Buat para single mom, cari tahu mengapa anak sering mengarang cerita tentang papanya, dan bagaimana cara mengatasinya.
“Papaku kan astronot, sering terbang terus ke bulan, makanya jarang ada di rumah,” ujar Kiara (7) saat ditanya temannya mengapa papanya tidak pernah muncul di acara-acara sekolah. Padahal, Kiara sebenarnya hanya diasuh oleh mamanya. Orang tua Kiara telah lama bercerai dan ia hampir tidak pernah bertemu papanya. Lalu, mengapa Kiara mengarang cerita?
Menurut Dr. Reinald Castaneda, seorang psikiater, ‘kebohongan’ seperti ini seringkali dilakukan oleh anak-anak yang diasuh oleh orang tua tunggal. Anak mungkin melakukannya demi bisa diterima oleh lingkungan pertemanannya. Bukan berarti ia merasa tidak aman atau kurang kasih sayang dari mamanya yang seorang single parent, tetapi bisa saja karena kurangnya komunikasi antara mama dan anak mengenai sosok papa.
Menjadi orang tua tunggal berarti harus bisa menjalani peran mengasuh anak sekaligus mencari nafkah. Sebuah pilihan yang tidak mudah untuk dijalani. Apalagi beberapa orang masih sering memandang negative mama tunggal.
Yang perlu diingat, jangan pernah berpikir Anda tidak layak dan jangan ragu meminta bantuan. Jadi, apa yang harus Anda lakukan sebagai mama tunggal? Selain menunjukkan cinta, kasih sayang, perhatian, dan memberikan penjelasan kepada anak, situasi seperti ini terjadi karena ia tetaplah seorang anak.
Mama tidak harus menjadi supermom hanya karena ada ‘bagian yang hilang’. Sebagai seorang mama tunggal yang bertanggung jawab, jangan pernah merasa Anda tidak mampu, tidak layak, atau tidak lengkap.
Jika Anda menghadapi situasi di mana anak mengarang cerita bahwa papanya sedang berada di luar angkasa, jangan mempermalukannya atau bahkan menghukumnya. Meskipun mengatakan kebenaran merupakan bagian dari pelajaran tumbuh dewasa, tetap jelaskan situasinya pada anak dan tanamkan nilai-nilai baik padanya sehingga suatu hari nanti ia akan dapat mengatakan kebenaran pada teman-temannya.
Namun jika kebohongannya tentang si papa mulai menjadi kebiasaan, coba konsultasikan pada guru di sekolahnya. Yang harus Anda lakukan adalah mengabaikan bahwa anak pernah mengarang cerita tentang papanya, menjalin komunikasi yang jujur dan baik antara Anda dengan anak, dan selalu berikan perhatian yang penuh padanya.
Anak akan tumbuh percaya diri serta bersikap positif. Dan bukan tidak mungkin suatu hari nanti ia menjadi seorang astronot, sepertinya imajinasinya selama ini. (parenting.co.id)
“Papaku kan astronot, sering terbang terus ke bulan, makanya jarang ada di rumah,” ujar Kiara (7) saat ditanya temannya mengapa papanya tidak pernah muncul di acara-acara sekolah. Padahal, Kiara sebenarnya hanya diasuh oleh mamanya. Orang tua Kiara telah lama bercerai dan ia hampir tidak pernah bertemu papanya. Lalu, mengapa Kiara mengarang cerita?
Menurut Dr. Reinald Castaneda, seorang psikiater, ‘kebohongan’ seperti ini seringkali dilakukan oleh anak-anak yang diasuh oleh orang tua tunggal. Anak mungkin melakukannya demi bisa diterima oleh lingkungan pertemanannya. Bukan berarti ia merasa tidak aman atau kurang kasih sayang dari mamanya yang seorang single parent, tetapi bisa saja karena kurangnya komunikasi antara mama dan anak mengenai sosok papa.
Menjadi orang tua tunggal berarti harus bisa menjalani peran mengasuh anak sekaligus mencari nafkah. Sebuah pilihan yang tidak mudah untuk dijalani. Apalagi beberapa orang masih sering memandang negative mama tunggal.
Yang perlu diingat, jangan pernah berpikir Anda tidak layak dan jangan ragu meminta bantuan. Jadi, apa yang harus Anda lakukan sebagai mama tunggal? Selain menunjukkan cinta, kasih sayang, perhatian, dan memberikan penjelasan kepada anak, situasi seperti ini terjadi karena ia tetaplah seorang anak.
Mama tidak harus menjadi supermom hanya karena ada ‘bagian yang hilang’. Sebagai seorang mama tunggal yang bertanggung jawab, jangan pernah merasa Anda tidak mampu, tidak layak, atau tidak lengkap.
Jika Anda menghadapi situasi di mana anak mengarang cerita bahwa papanya sedang berada di luar angkasa, jangan mempermalukannya atau bahkan menghukumnya. Meskipun mengatakan kebenaran merupakan bagian dari pelajaran tumbuh dewasa, tetap jelaskan situasinya pada anak dan tanamkan nilai-nilai baik padanya sehingga suatu hari nanti ia akan dapat mengatakan kebenaran pada teman-temannya.
Namun jika kebohongannya tentang si papa mulai menjadi kebiasaan, coba konsultasikan pada guru di sekolahnya. Yang harus Anda lakukan adalah mengabaikan bahwa anak pernah mengarang cerita tentang papanya, menjalin komunikasi yang jujur dan baik antara Anda dengan anak, dan selalu berikan perhatian yang penuh padanya.
Anak akan tumbuh percaya diri serta bersikap positif. Dan bukan tidak mungkin suatu hari nanti ia menjadi seorang astronot, sepertinya imajinasinya selama ini. (parenting.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar