Sebuah organisasi amal yang bergerak di
bidang perlindungan anak, membuat survei untuk mengetahui kepedulian
orang-orang pada anak-anak yang tersesat. Dari survei yang dilakukan di
Inggris terungkap hanya satu dari 616 orang dewasa yang mau menolong
seorang anak saat tersesat dari orangtuanya.
Survei tersebut dibuat oleh National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC). Dalam surveinya, organisasi tersebut membuat percobaan dengan menempatkan dua orang gadis kecil berdiri dengan muka memelas di area yang ramai pejalan kaki.
Percobaan itu dilakukan pada Sabtu (22/3/2014) pagi di luar sebuah pusat perbelanjaan di London. Sebuah kamera tersembunyi merekam bagaimana reaksi orang-orang saat melihat Uma (tujuh tahun) dan Maya (lima tahun) yang berperan sebagai gadis cilik yang tersesat dari orangtuanya.
Uma menjadi anak pertama yang menjalani percobaan ini. Dia berdiri di keramaian pejalan kaki, dengan wajah memelas sambil memegang boneka kesayangannya. Dari kamera tersembunyi terlihat, ratusan orang hanya berjalan melewati Uma. Bahkan seorang ibu yang berjalan kaki sambil mendorong stroller bayi juga menunjukkan ketidakpeduliannya.
Percobaan kedua dilakukan Maya. Anak kecil berambut ikal itu memasang wajah memelas dengan menggigit jarinya. Dia juga sampai duduk di lantai karena tak ada satupun orang yang menolongnya meskipun dia sudah berdiri selama hampir satu jam.
Setelah hampir satu jam itu, akhirnya ada satu orang yang mendekati Maya yaitu seorang wanita tua pensiunan. Belakangan diketahui nama wanita tersebut adalah Pearl Pitcher asal Kent, Inggris.
Dalam wawancara setelah percobaan selesai, Pearl mengatakan awalnya dia hanya berjalan melewati Maya. Namun kemudian dia merasa harus mendatangi anak kecil itu. "Dia berdiri sudah sangat lama sendirian dan tidak ada orangtua atau teman yang datang," kata wanita berusia akhir 70-an itu.
Ibunda Maya dan Uma, Reshma Rumsey, yang menyaksikan percobaan ini dari balik kamera tersembunyi sangat shock dengan perilaku tidak peduli orang-orang pada dua buah hatinya. Dari 616 orang yang lewat di kawasan tersebut, hanya Pearl yang akhirnya berhenti dan mau menolong.
"Aku sangat shock orang-orang sebenarnya menyadari keberadaan seorang anak tapi mereka hanya berjalan melewatinya, entah karena mereka khawatir atau memang tidak peduli. Sebagai seorang ibu, melihat anakmu sendiri, tersesat dan butuh bantuan dan melihat tidak ada orang yang mau membantu, aku sangat sedih," kata Reshma yang berprofesi sebagai jurnalis ini.
Pakar dari NSPCC mengatakan orang-orang yang tidak mau menolong anak-anak tersebut bisa jadi karena mereka terlalu sibuk atau malah takut. Takut ini khususnya dialami oleh para pria. Mereka khawatir nantinya niat mereka menolong menjadi kesalahpahaman yaitu dikira sebagai penjahat seks yang mengincar anak-anak. Melihat kejadian tersebut, NSPCC pun meminta agar orang dewasa lebih peduli pada keamanan anak-anak ketimbang mengkhawatirkan anggapan orang. (Wolipop.detik.com)
Survei tersebut dibuat oleh National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC). Dalam surveinya, organisasi tersebut membuat percobaan dengan menempatkan dua orang gadis kecil berdiri dengan muka memelas di area yang ramai pejalan kaki.
Percobaan itu dilakukan pada Sabtu (22/3/2014) pagi di luar sebuah pusat perbelanjaan di London. Sebuah kamera tersembunyi merekam bagaimana reaksi orang-orang saat melihat Uma (tujuh tahun) dan Maya (lima tahun) yang berperan sebagai gadis cilik yang tersesat dari orangtuanya.
Uma menjadi anak pertama yang menjalani percobaan ini. Dia berdiri di keramaian pejalan kaki, dengan wajah memelas sambil memegang boneka kesayangannya. Dari kamera tersembunyi terlihat, ratusan orang hanya berjalan melewati Uma. Bahkan seorang ibu yang berjalan kaki sambil mendorong stroller bayi juga menunjukkan ketidakpeduliannya.
Percobaan kedua dilakukan Maya. Anak kecil berambut ikal itu memasang wajah memelas dengan menggigit jarinya. Dia juga sampai duduk di lantai karena tak ada satupun orang yang menolongnya meskipun dia sudah berdiri selama hampir satu jam.
Setelah hampir satu jam itu, akhirnya ada satu orang yang mendekati Maya yaitu seorang wanita tua pensiunan. Belakangan diketahui nama wanita tersebut adalah Pearl Pitcher asal Kent, Inggris.
Dalam wawancara setelah percobaan selesai, Pearl mengatakan awalnya dia hanya berjalan melewati Maya. Namun kemudian dia merasa harus mendatangi anak kecil itu. "Dia berdiri sudah sangat lama sendirian dan tidak ada orangtua atau teman yang datang," kata wanita berusia akhir 70-an itu.
Ibunda Maya dan Uma, Reshma Rumsey, yang menyaksikan percobaan ini dari balik kamera tersembunyi sangat shock dengan perilaku tidak peduli orang-orang pada dua buah hatinya. Dari 616 orang yang lewat di kawasan tersebut, hanya Pearl yang akhirnya berhenti dan mau menolong.
"Aku sangat shock orang-orang sebenarnya menyadari keberadaan seorang anak tapi mereka hanya berjalan melewatinya, entah karena mereka khawatir atau memang tidak peduli. Sebagai seorang ibu, melihat anakmu sendiri, tersesat dan butuh bantuan dan melihat tidak ada orang yang mau membantu, aku sangat sedih," kata Reshma yang berprofesi sebagai jurnalis ini.
Pakar dari NSPCC mengatakan orang-orang yang tidak mau menolong anak-anak tersebut bisa jadi karena mereka terlalu sibuk atau malah takut. Takut ini khususnya dialami oleh para pria. Mereka khawatir nantinya niat mereka menolong menjadi kesalahpahaman yaitu dikira sebagai penjahat seks yang mengincar anak-anak. Melihat kejadian tersebut, NSPCC pun meminta agar orang dewasa lebih peduli pada keamanan anak-anak ketimbang mengkhawatirkan anggapan orang. (Wolipop.detik.com)
0 komentar:
Posting Komentar