Sabtu, 15 Maret 2014

Tidak Semua Yoghurt Sehat, Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Membeli







Yoghurt dianggap sebagai penganan sehat dan alternatif pengganti camilan yang lebih 'ramah' terhadap kesehatan tubuh. Minuman dengan rasa asam yang creamy ini juga jadi pilihan makanan untuk diet penurunan berat badan karena rendah kalori.
Namun tak semua produk yoghurt di pasaran memiliki kandungan sehat dan rendah kalori serta lemak. Banyak yoghurt yang ternyata mengandung gula, lemak dan perasa buatan yang berlebihan. Belum lagi pengawet dan pewarna artifisial.
Jika Anda memfavoritkan yoghurt sebagai makanan sehat, sebaiknya pilih dengan seksama agar tak terjebak memilih yoghurt yang tidak sehat. Ini enam hal yang penting diperhatikan, seperti dikutip dari Huffington Post.

1. Less Is More
Yoghurt yang baik umumnya terbuat hanya dari susu murni dan dua jenis bakteri hidup baik, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang mengubah susu menjadi yoghurt melalui fermentasi. Di luar itu, menurut pakar nutrisi Caroline Kaufman, RDN, sedikit tambahan perasa, gula atau buah asli masih baik. Jauhi produk-produk yang memiliki daftar panjang pada bahan-bahannya dan banyak nama yang terdengar asing seperti hydrogenated oils dan pemanis buatan.

2. Mengandung Kalsium
Yoghurt merupakan salah satu sumber kalsium yang baik, tapi jumlah kandungannya bisa berbeda-beda pada brand yang satu dengan yang lain. Pilihlah produk yang mengandung sedikitnya 15 persen sampai 35 persen kebutuhan kalsium per harinya.

3. Cek Kandungan Gula
Jangan hanya bergantung pada angka gram yang tercantum di label kemasan. Selain gula pasir, yoghurt juga mengandung gula yang berasal dari bahan lainnya seperti laktosa (gula pada susu, kira-kira 9 gram dalam 6 ons yoghurt tanpa rasa) atau fruktosa (gula dari buah). Hindari produk yang mencantumkan gula di urutan pertama atau kedua dalam daftar label bahan-bahan.

4. Waspada Kandungan Buah Palsu
Banyak produk yoghurt yang mengklaim mengandung buah asli. Tapi tidak sedikit yang ternyata memakai buah palsu, atau hanya ekstrak dan esens dari buah tersebut. Sebaiknya teliti sebelum membeli. Perhatikan label kemasan dan pilih yang mengandung potongan buah asli. Atau Anda bisa membeli plain yoghurt dan menambahkan potongan buah sendiri yang pastinya lebih asli dan segar.

5. Rendah Lemak Belum Tentu Rendah Kalori
Yoghurt rendah atau tanpa lemak kerap disebut-sebut sebagai pilihan yang lebih sehat. Tapi Caroline mengingatkan, produk tanpa lemak tidak selalu berarti juga rendah kalori. Banyak yoghurt non-fat yang mengandung banyak gula. Belilah yoghurt dengan sedikit gula, atau rasa manisnya berasal dari buah asli. Agar lebih terkontrol, beli yoghurt tawar dan tambahkan sendiri satu sendok teh madu sebagai pemanis.

6. Lemak dalam Yoghurt Tidak Perlu Ditakuti
Selama Anda tidak mengonsumsinya berlebihan, lemak di dalam yoghurt sebenarnya baik. Beberapa riset terbaru menunjukkan bahwa lemak jenuh yang terkandung dalam susu tidak selalu berbahaya. Dari studi yang dilakukan Brown University ditemukan, mengonsumsi produk susu olahan tidak menambah risiko serangan jantung.

0 komentar:

Posting Komentar