dan membesar dalam waktu singkat.
- Suara memberat dan mulai muncul jerawat.
- Tubuh berbau ”khas” seperti orang dewasa.
Banyak anak menunjukkan sebagian dari tanda-tanda pubertas ini, yang biasa disebut sebagai pubertas dini parsial. Pada sejumlah anak perempuan, payudara malah bisa muncul di antara usia 6 bulan hingga 3 tahun, yang kemudian menghilang kembali.
Begitu pula dengan tumbuhnya rambut di area tubuh tertentu, baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Menurut Steven Dowshen, MD, dokter spesialis anak dari Wilmington, Amerika, gejala pubertas dini parsial ini biasanya tidak perlu mendapatkan penanganan khusus, karena ”Seringkali, tanda-tanda pubertas lainnya baru muncul pada usia yang ”tepat”,” kata Dowshen.
Lain halnya apabila tanda-tanda pubertas sudah muncul seluruhnya pada usia yang terlalu dini. Anak-anak dengan kondisi seperti ini biasanya tidak mampu mencapai tinggi tubuh maksimal ketika telah dewasa. Pasalnya, tubuh berhenti meninggi ketika masa pubertas usai—yang berarti pada usia lebih dini dibandingkan anak-anak lain sebayanya.
Selain bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman secara fisik maupun emosi (anak perempuan sering diejek karena payudaranya tumbuh terlalu cepat), pubertas dini juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan pada tubuhnya.
Untuk memastikan diagnosis pubertas dini, selain melakukan tes darah, tes urin, dan rontgen, dokter juga kemungkinan akan melakukan CT scan dan MRI untuk melacak apakah tumor—di otak, ovarium, atau testis, yang menjadi penyebab munculnya pubertas dini tersebut.
Jika sudah ditemukan penyebabnya, dokter akan melakukan terapi untuk mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya, dokter spesialis endokrinologi akan melakukan terapi hormonal untuk menghambat ataupun membalik proses pubertas tersebut.
(Parenting.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar